Obligasi Indonesia makin seksi di mata investor
Merdeka.com - Masih maraknya sentimen positif diprediksi membuat laju pasar obligasi bergerak naik. Mayoritas tenor obligasi mengalami kenaikan meski di pekan sebelumnya terkoreksi akibat imbas dari pelemahan laju nilai tukar Rupiah usai respon negatif dari pertemuan The Fed yang mengindikasikan mulai adanya percepatan pengurangan stimulus dan rencana kenaikan suku bunga.
Analis Trust Securities Reza Priyambada memaparkan, laju Rupiah mampu kembali mengalami kenaikan pasca dirilisnya penurunan indeks manufaktur China karena memanfaatkan terapresiasinya Yuan setelah salah satu pejabat memberikan komentarnya terkait kemungkinan pelonggaran moneter untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi China.
Di sisi lain, sentimen positif juga datang dari respon terhadap kesiapan pemerintah dan BI dalam menghadapi kebijakan moneter The Fed. Menguatnya beberapa mata uang emerging market, imbas dari terapresiasinya Yuan, meski ekonomi China dinilai masih dalam perlambatan, memberikan sentimen positif bagi penguatan lanjutan Rupiah. Padahal Yuan sempat melemah karena sentimen tersebut, namun, dapat terangkat meski tipis setelah PboC menaikkan reference rate Yuan.
-
Mengapa Kemendag optimis dengan peluang pasar Meksiko? Kemendag optimis para eksportir Indonesia mampu melakukan ekspansi ke pasar Meksiko. Peserta pameran EIM terdiri dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif; perusahaan swasta; dan pelaku usaha binaan Pemerintah Daerah Provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan investor? Presiden, lanjut Nurul, telah mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN. Menurutnya, hal itu bukti bahwa IKN tetap berlanjut.
"Terapresiasinya Rupiah juga didukung kenaikan Rupee seiring harapan positif pemilu dan kenaikan Poundsterling setelah BoE memberi sinyal potensi kenakan suku bunga," kata Reza, Selasa (1/4).
Pada pekan kemarin, pemerintah telah melaksanakan lelang pembelian kembali SUN dengan cara penukaran (debt switch) senilai Rp 3,42 triliun. Padahal, nilai surat utang negara yang ditawarkan peserta lelang mencapai Rp 4,89 triliun.
Lelang kali ini mengalami oversubscribe sekaligus menggambarkan animo pelaku pasar yang sedang berada dalam kondisi positif serta cukup nyaman dengan kondisi pasar dan makro ekonomi Indonesia saat ini yang dinilai stabil meski sempat diterpa aksi jual pasca rilis pertemuan The Fed.
Beberapa obligasi obligasi yang dipertukarkan karena akan mendekati jatuh tempo maupun dalam beberapa tahun lagi akan jatuh tempo antara lain FR0026 yang akan jatuh tempo Oktober 2014 ditukar dengan FR0068 dan FR0070 yang masing-masing jatuh tempo 2034 dan 2024.
Lalu FR0028 yang masih jatuh tempo Juli 2017 ditukarkan dengan FR0068, FR0069, FR0070, dan FR0071 yang berjatuh tempo 2034, 2019, 2024, dan 2029. Dengan respon positif pelaku pasar maka yield yang diminta pun masih lebih rendah dari lelang sebelumnya.
Untuk pekan ini, dengan ekspektasi masih akan membaiknya sentimen dari dalam negeri diharapkan dapat memberikan imbas positif bagi pasar obligasi sehingga dapat melanjutkan penguatannya. Terutama jika rilis inflasi dan neraca perdagangan dapat sesuai dengan estimasi pelaku pasar atau bahkan dapat melampauinya.
"Harapan akan masih menguatnya nilai tukar Rupiah masih diharapkan dapat mengimbangi rilis data-data ekonomi dari luar Indonesia yang belum sepenuhnya pulih," jelas Reza.
Pelaku pasar kemungkinan akan sedikit menahan diri jelang rilis data-data ekonomi Indonesia di awal pekan depan yang sekaligus merupakan awal bulan. Masih adanya potensi penurunan pada yield obligasi jangka panjang dapat membuat laju pasar obligasi berpotensi melanjutkan kenaikannya. Tetapi, tetap mewaspadai jika rilis data-data tersebut tidak sesuai dengan perkiraan atau bahkan di bawah estimasi.
Perhatikan untuk lelang depan dengan seri SPN03140703, SPN12150403, FR0069, FR0070,dan FR0068 dengan jumlah indikatif Rp 8 triliun. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca SelengkapnyaDi tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Sekuritas menggelar acara Market Outlook bertajuk Strategi Investasi Memasuki Tahun Politik.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit korporasi yang sebesar 18,45 persen ini lebih besar dibanding pencapaian pertumbuhan kredit secara keseluruhan yang sebesar 13,09 persen.
Baca SelengkapnyaDi tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan.
Baca Selengkapnya