OJK: Masih ada saja pendidikan S3 ikut investasi bodong
Merdeka.com - Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) kedua yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan Indonesia pada 2016 meningkat dibanding survei sebelumnya, tahun 2013 silam. Indeks literasi keuangan kini berada di 29,66 persen atau naik dibanding 2013 silam yang hanya 21,84 persen. Sedangkan indeks inklusi keuangan berada di 67,82 persen atau naik dari sebelumnya hanya di 59,74 persen.
Meski pemahaman dan akses keuangan masyarakat Indonesia meningkat di 2016, buktinya masih ada saja yang ikut dan tertipu investasi bodong.
"Dari survei pertama ada latar belakang S3 sampai SD, tapi ternyata pendidikan tinggi enggak pengaruhi pengambilan keputusan. Masih percaya pada yang sifatnya enggak pasti, bahkan tidak memperdulikan keabsahannya, yang terjadi masyarakat kita gak perhatikan risiko," ucap Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Pertimbangan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono di Jakarta, Selasa (24/1).
-
Kenapa ilmuwan skeptis? Profesor Cox meminta agar sampel makhluk itu dikirim ke perusahaan bioteknologi 23andme untuk melakukan verifikasi independen bahwa spesimen tersebut bukanlah alien.
-
Bagaimana cara menghindari investasi bodong? Masyarakat harus semakin waspada dan cermat dalam memilih produk investasi. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari informasi lebih lanjut sebelum berinvestasi.
-
Kenapa opini sulit dibuktikan? Opini merupakan hasil dari pemikiran seseorang yang belum tentu kebenarannya.
-
Kenapa opini sulit diverifikasi? Opini sulit atau bahkan tidak mungkin untuk diuji atau dibuktikan kebenarannya secara objektif. Pendapat pribadi mungkin berbeda-beda dan tidak bisa disepakati oleh semua orang.
-
Kenapa anak muda tertarik investasi saham? Instrumen investasi saham kian diminati generasi muda. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 11,42 juta orang, dengan 80,44 persen di antaranya adalah generasi muda, yaitu generasi milenial dan Gen Z pada Juli 2023.
-
Kenapa Skepsis penting? 'Struktur pemandian adalah salah satu bangunan langka yang kita ketahui terutama pada periode Bizantium dan penting karena fitur dekoratifnya,' kata Koçyiğit.
Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat untuk melakukan tidakan pencegahan dengan lebih selektif berinvestasi di jasa keuangan. "Peraturan berinvestasi akan terus kita sederhanakan agar kita bersaing dengan yang tidak sah ini," katanya.
Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Agus Sugiharto merasa heran dengan tingkat pendidikan yang tinggi seperti S3 masih saja tertipu dengan investasi bodong.
"Menjadi menarik ini fenomena dalam pengetahuan dari SD sama S3 semua fitur tahu tapi resiko tidak peduli pada saat ditawari investasi bodong yg penting untungnya, orang yang pakai inbestasi bodong itu yang pakai prinsip ekonomi modal besar-besar, jadi nggak jamin literasi naik investasi bodong bisa turun," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus operandi penipuan terkait keuangan ilegal juga semakin lama semakin canggih meskipun sektor jasa keuangan (SJK) terus melakukan inovasi.
Baca SelengkapnyaMaraknya kejahatan di sektor keuangan digital juga dipengaruhi oleh indeks literasi keuangan di Indonesia yang masih rendah.
Baca SelengkapnyaUntuk mewaspadai investasi ilegal, masyarakat perlu mengenali karakter dan modus investasi ilegal.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda di Indonesia memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang rendah.
Baca SelengkapnyaBagi Gen Z dan milenial, biaya hidup adalah kekhawatiran utama mereka, dan Gen Z juga mengkhawatirkan potensi pengangguran.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya minat masyarakat terhadap investasi sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaPesatnya teknologi digital saat ini membuat masyarakat dapat dengan mudah melakukan aktivitas keuangan.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga mengibaratkan aktivitas saham layaknya perjudian jika dilakukan oleh investor skala kecil.
Baca SelengkapnyaPenipuan di sektor jasa keuangan, khususnya yang terkait dengan keuangan digital, semakin sering terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.
Baca Selengkapnya