OJK Sebut Investasi di Pasar Modal Sudah Terapkan Prinsip Syariah
Merdeka.com - Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sujanto, mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai edukasi dan sosialisasi terkait investasi di pasar modal seperti reksadana. Hal ini untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat.
Dia mengatakan, saat ini masih cukup banyak masyarakat yang memiliki pandangan negatif terhadap investasi di pasar modal, termasuk reksadana. "Salah satu upaya OJK adalah dengan melakukan edukasi produk investasi tersebut. Melalui sosialisasi secara terus menerus OJK berupaya menghilangkan paradigma yang salah tentang investasi di pasar modal," kata dia, di Jakarta, Selasa (14/5).
Alasannya, kata dia, masyarakat berpikir bahwa investasi di pasar modal memiliki tendensi judi dan riba. Inilah yang menyebabkan masih cukup banyak masyarakat yang enggan berinvestasi di pasar modal.
-
Bagaimana OJK melibatkan masyarakat dalam edukasi keuangan? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
-
Siapa yang menjadi target utama edukasi OJK? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan, guru dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
-
Mengapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Bagaimana cara OJK meningkatkan literasi keuangan? OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat.
-
Apa yang dilakukan OJK untuk investasi kripto? Kendati industri kripto mengalami kebangkitan pasca menangnya Trump dalam Pilpres AS, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap mengingatkan bahwa meskipun kripto menarik, instrumen ini memiliki risiko tinggi dan masih tergolong spekulatif.Oleh karena itu, OJK menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami dengan baik risiko dan cara berinvestasi di kripto sebelum memulai.
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
"Banyak yang mengatakan merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. Bisa mengandung judi dan riba," lanjut dia.
Dia pun menjamin bahwa investasi di Reksadana Syariah telah memenuhi prinsip-prinsip syariah. Salah satunya dengan mengantongi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Beberapa fatwa MUI telah diterbitkan dalam memastikan investasi secara syariah di pasar modal," jelas dia.
"Pengelolaan Reksadana Syariah pun tidak luput dari koridor prinsip syariah yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah serta diwajibkan untuk berinvestasi pada instrumen syariah seperti sukuk dan saham-saham yang terdaftar di daftar efek syariah," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu intrumen investasi yang semakin populer adalah investasi melalui platform Peer-to-Peer Lending (P2P).
Baca SelengkapnyaOJK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong perusahaan termasuk UMKM melakukan penawaran umum di Pasar Modal.
Baca SelengkapnyaOJK senantiasa memperkuat pengaturan dan pengawasan industri asuransi yang semakin menjamin pelindungan konsumen
Baca SelengkapnyaUntuk mewaspadai investasi ilegal, masyarakat perlu mengenali karakter dan modus investasi ilegal.
Baca SelengkapnyaOJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.
Baca SelengkapnyaFriderica juga meminta para mahasiswa berhati-hati pada setiap penawaran produk jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca SelengkapnyaOJK terus mendorong literasi dan inklusi keuangan serta meningkatkan pelindungan konsumen.
Baca SelengkapnyaDi tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan.
Baca SelengkapnyaEkosistem kripto terus meningkat karena terpengaruh dari banyaknya perpindahan kegiatan masyarakat ke ranah digital.
Baca SelengkapnyaOJK terus mendukung pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah nasional.
Baca Selengkapnya