OJK Institute: Prospek Neobank di Indonesia Sangat Menjanjikan
Merdeka.com - Kepala OJK Institute, Agus Sugiarto menyebut bahwa prospek neobank atau virtual banking, layanan perbankan digital tanpa adanya kontak fisik antar manusia sangat menjanjikan.
"Prospek neobank di Indonesia itu sebenarnya sangat menjanjikan. Ada beberapa alasan, pertama, pengguna internet di Indonesia itu hampir mencapai 200 juta orang menurut data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia. Itu luar biasa besar sekali," ujar Agus dalam sebuah diskusi daring bertajuk Traditional Bank vs Neobank di Jakarta, Selasa.
Alasan berikutnya, dari hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks inklusi keuangan Indonesia masih 76,19 persen. Artinya dari setiap 100 penduduk di Indonesia yang sudah memiliki akses ke lembaga jasa keuangan atau ke produk-produk jasa keuangan, baru sekitar 76 orang.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
-
Bagaimana OJK melibatkan masyarakat dalam edukasi keuangan? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
-
Apa yang dipastikan OJK mengenai sektor jasa keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan kinerja sektor jasa keuangan sangat baik di tengah kondisi global yang penuh tantangan.
-
Bagaimana OJK bantu masyarakat Sumbawa Barat? Lebih lanjut Ogi berharap melalui penyelenggaraan PKR, masyarakat dapat mengenali lembaga jasa keuangan yang legal, beserta ragam produk layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. 'Pemahaman yang baik ini juga menjadi modal bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat untuk menghindari berbagai penawaran investasi ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat,' tambah Ogi.
-
Bagaimana cara OJK meningkatkan literasi keuangan? OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat.
"Artinya masih ada 24 orang yang belum punya akses. Dengan adanya layanan digital ini diharapkan angka inklusi keuangan itu bisa meningkat," kata Agus.
Selain itu, alasan lain prospek neobank di Indonesia sangat besar yaitu penjualan mobile device di Indonesia yang sudah mencapai 338 juta unit di 2020, melampaui total penduduk Indonesia saat ini. "Bayangkan, penduduk kita hanya 280 juta, tapi penjualan mobile phone dan sejenisnya bisa mencapai 338 juta. Ini sebenarnya potensinya besar sekali," ujarnya.
Sementara itu, perilaku digital masyarakat saat ini juga semakin meningkat, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali pun tidak lepas dari aktivitas digital seperti melakukan chat secara daring, berbagi di sosial media, dan sebagainya.
"Terakhir, yang menjadi alasan prospek neobank di Indonesia sangat besar yaitu saat ini belum ada neobank yang beroperasi secara resmi. Yang disebut dengan neobank ya, bukan fintech," kata Agus.
Penerapan di Negara Lain
Di beberapa negara, istilah neobank ini sama artinya dengan internet-only banks atau bank digital yang sekarang sedang menjamur di negara-negara maju. Beberapa contoh neobank yang sudah beroperasi antara lain, Atom Bank dan Starling Bank di Inggris, JUNO dan AXOS di Amerika Serikat, Volt Bank di Australia, dan Jibuan Bank di Jepang. Dengan demikian, neobank ini bukan hanya sekedar cetak biru yang masih dalam angan-angan saja, melainkan sudah dipraktekkan di beberapa negara maju.
Menurut Agus, keberadaan neobank mengalami momentum yang luar biasa pada saat pandemi berlangsung mengingat adanya beberapa faktor pemicu. Pertama, keganasan virus Covid-19 yang menjalar dari manusia ke manusia menciptakan ketakutan yang luar biasa bagi semua orang, sehingga menyebabkan interaksi sosial menjadi berkurang dan semakin terbatas.
Kedua, penggunaan uang tunai semakin berkurang dan dihindari karena dampak penularan virus melalui uang kertas sangat tinggi, sehingga sedapat mungkin semua transaksi menggunakan instrumen nontunai. Ketiga, pemanfaatan metode pembayaran yang bersifat contactless semakin diminati masyarakat untuk menggantikan temu muka secara fisik.
Oleh karena itu, upaya mengurangi kontak fisik antar manusia dalam transaksi keuangan harus dilakukan guna mencegah penularan yang lebih besar. Fakta-fakta inilah yang menjadi momentum dan sekaligus katalisator perlunya kehadiran layanan keuangan perbankan secara digital yang bisa diwujudkan salah satunya dengan kehadiran neobank.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.
Baca SelengkapnyaSedangkan indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah mencapai 39,11 persen dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih rendah.
Baca SelengkapnyaHasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen. Sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Baca SelengkapnyaPihaknya memberikan edukasi finansial kepada masyarakat termasuk pengenalan produk keuangan, dan manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, industri fintech menunjukkan kinerja yang baik.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.
Baca Selengkapnyaindeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan terhadap produk dan layanan keuangan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan inklusi keuangan penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tidakmengakses aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaKondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.
Baca SelengkapnyaTercermin dari outstanding pembiayaan yang sudah disalurkan mendekati Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diharapkan selalu waspada dan tidak menggunakan pinjaman online ilegal karena berpotensi merugikan.
Baca Selengkapnya