OJK Prediksi Ekonomi Digital RI Tumbuh 8 Kali Lipat di 2030
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan ekonomi digital Indonesia mampu tumbuh 8 kali lipat pada 2030 mendatang, mencapai Rp4.531 triliun dari sebelumnya Rp632 triliun. Ini dipengaruhi oleh penetrasi Internet di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital, Imansyah menyatakan, tren ini diiringi percepatan transformasi adopsi teknologi digital oleh korporasi maupun masyarakat selama pandemi Covid-19.
"Kemudian infrastruktur (digital) yang ada, jumlah penduduk, penetrasi internet yang terus meningkat, dan seterusnya. Saya fikir ini bukan satu angka yang mustahil bisa kita capai di tahun 2030," katanya dalam acara Forum Ekonomi Merdeka - Indonesia Bangkit 2022 di Jakarta, Senin (28/2).
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
Imansyah menyebut, sektor e-commerce akan mendominasi ekonomi digital sebesar Rp1.900 triliun di 2030 mendatang. Angka ini tumbuh 34 persen dari sebelumnya.
Selain e-commerce, sektor industri jasa keuangan juga diprediksi juga akan tumbuh pesat di 2030 mendatang. Di mana kredit tidak hanya dikuasai perbankan, namun juga berasal dari fintech atau peer-to-peer lending (P2PL) dalam menyediakan pembiayaan kepada sektor usaha (UMKM).
"Pandemi Covid-19 mengubah model bisnis korporasi dan perilaku masyarakat yang berimplikasi terhadap transaksi digital dan turut berkontribusi positif terhadap kinerja sektor jasa keuangan," ungkapnya.
Imansyah mencatat, saat ini, penyaluran kredit perbankan telah mencapai Rp5.710,1 triliun per November 2021. Angka ini tumbuh 4,82 persen secara year on year (yoy).
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan mencapai Rp7.330 triliun sampai November 2021. Angka ini tumbuh 10,48 persen secara yoy. Kemudian, penyaluran kredit fintech telah menembus Rp29,13 triliun hingga November 2021. Angka ini meningkat 106,6 persen secara yoy.
"Dan ini semua akan terus tumbuh ke depannya," tuturnya.
Meski begitu, dia meminta pemerintah dan pihak DPR untuk mempercepat pembahasan dan pengesahan Rancangan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (RUU PDP). Hal ini guna menopang prioritas pengembangan ekonomi digital Indonesia.
Selain itu, dia meminta pihak industri keuangan bank (IKB) dan industri keuangan non-bank (IKNB) untuk terus memperkuat pengelolaan perlindungan data nasabah. Tujuannya untuk memitigasi kejahatan siber yang marak terjadi di era digital.
"Ketika kita masuk di era digital itu maka salah satu risiko yang paling besar adalah risiko serangan siber dan risiko terjadinya penyalahgunaan data pribadi," jelasnya
OJK meyakini, melalui perbaikan regulasi dan peningkatan pengelolaan risiko atas kejahatan siber lembaga jasa keuangan di dalam negeri bisa terus tumbuh untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Serta, memberikan manfaat nyata terhadap konsumen masyarakat maupun korporasi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi sebut ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh empat kali lipat di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaGenerasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca SelengkapnyaUntuk nilai transaksi aset kripto juga mengalami pertumbuhan dari Rp42,34 triliun per Juli 2024 menjadi Rp48 triliun pada Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaJumlah pengguna ITSK diproyeksikan meningkat pesat dari 277.887 menjadi 5 juta pengguna.
Baca SelengkapnyaKasan turut menekankan bahwa perdagangan aset kripto juga telah memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara pada sektor perpajakan.
Baca SelengkapnyaSecara prinsip, OJK mendukung sepenuhnya setiap upaya pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaDalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun mendatang (2024-2029).
Baca SelengkapnyaOJK juga tengah menyusun cyber security guideline yang akan diterapkan di sektor IAKD, termasuk untuk aset kripto.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca Selengkapnya