OJK gandeng pesantren tingkatkan pemahaman kiai soal keuangan
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad menyebut salah satu masalah di Indonesia adalah kelemahan di bidang keuangan, termasuk belum pahamnya masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan. Selain itu, akses masyarakat ke lembaga keuangan juga masih rendah, dan akibatnya, banyak masyarakat terbelit rentenir yang merugikan mereka.
Menurut Muliaman, salah satu unsur penting di masyarakat adalah keberadaan pesantren. Oleh karenanya, kata dia, OJK dan industri keuangan akan bekerjasama dengan pesantren dalam meningkatkan pemahaman para kiai dan santri terhadap produk dan jasa keuangan.
"Kita juga akan mendekatkan lembaga keuangan ke pesantren pesantren agar para kiai dan santri lebih dekat terhadap akses permodalan. Inklusi keuangan di pesantren adalah penting," tegas Muliaman dalam keterangannya saat acara Haul Akbar Para Masayich di pondok pesantren Baitus Sholihin, Genggong Timur, Tumenggungan Krejengan, Probolinggo, Minggu (18/10).
-
Bagaimana OJK dorong UMKM akses pendanaan? Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan upaya mendukung kemajuan UMKM, OJK menerbitkan ketentuan mengenai Securities Crowdfunding untuk memperoleh pendanaan melalui instrumen Pasar Modal.'Khusus di wilayah Kalimantan Barat, kami mencatat hingga saat ini SCF telah dimanfaatkan oleh 1 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,05miliar dari 284 investor,' kata Inarno.
-
Bagaimana OJK melibatkan masyarakat dalam edukasi keuangan? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
-
Bagaimana cara OJK meningkatkan literasi keuangan? OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat.
-
Kenapa OJK mendorong literasi keuangan untuk UMKM? 'UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Di tengah dinamika perekonomian dunia yang tidak menentu, perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik di atas 5 persen, tapi tentu harus terus menemukan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya dengan UMKM dan juga di daerah. Literasi keuangan sebagai pondasi pemberdayaan UMKM,' kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) ke-2 di Pontianak, Selasa (29/8).
Menurut Muliaman, dalam waktu dekat OJK melalui program edukasi bakal melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman keuangan terhadap para santri dan bekerjasama dengan lembaga jasa keuangan untuk membuka dan mendekatkan akses keuangan di lingkungan pesantren.
"Kerja sama program ini bertujuan agar para santri melek keuangan," katanya.
Adanya sinergi OJK dengan pesantren, diharapkan pesantren akan makin sadar pada produk dan jasa keuangan, sehingga akan tercapai upaya pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren.
Lebih lanjut dikatakannya, lembaga perbankan, lembaga pembiayaan, koperasi, Baitul Mal wat Tamwil (BMT), dan lembaga keuangan mikro, serta asuransi mikro akan berada lebih dekat dengan pesantren-pesantren untuk mendekatkan dengan sumber permodalan yang lebih murah dan cepat.
"DPR khususnya Komisi XI yang membidangi Keuangan dan Perbankan, dalam hal ini diwakili bapak Mukhamad Misbakun selalu mendampingi OJK, Bank Indonesia, dan pemerintah dalam mengawasi dan bekerjasama untuk kemajuan sektor jasa keuangan," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaEPIKS mendorong peningkatan literasi, inklusi dan digitalisasi keuangan syariah khususnya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.
Baca SelengkapnyaBSI mengukuhkan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut bagian dari upaya OJK dalam memberikanedukasi mengenai literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaBank DKI Syariah berharap dapat berkontribusi signifikan dalam peningkatan literasi keuangan syariah dan pemahaman masyarakat.
Baca SelengkapnyaUMKM antara lain melalui perluasan literasi keuangan secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM di berbagai daerah.
Baca Selengkapnya"Masalah santri, nanti akan lebih kami perhatikan lagi. Generasi emas itu butuh keterlibatan para kaum perempuan," sambung Gibran
Baca SelengkapnyaProgram Gencarkan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaProgram Sicantiks merupakan kepanjangan dari Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah.
Baca SelengkapnyaSebagai lembaga keuangan non-bank yang fokus memberdayakan pelaku usaha ultra mikro, PNM turut mendukung inisiatif OJK tersebut.
Baca SelengkapnyaDiharapkan setiap TPAKD dapat memiliki unit-unit Pusat Literasi dan Inklusi Keuangan yang tersebar, terdekat, dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Baca Selengkapnya