Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Obligasi Rp 2 T AP II diganjar outlook stabil dari Pefindo dan Fitch

Obligasi Rp 2 T AP II diganjar outlook stabil dari Pefindo dan Fitch Aktifitas Bandara. jetphotos.net

Merdeka.com - PT Angkasa Pura II (Persero) mengumumkan Pefindo dan Fitch Rating memberi outlook stabil pada obligasi perseroan senilai Rp 2 triliun yang akan diterbitkan pada Juni 2016. Pefindo memberi peringkat idAAA dan Fitch Rating memberi AAA (idn).

"Kedua lembaga pemeringkat efek tersebut sama-sama menetapkan outlook stabil terhadap obligasi AP II," kata Direktur Utama AP II, Budi Karya Sumadi, seperti dilansir Antara, Jakarta, Selasa (26/4).

Menurut Budi, peringkat AAA merupakan rating tertinggi yang diperoleh suatu perusahaan dan sekaligus menandakan bahwa risiko gagal bayar sangat rendah. Ini memberikan gambaran kepada calon investor bahwa obligasi AP II memiliki prospek yang baik untuk investasi.

Tujuan menerbitkan obligasi adalah pembiayaan belanja modal untuk mengembangkan bandara khususnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta. "Selain itu, tentunya dengan memasuki pasar modal maka AP II mempertegas komitmennya untuk semakin transparan dalam hal keuangan dan operasional," jelas Budi.

Dia menambahkan, penerbitan obligasi pada Juni 2016 merupakan aksi korporasi perdana perseroan di pasar modal yang juga menuntut keterbukaan informasi kepada para investor.

Obligasi ditetapkan bertenor 5, 7, dan 10 tahun, dengan melihat terlebih dahulu kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) serta hasil "book building", dengan penjamin emisi melibatkan sinergi BUMN yaitu Danareksa dan Mandiri Sekuritas.

Sementara itu, Direktur Keuangan AP II Andra Y. Agussalam menuturkan, dalam 5 tahun mendatang diperkirakan kebutuhan dana untuk pengembangan bandara-bandara di bawah AP II mencapai Rp 31 triliun.

Salah satu sumber pendanaan adalah berasal dari penerbitan obligasi Juni 2016 yang menggunakan laporan keuangan 31 Desember 2015 sebagai dasar penerbitan obligasi.

"Dukungan pemerintah, kinerja keuangan AP II yang menunjukkan indikator positif, serta cerahnya prospek industri aviasi secara umum, turut mendukung obligasi perseroan mendapat rating tinggi yakni AAA," kata Andra. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pasar Obligasi di Tanah Air Dipercaya Bakal Lanjutkan Tren Positif, Ini Faktor Pemicunya
Pasar Obligasi di Tanah Air Dipercaya Bakal Lanjutkan Tren Positif, Ini Faktor Pemicunya

Pasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya

Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .

Baca Selengkapnya
Gerindra Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II akan Lebih Baik
Gerindra Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II akan Lebih Baik

Gerindra Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diperkirakan Lebih Baik

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Di Mata Bank Dunia, Keuangan Indonesia Sehat dan Kuat
Di Mata Bank Dunia, Keuangan Indonesia Sehat dan Kuat

Area asesmen mencakup aspek stabilitas sistem keuangan dengan fokus pada kerentanan.

Baca Selengkapnya
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil Karena Permodalan yang Kuat dan Likuiditas Memadai
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil Karena Permodalan yang Kuat dan Likuiditas Memadai

Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.

Baca Selengkapnya
BI: Investasi Internasional Indonesia Triwulan II-2024 Turun, Ini Penyebabnya
BI: Investasi Internasional Indonesia Triwulan II-2024 Turun, Ini Penyebabnya

PII Indonesia mencatat kewajiban neto USD247,3 miliar, turun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan I-2024 sebesar USD253,9 miliar.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, OJK: Penyaluran Kredit Multifinance dan Fintech Masih Positif
Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, OJK: Penyaluran Kredit Multifinance dan Fintech Masih Positif

Meskipun demikian, sektor multifinance dan peer-to-peer (P2P) lending tetap menunjukkan pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya
Naik 5 Persen, Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp26,6 Triliun di Kuartal II-2024
Naik 5 Persen, Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp26,6 Triliun di Kuartal II-2024

Kinerja positif Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi kinerja anak perusahaan.

Baca Selengkapnya
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Nasional dalam Kondisi Stabil
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Nasional dalam Kondisi Stabil

Hal itu berdasarkan rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023

Baca Selengkapnya
OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024
OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024

Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp1.532 Triliun di Kuartal II-2024
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp1.532 Triliun di Kuartal II-2024

Penyaluran kredit tersebut turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.

Baca Selengkapnya