OJK nilai reksa dana masih jadi barang mahal
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai reksa dana masih menjadi instrumen investasi yang mahal, sehingga sulit dijangkau kebanyakan masyarakat Indonesia. Ini bisa menganggu tren pertumbuhan reksa dana.
"Banyak masyarakat yang berpikir ulang untuk menjadi nasabah di industri reksadana," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, di Jakarta, Rabu (27/11).
Selain itu, dia juga melihat distribusi reksa dana juga belum terlalu luas. Padahal, reksa dana di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang. Untuk itu, OJK tengah membahas langkah pengembangan industri reksa dana dengan asosiasi terkait.
-
Apa itu Reksa Dana? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
-
Apa saja jenis reksa dana? Ada berbagai jenis reksa dana, termasuk reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran.
-
Siapa saja yang bisa berinvestasi di reksa dana? Faktanya reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang.
-
Di mana bisa beli Reksa Dana? Nasabah BRI dapat menikmati berbagai keunggulan berinvestasi dalam beberapa jenis Reksa Dana, termasuk pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, dan terproteksi.
-
Apa saja jenis reksa dana yang tersedia? Beberapa jenis reksa dana yang tersedia pada layanan BRI Prioritas antara lain reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, reksa dana terproteksi, dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
-
Bagaimana cara membeli Reksa Dana? Pembelian Reksa Dana cukup terjangkau, mulai dari Rp 100,000,- (seratus ribu rupiah).
"Saya menyayangkan masih minimnya pendistribusian dan transaksi penjualan pada produk reksadana, sehingga masyarakat yang sudah menjadi nasabah masih sulit dalam melakukan transaksinya. Dalam distribusi dan transaksi penjualannya kan masih minim, ini harus ditingkatkan lagi," kata Muliaman.
Sepanjang tiga bulan terakhir ini, OJK mencatat jumlah dana kelolaan investasi reksa dana mencapai Rp 194 triliun hingga Rp 200 triliun. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang populer.
Baca SelengkapnyaDi tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan.
Baca SelengkapnyaOgi menuturkan, pengawasan khusus dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.
Baca SelengkapnyaDi tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan.
Baca SelengkapnyaBeberapa instrumen investasi ini diyakini tetap menguntungkan tahun ini meski kondisi ekonomi global suram.
Baca SelengkapnyaSalah satu intrumen investasi yang semakin populer adalah investasi melalui platform Peer-to-Peer Lending (P2P).
Baca SelengkapnyaOJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, risiko itu sulit diprediksi karena minim data historis. Maka, industri asuransi dan reasuransi bisa mengambil peran untuk menjamin ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaOJK buka peluang aset kripto bisa jadi agunan untuk pinjaman ke bank.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca SelengkapnyaKomisi XI Minta Anggota OJK Baru Mampu Perkuat Pengawasan
Baca Selengkapnya