Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OECD Sebut Perang Dagang yang Berlanjut Buat Kerusakan Ekonomi Dunia Membesar

OECD Sebut Perang Dagang yang Berlanjut Buat Kerusakan Ekonomi Dunia Membesar perang dagang. ©2018 liputan6.com

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal OECD (Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi), Angel Gurria, menyatakan bahwa perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan menghentikan pemulihan ekonomi global. Tak hanya itu, kondisi ini pun dikhawatirkan akan membahayakan investasi dan pertumbuhan.

"Kami berada di tengah pemulihan ketika semua keputusan tentang perdagangan ini dimulai dan tidak hanya menghambat pemulihan, itu pada dasarnya telah menghasilkan perlambatan dan potensi kerusakan yang lebih besar masih ada," kata Angel Gurria, dikutip dari CNBC, Selasa (21/5).

"Semua orang bertaruh hari ini. Pada kesepakatan antara China dan AS, tetapi masalahnya adalah bahwa di muka itu ketegangan semakin besar dan, kedua, masalah efek limpahan dari ketegangan ini menjadi semakin jelas," sambungnya.

Gurria mengatakan ketegangan perdagangan AS dan China ini juga berdampak pada pertumbuhan dan investasi, di mana telah membuat OECD mencukur hampir 1 persen dari prediksi pertumbuhan globalnya sendiri dalam 12 bulan terakhir. Di mana setahun yang lalu, dia memperkirakan pertumbuhan 3,9 persen pada 2019, sekarang diperkirakan 3,1 persen.

"Ketidakpastian adalah musuh terbesar pertumbuhan dan ketika Anda tidak memiliki investasi karena ketidakpastian perdagangan, maka tentu saja sebagai patokan, pertumbuhan akan turun dan inilah yang terjadi dalam periode waktu yang relatif singkat. Ini benar-benar pemandangan yang sangat buruk hari ini, ini merupakan sumber keprihatinan yang sangat besar," katanya.

Hubungan antara kedua negara adikuasa ekonomi memburuk awal bulan ini ketika Presiden Trump mengumumkan bahwa ia akan menaikkan tarif barang USD 200 miliar dari 10 persen menjadi 25 persen. China merespons dengan menaikkan tarif atas barang-barang AS sebesar USD 60 miliar.

Pembicaraan untuk mengakhiri perselisihan perdagangan China-AS diyakini telah menghadang jalan dan sementara itu, data terbaru untuk April menunjukkan aktivitas konsumen dan industri yang melambat di AS maupun China.

Eropa juga telah diancam perang dagang dengan tarif impor AS yang akan menghukum industri mobilnya. Meskipun tarif tersebut belum dikenakan. Trump mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa Uni Eropa memperlakukan AS lebih buruk dari China.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Analisis IMF Jika Donald Trump Kembali Berkuasa: Akan Ada Guncangan Ekonomi Tambahan
Analisis IMF Jika Donald Trump Kembali Berkuasa: Akan Ada Guncangan Ekonomi Tambahan

Hal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Gawat, OJK Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melemah di Tahun 2024
Gawat, OJK Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melemah di Tahun 2024

Proyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.

Baca Selengkapnya
Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Bikin Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam Suram
Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Bikin Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam Suram

Trump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju

Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini

Baca Selengkapnya
Proyeksi BI: Ekonomi Global Tahun 2025 Cuma Tumbuh 3,1 Persen
Proyeksi BI: Ekonomi Global Tahun 2025 Cuma Tumbuh 3,1 Persen

Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan kian seret.

Baca Selengkapnya
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi

Kekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah

Baca Selengkapnya
Kalahkan Amerika Serikat, China Bakal Jadi Negara Adidaya Pada 2028
Kalahkan Amerika Serikat, China Bakal Jadi Negara Adidaya Pada 2028

Prediksi tersebut berkaca terus membaiknya laju perekonomian China selama lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati

Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Risiko Geopolitik Global
Ketua OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Risiko Geopolitik Global

Kemenangan presiden terpilih Trump dan partai republik Amerika Serikat diperkirakan akan meningkatkan tensi perang dagang.

Baca Selengkapnya