Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK: Kinerja perbankan di Solo masih baik meski kredit macet tinggi

OJK: Kinerja perbankan di Solo masih baik meski kredit macet tinggi Pameran Perbankan. ©2013merdeka.com/m. luthfi rahman

Merdeka.com - Hingga Juli 2016, kinerja perbankan di wilayah eks-Karesidenan Surakarta mengalami kenaikan yang positif. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kinerja perbankan secara nasional yang mengalami perlambatan. Volume usaha perbankan di Solo naik 12 persen (yoy) atau Rp 7,7 triliun menjadi Rp 71,4 triliun.

Meski demikian, kredit macet atau non performing loan (NPL) perbankan di Solo terhitung naik menjadi 2,6 persen. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Solo, Laksono Dwionggo mengatakan, kenaikan ini disebabkan kegagalan usaha yang dibiayai melalui kredit/pembiayaan, karakter debitur, serta kondisi ekonomi.

"Meskipun NPL di wilayah eks-Karesidenan Surakarta cukup tinggi tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan di Jawa Tengah yang mencapai lebih dari 3 persen. Kinerja industri perbankan di wilayah eks-Karesidenan Surakarta untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum konvensional dan syariah meningkat sebesar 14 persen (yoy) dengan total Rp 55,5 miliar," ujar Laksono kepada wartawan, Kamis (29/9).

Orang lain juga bertanya?

Laksono menyebut, sumber dana terbesar berasal dari tabungan yang meningkat Rp 3,7 triliun menjadi Rp 26,8 triliun. Diikuti deposito yang meningkat sebesar Rp 1,9 triliun menjadi sebesar Rp 20,2 triliun. Sedangkan giro meningkat Rp 1 triliun menjadi Rp 8,3 triliun.

Meningkatnya sumber dana dari masyarakat tersebut, kata dia, membawa dampak kredit yang disalurkan meningkat sebesar Rp 7,9 triliun atau 14,9 persen menjadi Rp 60,9 triliun secara year on year (yoy).

"Peningkatan kredit tersebut berdampak pada peningkatan LDR (Loan to Deposito Ratio) menjadi 109 persen. Sementara itu kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah di wilayah eks-Karesidenan Surakarta juga menunjukkan perkembangan yang baik," jelasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023

Kondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.

Baca Selengkapnya
Jurus BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional
Jurus BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional

UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 13,09 Persen Jadi Rp7.310 Triliun
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 13,09 Persen Jadi Rp7.310 Triliun

Penyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp12,7 Triliun, Penyaluran Kredit Tembus Rp1.435 Triliun
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp12,7 Triliun, Penyaluran Kredit Tembus Rp1.435 Triliun

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid

Baca Selengkapnya
Data OJK: Laba Perbankan Indonesia Rp171 Triliun Pada Agustus 2024
Data OJK: Laba Perbankan Indonesia Rp171 Triliun Pada Agustus 2024

Berdasarkan proyeksi laba perbankan masih dapat tumbuh secara berkelanjutan, terutama setelah adanya kebijakan relaksasi moneter berupa penurunan BI Rate.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Sektor Jasa Keuangan Usai Jumlah Kelas Menengah Anjlok dan Deflasi 4 Bulan Berturut-turut
Begini Kondisi Sektor Jasa Keuangan Usai Jumlah Kelas Menengah Anjlok dan Deflasi 4 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global

Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global
Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global

Terdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya
OJK: Industri Perbankan Indonesia Tetap Solid di Tengah Tingginya Suku Bunga AS
OJK: Industri Perbankan Indonesia Tetap Solid di Tengah Tingginya Suku Bunga AS

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat 6,54 persen yoy atau menjadi Rp8.147,17 triliun.

Baca Selengkapnya