OJK Pelototi Penyelenggara Keuangan Digital agar Tak Bermasalah
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta semua perusahaan atau penyelenggara keuangan digital untuk mempertanggungjawabkan semua pelayanan yang diberikan. Seluruh perusahaan harus memegang prinsip yang telah diisyaratkan oleh OJK. Prinsip tersebut di antaranya perlindungan konsumen, transparansi, kehati-hatian, serta persaingan yang sehat antar perusahaan.
Direktur Group Inovasi Keuangan Digital, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dino Milano mengatakan, pihaknya akan mengawasi seluruh sektor keuangan tersebut agar tidak bermasalah dan selalu bertanggungjawab. OJK akan memperhatikan tata kelola dan manajemen risiko para perusahaan keuangan digital.
"Inovasi yang tercipta di sektor keuangan perlu didata, diarahkan, dan diawasi supaya bisa berlangsung dengan baik dan bertanggung jawab," kata Dino dalam peluncuran 'Generasi Jempolan' Kredivo, Rabu (4/11).
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
-
Apa yang dipastikan OJK mengenai sektor jasa keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan kinerja sektor jasa keuangan sangat baik di tengah kondisi global yang penuh tantangan.
-
Kenapa OJK dorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? 'Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,' kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
-
Bagaimana OJK menjaga stabilitas sektor jasa keuangan? Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang dilakukan OJK untuk investasi kripto? Kendati industri kripto mengalami kebangkitan pasca menangnya Trump dalam Pilpres AS, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap mengingatkan bahwa meskipun kripto menarik, instrumen ini memiliki risiko tinggi dan masih tergolong spekulatif.Oleh karena itu, OJK menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami dengan baik risiko dan cara berinvestasi di kripto sebelum memulai.
OJK telah memiliki beberapa kriteria atau pendekatan sebelum mengizinkan perusahaan keuangan digital beroperasi di Indonesia. Paling utama yaitu tepat sasaran dan tepat waktu. Menurutnya, dua hal tersebut harus dipenuhi, tidak bisa hanya salah satu saja.
"Misalnya kalau kita ingin terlalu ketat keamanan aplikasinya, nanti malah bisa menghambat (layanannya). Kalau keamanannya longgar, terlalu mudah aksesnya, malah bisa berbahaya kan. Nah ini yang membuat OJK melakukan dua pendekatan tersebut," ujar Dino.
Langkah-langkah yang dilakukan OJK tersebut bukan semata-mata untuk melindungi konsumen saja. Namun, untuk meningkatkan rasa aman masyarakat Indonesia dalam melakukan pembiayaan secara digital.
Menurutnya, jika rasa aman tersebut sudah tertanam, maka akan mempercepat program digitalisasi di sektor keuangan. Program digitalisasi atau pemanfaatan teknologi digital sektor keuangan Indonesia agar bisa berkembang dan bersaing dengan negara lainnya.
Dilakukan Bertahap
Meski begitu, Dino mengakui bahwa program digitalisasi ini akan dilakukan secara bertahap. Sebab, untuk beralih sepenuhnya ke digital memerlukan biaya yang cukup tinggi. Bukan hanya itu, Sumber Daya Manusia (SDM) juga sangat diperlukan. Oleh karena itu, Dino mendorong adanya kolaborasi yang dilakukan oleh industri jasa keuangan agar bisa beralih ke digital.
"OJK terus mendorong industri jasa keuangan untuk memberikan layanan ke masyarakat melalui program digitalisasi, tapi memang tidak bisa dipukul rata. Makanya perlu kolaborasi," ujar Dino
Kolaborasi yang dimaksud, yakni antara fasilitator maupun akselerator. Misalnya dengan service provider maupun dengan para pelaku fintech seperti Kredivo. Selain itu, Dino merasa para konsultan, ekonom, asosiasi atau perusahaan terkait di bidang keamanan dan teknologi perlu ikut serta dalam program digitalisasi ini.
"Kita menganalisis dan melakukan penilaian model bisnis. Terkait kelayakan dan penerapannya ke depan. kita perlu ada pengembangan dalam bidang security, Artificial Intelligence, dan provider. Kita juga harus perhatikan perkembangan teknologi blockchain, big data dan lain-lainnya," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini diperlukan agar dapat bermanfaat sekaligus memitigasi dan meminimalisir dampak negatif.
Baca SelengkapnyaTantangan selanjutnya yaitu rendahnya literasi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaDewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).
Baca SelengkapnyaMahendra Siregar memcermati dampak digital transformasi sektor keuangan di Indonesia apakah sebagai keberkahan atau kutukan.
Baca SelengkapnyaRisk & Governance Summit merupakan acara berkelanjutan yang diselenggarakan oleh OJK sejak tahun 2013 untuk menyampaikan pesan penting.
Baca SelengkapnyaKomisi XI Minta Anggota OJK Baru Mampu Perkuat Pengawasan
Baca SelengkapnyaForum tersebut juga dihadiri oleh Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Syakyakirti.
Baca SelengkapnyaKerangka strategi INOVASI mencakup sejumlah langkah yang dinilai sangat relevan dengan perkembangan industri kripto.
Baca SelengkapnyaBesaran pemupukan minimal dana tapera sebesar deposito perbankan 12 bulan.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut menunjukan rentannya keamanan data institusi publik yang dikelola negara.
Baca SelengkapnyaOJK memiliki 4 langkah untuk menghindari fraud atau kecurangan di internal lembaga.
Baca Selengkapnyastrategi ini juga bertujuan untuk mendeteksi dan melakukan investigasi serta memperbaiki sistem.
Baca Selengkapnya