Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK: Pasar Komputasi Awan di Indonesia Masih Sangat Menjanjikan

OJK: Pasar Komputasi Awan di Indonesia Masih Sangat Menjanjikan OJK. ©2013 Merdeka.com/Harwanto Bimo Pratomo

Merdeka.com - Ototitas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa industri komputasi awan atau yang lebih dikenal dengan istilah cloud computing perlahan namun pasti mulai tumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal itu setidaknya terlihat dari hasil studi yang dikembangkan oleh Asia Cloud Computing Association (ACCA), di mana pada tahun 2020 lalu hanya menempatkan Indonesia di posisi 12 dari keseluruhan 14 negara Asia Pasifik yang masuk dalam penelitiannya terkait kesiapan pengembangan industri cloud computing di negaranya.

"ACCA punya indeks yang diberi nama Cloud Readiness Index (CRI), dan Indonesia pada tahun 2020 masih diberikan skor sebesar 55,0. Memang ada kenaikan dibanding skor pada tahun 2018 yang masih 47,0, namun yang perlu dicatat bahwa (skor) negara-negara lain juga berkembang, bahkan lebih cepat dari kita," ujar Direktur Pengaturan Bank Umum Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Eddy Manindo Harahap, Sabtu (29/5).

Eddy menjelaskan bahwa posisi pertama dalam indeks CRI tersebut ditempati oleh Hong Kong dengan skor sebesar 81,9 lalu diikuti Singapura di peringkat kedua dengan skor 81,5 dan Selandia Baru di peringkat tiga dengan skor 77,1.

Sementara Indonesia berada di peringkat 12, tertinggal dari negara-negara Asia Tenggara lain, seperti Malaysia yang berada di peringkat delapan dengan skor 68,5, Thailand di peringkat Sembilan dengan skor 60,2 dan Filipina yang tepat berada di atas Indonesia dengan skor 55,3.

"Artinya meskipun ada peningkatan dari tahun 2018, adalah tugas kita semua, mulai dari regulator, pelaku usaha, (industry) industri pendukung, ekosistem cloud computing, semua pihak, untuk dapat bersama-sama bekerjasama mengembangkan industri ini ke depan,” tutur Eddy.

Kelemahan Indonesia

Ketertinggalan Indonesia dalam industri cloud computing, menurut Eddy, setidaknya didapat dari dua poin utama yang masih menjadi kelemahan Indonesia. Pertama, kecepatan broadband di Indonesia yang masih berada di kisaran 16,7 mbps, sementara rata-rata kecepatan broadband di 14 negara Asia Pasifik yang masuk dalam penelitian ACCA mencapai 82,4 mbps.

"Jadi memang secara kecepatan (broadband) kita sudah mulai jauh tertinggal. Harus dikejar. Selain itu kelemahan kita adalah dari segi regulasi yang dinilai oleh ACCA masih tidak mendukung karena ada banyak kasus regulasi kita yang masih saling tumpang tindih," ungkap Eddy.

Meski demikian, dengan segala keterbatasan dan kelemahan yang ada, bukan berarti pasar Indonesia tidak potensial bagi pengembangan industri cloud computing. Faktanya, dengan sejumlah catatan negatif tadi, beberapa pemain internasional di industri cloud computing justru tertarik masuk ke pasar Indonesia.

"Ada Alibaba Cloud, yang sudah masuk ke sini. Lalu ada Google Cloud juga. Ada Amazon dan juga Microsoft Azure. Ini dapat dimaknai bahwa pasar kita sebenarnya sangat potensial. Tinggal lalu bagaimana kita bisa memanfaatkan potensi itu, agar tidak justru dimanfaatkan oleh pemain global yang datang ke sini,” tegas Eddy.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dari 113 Negara, Indonesia di Peringkat Ini untuk Kinerja Pemerintahan, Singapura Urutan Teratas
Dari 113 Negara, Indonesia di Peringkat Ini untuk Kinerja Pemerintahan, Singapura Urutan Teratas

Chandler Good Government Index (CGGI) merilis tingkatan negara berdasarkan kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru: Indonesia Masuk Daftar 10 Negara Berpengaruh di Dunia
Kabar Terbaru: Indonesia Masuk Daftar 10 Negara Berpengaruh di Dunia

Variable penilaian pada Indonesia terus mengalami peningkatan, kecuali kemampuan militer.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Salip Amerika Serikat
Menko Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Salip Amerika Serikat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Jokowi: Indonesia Naik 10 Peringkat Negara Berdaya Saing, Lompatan Tertinggi di Dunia
Jokowi: Indonesia Naik 10 Peringkat Negara Berdaya Saing, Lompatan Tertinggi di Dunia

Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.

Baca Selengkapnya
Indonesia Makin Kompetitif hingga Kalahkan Malaysia Ini Buktinya
Indonesia Makin Kompetitif hingga Kalahkan Malaysia Ini Buktinya

Daya saing Indonesia didongkrak oleh peningkatan performa ekonomi, kemampuan menarik kapital, dan pertumbuhan PDB

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur Indonesia Kalahkan China, AS hingga Eropa
PMI Manufaktur Indonesia Kalahkan China, AS hingga Eropa

Hal ini menunjukkan sektor manufaktur Tanah Air ini dalam kategori ekspansif dan akseleratif bersama dengan India, Filipina, dan Meksiko.

Baca Selengkapnya
Daya Saing Indonesia di Posisi ke-45, Menko Airlangga: Jumlah Startup di Indonesia Lebih Banyak dari Jerman
Daya Saing Indonesia di Posisi ke-45, Menko Airlangga: Jumlah Startup di Indonesia Lebih Banyak dari Jerman

Dalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang

Jepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.

Baca Selengkapnya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Rahasia Indonesia Bisa Sabet Peringkat Tiga Negara Kompetitif di ASEAN
Ternyata Ini Rahasia Indonesia Bisa Sabet Peringkat Tiga Negara Kompetitif di ASEAN

Keberhasilan hilirisasi nikel yang mampu mengerek ekonomi daerah sentra pengolah nikel.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara Asean Paling Banyak Pengangguran, Indonesia Nomor Berapa?
Daftar Negara Asean Paling Banyak Pengangguran, Indonesia Nomor Berapa?

Pengangguran terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah lapangan kerja yang tersedia dan laju pertumbuhan penduduk.

Baca Selengkapnya
Airlangga Buka-bukaan soal Peluang RI Masuk Jurang Resesi: Hasil Survei, Kita Terendah di Dunia
Airlangga Buka-bukaan soal Peluang RI Masuk Jurang Resesi: Hasil Survei, Kita Terendah di Dunia

Airlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.

Baca Selengkapnya