OJK beberkan pentingnya edukasi penyaluran bantuan non-tunai
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan pelatihan agen penyalur dan penerima Bantuan Sosial (Bansos) non-tunai di Makassar. Dalam pelatihan ini, OJK setidaknya mengundang 200 orang yang terdiri dari 100 agen penyalur dan yang lainnya keluarga penerima manfaat, pendamping dan lainnya.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S. Soetinon mengatakan, edukasi ini merupakan bagian dari dukungan OJK pada implementasi Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif Pilar I Edukasi Keuangan dan Pilar 4 Pelayanan Keuangan pada Sektor Pemerintah terkait penyaluran program bantuan sosial non-tunai.
"Edukasi kita lakukan agar penerima manfaat mau menyisihkan sedikit demi sedikit ditabung. Ini kita jelaskan ke agen penyalur dan pendamping," kata Titu di Makassar, Selasa (21/2).
-
Bagaimana OJK melibatkan masyarakat dalam edukasi keuangan? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
-
Siapa yang dibantu Kemensos dalam program ini? 'Operasi katarak bagi lansia sangat penting, kalau tidak ditangani segera bisa berakibat terganggunya aktifitas ekonomi mereka, sehingga dengan memiliki mata sehat mereka bisa tetap produktif, ' ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di RSUD Dr Iskak, Kab Tulungagung, Rabu (22/11).
-
Siapa yang ikut dalam pelatihan ini? Sumber daring mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita berusia 35 hingga 55 tahun. Seorang wanita berusia 54 tahun, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menceritakan bahwa ia telah mengembangkan perasaan terhadap teman sekelas putranya dan menyatakan kekhawatiran mengenai menurunnya daya tariknya.
-
Bagaimana OJK bantu masyarakat Sumbawa Barat? Lebih lanjut Ogi berharap melalui penyelenggaraan PKR, masyarakat dapat mengenali lembaga jasa keuangan yang legal, beserta ragam produk layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. 'Pemahaman yang baik ini juga menjadi modal bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat untuk menghindari berbagai penawaran investasi ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat,' tambah Ogi.
-
Siapa yang hadir di Kuliah Umum OJK di Politeknik Batam? Kegiatan Kuliah Umum turut dihadiri oleh jajaran Pimpinan Kantor Pusat dan Pimpinan Wilayah Kerja OJK Sumatera Bagian Utara, Jajaran Pimpinan/Rektorat Universitas di Batam serta diikuti oleh civitas academica dari empat perguruan tinggi di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, yaitu Politeknik Negeri Batam, Universitas Universal, Universitas Batam, dan Universitas Riau Kepulauan.
-
Siapa yang menjadi target utama edukasi OJK? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan, guru dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Penyaluran Bansos non-tunai dilaksanakan pada Program Bantuan Pangan, Program Keluarga Harapan, Program Indonesia Pintar yang akan diresmikan Presiden Jokowi akhir Februari ini. OJK melakukan edukasi pertama kali di Makssar ini.
"Ini edukasi banyak daerah dan tidak di 2017 saja, tapi seterusnya. Presiden ingin masyarakat bisa memanfaatkan bantuan lebih baik. Bisa ditukar bahan pokok, kepentingan sekolah sehingga pendidikan lebih baik," katanya.
Titu berharap, edukasi keuangan uang dilakukan ini bisa meningkatkan pemahaman agen penyalur Bansos, pendamping, keluarga penerima manfaat mengenai pengelolaan keuangan dan berbagai produk keuangan mikro seperti basic saving account (BSA) dan lainnya.
"Edukasi ini berjalan baik, untuk anak anak kita juga, sekaligus contoh mengelola uang yang baik. Keluarga penerima manfaat, ada yang betul betul butuh Bansos, ada yang sudah bisa mengelola uang. Nanti selanjutnya bisa punya usaha bisa dapat pembiayaan, tahap berikutnya," tegas Titu.
Tahun 2017 ini, OJK akan melaksanakan 30 program edukasi keuangan di 24 kota. Kegiatan ini mendorong peserta untuk melakukan edukasi dan pendampingan pengelolaan keuangan bagi keluarga penerima manfaat.
"Makassar kita pilih pertama karena indeks literasi keuangan Kota Makassar baru sebesar 28,36 persen dan berada di bawah rata-rata indeks literasi keuangan nasional yaitu di 29,66 persen."
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otoritas Jasa Keuangan secara aktif terus mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaOJK pun menghimbau masyarakat agar bijak dalam melakukan transaksi keuangan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaOJK senantiasa memperkuat pengaturan dan pengawasan industri asuransi yang semakin menjamin pelindungan konsumen
Baca SelengkapnyaGerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dicanangkan dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Baca SelengkapnyaMaraknya penipuan yang terjadi di Indonesia, membuat literasi keuangan menjadi salah satu ilmu yang sangat penting untuk terus ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaPT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus bertekad mendekatkan keuangan digital kepada nasabahnya.
Baca SelengkapnyaProgram Gencarkan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaOJK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong perusahaan termasuk UMKM melakukan penawaran umum di Pasar Modal.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut bagian dari upaya OJK dalam memberikanedukasi mengenai literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK bersama kementerian/lembaga lain sudah menutup lebih dari 5.800 pinjol ilegal yang telah menimbulkan kerugian akibat investasi ilegal di atas Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaBeberapa bidang usaha yang dilakukan para penerima bantuan itu meliputi kuliner, toko kelontong, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal tersebut tercermin dari hasil indeks literasi masih 65 persen.
Baca Selengkapnya