OJK Sebut Industri Pasar Modal RI Masih Terjaga
Merdeka.com - Direktur Pemeriksaan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Broto Suwarno menyatakan, kondisi industri pasar modal Indonesia sudah mulai pulih dari pandemi. Hingga saat ini pasar modal masih terjaga dengan profil risiko yang terpantau managable.
"Industri pasar modal domestik hingga saat ini secara umum telah pulih dari dampak pandemi," katanya dalam InfobankTalkNews Media Discussion di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (29/10).
Hal ini tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 28 Oktober 2021 yang ditutup pada level 6.524,08 atau tumbuh sebesar 9,12 persen (ytd) dan telah melampaui level pra-pandemi pada Desember 2019 di posisi 6.299,54.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK menjaga stabilitas sektor jasa keuangan? Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
Edi menjelaskan penguatan ini terutama ditopang oleh bertambahnya jumlah investor domestik di pasar modal yang mampu menahan capital outflow investor non-residence. Hingga akhir September 2021 jumlah investor di pasar modal mencapai 6,43 juta atau naik 65,73 persen (ytd).
Kemudian berdasarkan kinerja laporan keuangan emiten kuartal II-2021, sebagian besar emiten tercatat masih membukukan laba di tengah upaya pemulihan dari dampak pandemi.
Di sisi lain pasar surat utang Indonesia terkontraksi akibat peningkatan yield US Treasury dengan rata-rata yield Surat Berharga Negara (SBN) melemah pada 16,8 basis poin (bps) dan investor non-residence mencatatkan net sell sebesar Rp23,71 triliun (ytd).
Sebaliknya kinerja obligasi korporasi meningkat dengan Indonesian Composite Bond Index berada pada level 330,15 atau naik sekitar 5,06 persen (ytd).
Penghimpunan dana oleh korporasi di pasar modal juga menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu hingga kuartal III-2021 telah mencapai Rp266,82 triliun dan masih akan terus bertambah hingga akhir tahun.
"Pertumbuhan nilai emisi ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Selain itu Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan jumlah emiten yang melakukan IPO terbesar di ASEAN tahun ini," jelasnya.
Kinerja industri reksadana juga masih relatif terjaga yakni per 30 September 2021 tercatat nilai NAB reksadana naik sebesar 1,70 persen month-to-date (mtd) menjadi Rp551,76 triliun. Pasar modal syariah di Indonesia turut mengalami perkembangan yaitu sampai 22 Oktober 2021, nilai outstanding sukuk korporasi mengalami kenaikan sebesar 16,47 persen (ytd).
Untuk indeks saham syariah Indonesia per 28 Oktober 2021 tercatat naik 3,83 persen (ytd) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp3.654 triliun. "Ke depan kami masih melihat ada beberapa hal yang menjadi tantangan pada 2022," ujarnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca SelengkapnyaOJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global secara umum mengalami pelemahan dengan inflasi yang terjaga moderat.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaBos OJK mengungkapkan kinerja perekonomian Indonesia terjaga stabil.
Baca SelengkapnyaOJK menggelar CEO Networking 2023 dengan tema 'Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration'.
Baca SelengkapnyaHal itu berdasarkan rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023
Baca Selengkapnya