OJK minta lembaga keuangan tak sokong perusahaan musuh lingkungan
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta lembaga keuangan, khususnya perbankan, tak menyokong perusahaan dikenal menjadi musuh lingkungan. Dengan begitu, industri keuangan dinilai mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.
"Jangan sampai kita (sektor keuangan) membiayai perusahaan yang merusak lingkungan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad saat seminar internasional bertema: Sustainable Finance to Support Sustainable Development Goals, Jakarta, Senin (23/11).
Sebaliknya, Muliaman mendorong lembaga keuangan untuk meningkatkan porsi pembiayaan ke sektor usaha yang memiliki efek positif berlipat. Yakni, peningkatan keuntungan dari penyaluran kredit sekaligus pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
Adapun sejumlah sektor dimaksud adalah energi, infrastruktur, industri pengolahan, pertanian, dan UMKM.
"Sesuai fungsi intermediasi, industri jasa keuangan berperan penting sebagai agen yang mempercepat pembangunan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat."
Terkait itu, otoritas pasar modal mulai menjajaki pengembangan obligasi konvensional hijau (green bond), surat utang syariah hijau (green sukuk), dan asuransi lingkungan hidup. Mengingat, secara global, surat utang untuk membiayai proyek ramah lingkungan terus berkembang.
Hingga pertengahan tahun ini, nilai green bond yang diterbitkan mencapai USD 65,5 miliar. Meningkat ketimbang dua tahun lalu yang outstanding nilainya mencapai USD 11 miliar.
Adapun di Indonesia, sejumlah perbankan sudah terlibat dalam pembiayaan beberapa proyek ramah lingkungan percontohan. Diantaranya, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia.
Kemudian, Bank Artha Graha Internasional, Bank Jabar Banten, BRI Syariah, dan Bank Muamalat.
"Roadmap keuangan berkelanjutan diharapkan menjadi sarana bagi industri jasa keuangan, baik perbankan, pasar modal maupun nonperbankan untuk terus melakukan inovasi produk dan layanannya selaras dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan pembangunan."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK persiapkan sektor keuangan untuk penuhi komitmen hijau Indonesia.
Baca SelengkapnyaForum tersebut juga dihadiri oleh Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Syakyakirti.
Baca SelengkapnyaOJK menggelar CEO Networking 2023 dengan tema 'Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration'.
Baca SelengkapnyaOJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaOJK terus mendukung pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah nasional.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut mencakup ekonomi hijau, transisi energi, penguatan aktivitas di bursa karbon, serta prioritas perumahan bagi MBR.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaOJK perlu mengambil peran sebagai enabler dan menjadi salah satu pilar utama agar sektor jasa keuangan tetap stabil.
Baca SelengkapnyaDalam menyalurkan kredit tersebut, perseroan tetap memastikan seluruh portofolio investasi dan pinjaman selaras dengan standard ESG.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.
Baca SelengkapnyaOJK Cabut izin Usaha PT BPR Sembilan Mutiara, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
Baca Selengkapnya