Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK: Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Layanan Jasa Keuangan Masih Rendah

OJK: Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Layanan Jasa Keuangan Masih Rendah OJK. ©2013 Merdeka.com/Harwanto Bimo Pratomo

Merdeka.com - Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara menyebut, tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk layanan jasa keuangan formal relatif masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari hasil survei nasional yang dilakukan OJK tentang literasi dan keuangan pada 2019 lalu.

Survei dilakukan terhadap 12.700 responden di 34 provinsi di Indonesia. Dari jumlah itu ditemukan bahwa sebesar 76,2 persen dari total responden telah menggunakan produk dan atau layanan Jasa keuangan formal dari berbagai sektor industri keuangan.

Di sisi lain tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk atau layanan jasa keuangan formal juga tercatat masih rendah. Yakni hanya sekitar 38 persen saja.

"Dengan demikian literasi keuangan masyarakat perlu terus ditingkatkan agar mereka benar-benar paham dengan karakteristik itu termasuk risiko biaya kalau ada kewajiban, karakteristik terhadap produk atau layanan jasa keuangan yang diakses atau dibelinya," katanya dalam media briefing, Selasa (27/9).

Di samping itu, OJK juga memahami adanya pandemi Covid-19 yang telah mengakibatkan adanya penurunan aktivitas ekonomi dan juga menurunkan kinerja sektor jasa keuangan. Oleh karenanya, sebagai otoritas industri keuangan OJK terus mendukung berbagai upaya dalam mendorong inklusi keuangan di Tanah Air.

"Inklusi keuangan memiliki peran yang penting dan strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 ini," jelasnya.

Tak hanya itu, OJK bersama kementerian lembaga serta industri jasa keuangan lainnya juga secara proaktif terus mendukung pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional yang diinisiasi oleh pemerintah. Ini untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19 melalui berbagai kebijakan program maupun kegiatan.

"Dalam rangka peningkatan dan pemahaman penggunaan produk atau layanan jasa keuangan oleh masyarakat sehingga dapat mendorong pencapaian target inklusi keuangan di tahun 2024 90 persen," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang

OJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.

Baca Selengkapnya
Begini Dampak dari Masyarakat Minim Literasi Keuangan
Begini Dampak dari Masyarakat Minim Literasi Keuangan

Pihaknya memberikan edukasi finansial kepada masyarakat termasuk pengenalan produk keuangan, dan manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.

Baca Selengkapnya
YLKI Ungkap OJK Paling Banyak Diadukan Konsumen, Ini Alasannya
YLKI Ungkap OJK Paling Banyak Diadukan Konsumen, Ini Alasannya

Jumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.

Baca Selengkapnya
Pembiayaan Fintech ke UMKM di Indonesia Masih Rendah, Ini Strategi OJK
Pembiayaan Fintech ke UMKM di Indonesia Masih Rendah, Ini Strategi OJK

OJK mencatat, industri fintech menunjukkan kinerja yang baik.

Baca Selengkapnya
Survei BPS 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,43 Persen dan Inklusi Keuangan 75,02 Persen
Survei BPS 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,43 Persen dan Inklusi Keuangan 75,02 Persen

Sedangkan indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah mencapai 39,11 persen dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.

Baca Selengkapnya
Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki
Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki

Hasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen. Sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank
Mengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank

Pada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.

Baca Selengkapnya
OJK Terima 12.733 Aduan Entitas Ilegal Sepanjang September
OJK Terima 12.733 Aduan Entitas Ilegal Sepanjang September

OJK telah menerima 288.000 permintaan layanan melalui aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK).

Baca Selengkapnya
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan

BI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Masyarakat Banyak Terjerat Judol hingga Pinjol
Ternyata, Ini Penyebab Masyarakat Banyak Terjerat Judol hingga Pinjol

Pesatnya teknologi digital saat ini membuat masyarakat dapat dengan mudah melakukan aktivitas keuangan.

Baca Selengkapnya
Kemudahan Layanan Kredit Diharapkan Bisa Genjot Inklusi Keuangan di Indonesia
Kemudahan Layanan Kredit Diharapkan Bisa Genjot Inklusi Keuangan di Indonesia

OJK mencatat, tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih rendah.

Baca Selengkapnya