Obligasi Ritel Negara Kebal dari 3 Risiko Investasi Ini
Merdeka.com - Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, investasi Obligasi Ritel (ORI) negara dapat menghindarkan pemilik dana dari tiga faktor resiko investasi. Ketiga risiko tersebut antara lain risiko gagal bayar, risiko pasar dan likuiditas.
"Pertama risiko gagal bayar, itu karena dijamin pemerintah pembayaran kupon dan bayarannya, bisa dibilang risiko defaultnya zero percent," ujar Deni dalan diskusi daring, Jakarta, Senin (25/1).
Kemudian kedua, kata Deni, risiko pasar. Risiko pasar ini intinya dibandingkan tingkat kupon yang diterima fixed rate dengan pergerakan imbal hasil di pasar dalam waktu ke depan.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Apa itu Obligasi Pemerintah? Adapun obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk mendapatkan pendanaan.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko saham? Riset dengan Baik Biar Nggak Terjebak Perlu dipahami kalau nggak ada saham yang performanya selalu baik sepanjang waktu. Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana BRI menanamkan risk awareness? Oleh karena itu, lanjut Sunarso, risk awareness perlu terus diajarkan agar dapat menjaga bankir dalam menjalankan profesinya.
-
Apa itu Reksa Dana? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
-
Kenapa reksa dana aman? Faktanya reksa dana itu produk investasi yang diatur dan diawasi ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan, sehingga memiliki kerangka kerja yang dirancang untuk melindungi investor. Selain itu, reksa dana juga dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional dengan pengetahuan dan pengalaman mumpuni dalam mengelola portofolio investasi.
"Dengan kupon ORI 5,57 persen ini masih menarik, kita sekarang dalam era suku bunga rendah. Yang bisa jadi acuan adalah subung BI 7 days repo rate 3,75 persen, ini bisa jadi patokan untuk berbagai instrumen investasi apa saja yang ditawarkan dengan ORI019," jelasnya.
Ketiga adalah risiko likuiditas. Salah satu obligasi yang ditawarkan pemerintah saat ini adalah ORI19. ORI19 dipastikan mudah diperjualbelikan setelah selesai masa holding period. Bahkan harganya bisa lebih tinggi jika dijual di secondary market.
"Ketika sudah lewat holding periode bisa dijual anytime. Dan, kalau jual di secondary market, ada potensi harga jual lebih tinggi dibandingkan sekarang, ada capital gain. Itu satu keuntungan," tandas Deni.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesempatan berinvestasi bisa dilakukan kapan saja termasuk saat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS anjlok.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, risiko itu sulit diprediksi karena minim data historis. Maka, industri asuransi dan reasuransi bisa mengambil peran untuk menjamin ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkeu, menyimpan dana di SBN ritel ini bisa terhindar dari sejumlah risiko investasi, utamanya risiko gagal bayar.
Baca SelengkapnyaSanksi denda Rp3,6 miliar itu dijatuhkan kepada empat pihak. Di antaranya, tiga manajer investasi dan satu emiten.
Baca SelengkapnyaDi tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan.
Baca SelengkapnyaPasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaHal itu berdasarkan rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023
Baca SelengkapnyaCara membeli Sukuk Ritel SR020 di BRImo. Cek dulu, yuk!
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAnda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca Selengkapnya