Obligasi Jadi Investasi Paling Menarik dalam 3 Bulan Mendatang
Merdeka.com - Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuri Nasution mengatakan investasi paling menarik dalam tiga bulan ke depan adalah obligasi. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan pada 260 pengelola dana investasi.
"Instrumen yang paling menarik 3 bulan mendatang mayoritas mereka jawab obligasi. Baru diikuti saham dan pasar uang," ujar Damhuri di Kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (25/7).
Obligasi diminati seiring dengan kondisi ekonomi dunia yang melambat terlihat dari penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini sebesar 3,2 persen lebih rendah dari prediksi April lalu yang sebesar 3,3 persen.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kenapa negara-negara takut dengan bunga pinjaman? Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
"Karena dengan kondisi ekonomi dunia yang mulai melambat IMF pangkas ekonomi dunia maka ekspektasi suku bunga The Fed di ikuti berbagai negara termasuk kita. Apalagi inflasi relatif stabil sehingga tren penurunan suku bunga trus berlanjut," jelas Damhuri.
Sementara itu, jenis investasi saham masih menjadi andalan untuk menanam dana karena sempat turun ketika masa pemilihan umum pada kuartal II tahun ini. Pada kuartal III diprediksi sektor ini akan terus menguat.
"Investor lihat saham lebih menarik karena indeks saham kita turun cukup dalam kemarin, kuartal III akan recover. Manajemen investasi juga lebih tertarik jual reksadana yang underlying nya saham karena fee nya lebih bagus," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaPasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.
Baca SelengkapnyaDi tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaBeberapa instrumen investasi ini diyakini tetap menguntungkan tahun ini meski kondisi ekonomi global suram.
Baca Selengkapnya