OJK Catat Investasi Reksadana Tumbuh Signifikan dalam 3 Tahun
Merdeka.com - Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sujanto mengatakan dari tahun ke tahun, industri investasi memang terus menunjukkan tren perkembangan yang positif. Tercatat, total dana kelolaan reksadana meningkat dua kali lipat dalam 3 tahun terakhir.
"Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir total dana kelolaan reksa dana meningkat sampai 2 kali lipat, yaitu 272 triliun pada 2016, menjadi Rp 507 triliun per 9 Mei 2019," kata dia, di Jakarta, Selasa (14/5).
Tak hanya itu. Jumlah produk Reksadana pun meningkat signifikan. Menurut dia, sejak 2016, jumlah produk Reksadana meningkat tiga kali lipat. "Jumlah Reksadana pun meningkat dari 1.091 produk pada 2016 menjadi 2.082 produk per 9 Mei 2019. Sejalan pertumbuhan itu," lanjut dia.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Apa itu Reksa Dana? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
-
Mengapa Jasa Raharja fokus pada pengelolaan investasi? “Peningkatan ini menunjukkan komitmen Jasa Raharja untuk terus mengembangkan portofolio investasinya serta intensifikasi dalam optimalisasi pendapatan dan mencapai hasil yang menguntungkan bagi perusahaan,“
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Demikian pula dengan kinerja Reksadana Syariah yang turut mengalami tren perkembangan yang positif. Hal tersebut tampak dari peningkatan dana kelolaan sebesar tiga kali lipat dalam 3 tahun terakhir.
"Dana kelolaan reksa dana syariah juga mengalami peningkatan lebih daripada 3 kali lipat, yaitu dari Rp 11 triliun pada 2016 menjadi Rp 35 triliun per 9 Mei," jelas dia.
Meski demikian, dia mengakui bahwa proporsi dana kelolaan reksa dana syariah masih 7 persen dari total dana kelolaan produk Reksadana yang ada saat ini, yakni Rp 507 triliun tersebut. Selain itu, hingga April 2019 jumlah investor Reksadana mencapai 1.143.801, meningkatkan tiga kali lipat dalam 5 tahun.
"Adapun investor Reksadana meningkat lebih dari 3 kali lipat, dalam 5 tahun, 1.143.801 investor per akhir April 2019," ungkapnya.
Namun, jika dibandingkan dengan total populasi Indonesia yang sebesar 260 juta jiwa, maka porsi investor Reksadana hanya 0,4 dari total populasi. "Karena itu kami melihat pertumbuhan industri Reksadana termasuk Reksadana Syariah masih sangat berpotensi untuk bertumbuh lagi ke depan lagi,"
"Karena demografi penduduk yang demikian besar akan menjadi tantangan bagi kita untuk mencapai jumlah yang lebih besar dari yang ada sekarang," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada kuartal III-2024, ekonomi Indonesia tumbuh 4,95 persen didukung oleh permintaan domestik yang kuat dan peningkatan ekspor.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi aset kripto domestik mengalami peningkatan yang signifikan di sepanjang tahun 2024, yakni mencapai Rp426,69 triliun.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSanksi denda Rp3,6 miliar itu dijatuhkan kepada empat pihak. Di antaranya, tiga manajer investasi dan satu emiten.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, aset asuransi non komersial tercatat sebesar Rp219,58 triliun. Ini mencakup asuransi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri.
Baca SelengkapnyaJumlah pengguna ITSK diproyeksikan meningkat pesat dari 277.887 menjadi 5 juta pengguna.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca Selengkapnya