OJK Sebut Inklusi Keuangan Bisa Jadi Solusi Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Merdeka.com - Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tirta Segara mengatakan bahwa seluruh pemangku kepentingan di sektor keuangan ditantang untuk bersinergi dalam menyediakan layanan keuangan yang memiliki tiga karakteristik.
Karakteristik pertama adalah accessible atau mudah diakses. Kedua, flexible yaitu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, dan yang ketiga adalah affordable yaitu dengan biaya murah.
Tirta menegaskan bahwa tiga karakteristik inklusi keuangan tersebut dapat menjadi salah satu solusi mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
-
Bagaimana OJK dorong UMKM akses pendanaan? Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan upaya mendukung kemajuan UMKM, OJK menerbitkan ketentuan mengenai Securities Crowdfunding untuk memperoleh pendanaan melalui instrumen Pasar Modal.'Khusus di wilayah Kalimantan Barat, kami mencatat hingga saat ini SCF telah dimanfaatkan oleh 1 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,05miliar dari 284 investor,' kata Inarno.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Apa upaya OJK untuk mendukung kemajuan UMKM? Kebijakan itu antara lain, , antara lain mendorong UMKM memanfaatkan pendanaan Pasar Modal melalui Securities Crowdfunding (SCF), serta bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menyediakan program kredit pembiayaan melawan rentenir yang dikhususkan untuk UMKM dan perempuan pelaku UMKM.
-
Kenapa UMKM penting untuk pertumbuhan ekonomi? UMKM seperti IniTempe yang digagas oleh Benny memang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, UMKM memberikan sumbangan 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Kenapa OJK mendorong literasi keuangan untuk UMKM? 'UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Di tengah dinamika perekonomian dunia yang tidak menentu, perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik di atas 5 persen, tapi tentu harus terus menemukan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya dengan UMKM dan juga di daerah. Literasi keuangan sebagai pondasi pemberdayaan UMKM,' kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) ke-2 di Pontianak, Selasa (29/8).
"Pertama,kami meyakini bahwa inklusi keuangan dapat menjadi mesin pendorong proses pemulihan ekonomi. Karena, penyaluran pembiayaan bagi pengusaha kecil, mikro, bahkan ultra mikro dapat menjadi awal untuk menggerakkan kembali roda perekonomian," kata Tirta, dalam acara Penutupan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang digelar secara daring pada Selasa (2/11).
Tirta menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong industri jasa keuangan untuk terus mengembangkan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.
Dalam kaitan ini, salah satu kemajuannya adalah melalui tim percepatan akses keuangan daerah. OJK juga mendorong program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR), yang merupakan skema pembiayaan dengan proses cepat, dan dengan biaya rendah.
"Kami mengharapkan agar KPMR dapat menjadi salah satu jawaban yang muah dan terjangkau bagi pegiat pariwisata, pelaku usaha ultra mikro, mikro, dan kecil, agar mereka bukan hanya bertahan hidup, tetapi juga membangkitkan kembali usahanya pasca pandemi," ujar Tirta.
"Kedua, inklusi keuangan juga diharapkan dapat mendukung ketahanan ekonomi masyarakat dalam berbagai situasi dan kondisi," lanjutnya.
Ketersediaan keuangan yang disertai dengan peningkatan keterampilan pengelolaan keuangan, menurut Tirta,akan membantu masyarakat untuk bertahan dalam menghadapi tekanan ekonomi. "Hal ini memungkinkan bagi mereka lebih siap menghadapi situasi krisis," ujarnya.
Menciptakan Budaya Hidup Hemat
Peran inklusi keuangan selanjutnya yaitu terkait dengan funding, atau tabungan, atau investasi untuk masa depan.
Tirta mengungkapkan bahwa orang dewasa di Indonesia yang mengikuti program pensiun berjumlah hanya sekitar 6 persen. Angka ini terbilang relatif sangat rendah.
"Kita semua perlu menyiapkan hari tua kita, agar tidak menjadi beban ahli waris di kemudian hari," ujar Tirta.
"Selain itu, kami meyakini bahwa program inklusi keuangan melalui kebiasaan menabung sejak dini dapat menciptakan budaya hidup hemat," pungkasnya.
Reporter: Natasha Khairunisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberhasilan implementasinya bergantung pada kerjasama yang erat antara.
Baca SelengkapnyaSebagai lembaga keuangan non-bank yang fokus memberdayakan pelaku usaha ultra mikro, PNM turut mendukung inisiatif OJK tersebut.
Baca SelengkapnyaProgram Gencarkan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeningkatan inklusi keuangan penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tidakmengakses aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaMelainkan hanya akan berlaku bagi UMKM yang sebelumnya pernah terdampak pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaBeberapa parameter keuangan tumbuh positif pada posisi Juli 2024.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaUMKM antara lain melalui perluasan literasi keuangan secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaGerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dicanangkan dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.
Baca SelengkapnyaSekretaris KemenKopUKM Arif Rahman Hakim mengatakan UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota APEC lainnya.
Baca Selengkapnya