Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK Sebut Pangsa Bank Syariah di Indonesia Baru 9 Persen

OJK Sebut Pangsa Bank Syariah di Indonesia Baru 9 Persen Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI Wimboh Santoso menilai pangsa bank syariah di Indonesia hanya sembilan persen. Padahal jika dilihat dari data demografi, mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

Ia mendorong agar bank syariah menambah produk perbankan yang lebih inovatif lagi, agar masyarakat yang membutuhkan bantuan dana dapat merasakan manfaatnya.

"Bagaimana 270 juta penduduk Indonesia kalau nanti yang perlu lapangan pekerjaan bisa dapat. Yang sudah punya lapangan pekerjaan income-nya ya tambah gede," kata Wimboh.

Orang lain juga bertanya?

Hal itu dia ungkapkan saat mengunjungi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat (1/10).

Wimboh meresmikan Masjid Al-Latief milik Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS yang dibangun melalui donasi dari OJK, Bank Mandiri, BNI dan BRI.

Dalam sambutannya, alumnus UNS itu berharap agar masjid tersebut dapat digunakan sebagai center of excellent.

"Dengan interior yang bagus dan fasilitas yang tersedia, saya berharap masjid ini tidak hanya menjadi tempat beribadah. Tetapi juga dimanfaatkan sebagai tempat untuk melahirkan inovasi dan pemikiran kesyariahan," tuturnya.

Wimboh yang juga Guru Besar Dosen Tidak Tetap bidang Ilmu Manajemen Risiko FEB UNS menerangkan, sesuai dengan arah pembangunan ekonomi nasional, maka diperlukan adanya ruang untuk pertumbuhan ekonomi.

Artinya, lanjut dia, UMKM bisa mendapatkan pendanaan, masyarakat menjadi lebih produktif, dan daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan oleh industri dapat meningkat.

"Ini ruang ekonomi harus tambah bagus. Kita punya dana KUR Rp250 triliun. Makanya ada BNI, BRI, dan Bank Mandiri. Ini channel kita agar bisa memberdayakan masyarakat supaya lebih produktif," terang dia.

Ia menambahkan, daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan oleh industri harus ditingkatkan. Wimboh tidak ingin sektor real estate lesu dan pabrik motor maupun mobil tutup.

"Sehingga bisa beli segala macam yang lebih banyak lagi. Yang belum bisa beli rumah, supaya bisa beli rumah. Kalau tidak ada yang beli motor baru ya produksinya tutup, ndak bisa. Lantas juga mobil sama. Jadi, bagaimana ruang pertumbuhan ekonomi itu harus kita ciptakan," pungkas dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Program Satu Juta Rumah, BP Tapera dan BTN Syariah Gelar Akad Kredit Massal 2.300 Rumah
Program Satu Juta Rumah, BP Tapera dan BTN Syariah Gelar Akad Kredit Massal 2.300 Rumah

BTN Syariah menyelenggarakan Akad Massal KPR Syariah Serentak untuk meningkatkan brand awareness KPR BTN Syariah.

Baca Selengkapnya
Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya
Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya

Tingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.

Baca Selengkapnya
Perbankan Syariah Makin Moncer, Ini Tandanya
Perbankan Syariah Makin Moncer, Ini Tandanya

Perbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun

Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun

Baca Selengkapnya
Terungkap, 4 Alasan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulit Berkembang di Indonesia
Terungkap, 4 Alasan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulit Berkembang di Indonesia

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.

Baca Selengkapnya
Ungkit Kondisi Tahun 1995, Pemerintah Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen di Era Pemerintahan Prabowo
Ungkit Kondisi Tahun 1995, Pemerintah Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen di Era Pemerintahan Prabowo

Ini bukan hal mustahil mengingat Indonesia pernah mencapai pertumbuhan lebih 7 persen.

Baca Selengkapnya
Wapres Maruf Amin Ungkap Sumbangan Ekonomi Syariah di Tahun 2030 Bisa Tembus Rp155 Triliun
Wapres Maruf Amin Ungkap Sumbangan Ekonomi Syariah di Tahun 2030 Bisa Tembus Rp155 Triliun

kontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas

Baca Selengkapnya
Bank Syariah Indonesia Layani 20 Juta Nasabah, Wamen BUMN: Jadi Terbesar di Dunia
Bank Syariah Indonesia Layani 20 Juta Nasabah, Wamen BUMN: Jadi Terbesar di Dunia

BSI menjadi bank dengan nasabah terbanyak ke lima di Indonesia. Torehan ini sekaligus menobatkan BSI jadi bank syariah dengan nasabah terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya
BSI Kini Berada di Posisi ke-9 Bank Syariah Terbesar di Dunia
BSI Kini Berada di Posisi ke-9 Bank Syariah Terbesar di Dunia

Pada September 2024, BSI mencatat pertumbuhan profit sebesar 21 persen.

Baca Selengkapnya
Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia Besar, Tapi Kurang Inovatif
Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia Besar, Tapi Kurang Inovatif

Penetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya sebesar 6,87 persen, terendah dibandingkan negara-negara musllim.

Baca Selengkapnya
Survei LSI Denny JA: Prabowo Bacapres Paling Populer di Semua Ormas Islam
Survei LSI Denny JA: Prabowo Bacapres Paling Populer di Semua Ormas Islam

Untuk Bacapres Ganjar pranowo, dia paling tinggi dikenal oleh warga Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya
Survei LSI Denny JA: NU Paling Tinggi Tingkat Kepuasannya dengan Kinerja Pemerintahan Jokowi
Survei LSI Denny JA: NU Paling Tinggi Tingkat Kepuasannya dengan Kinerja Pemerintahan Jokowi

NU menjadi ormas Islam yang paling tinggi tingkat kepuasannya terhadap kinerja pemerintahan Jokowi dengan 78,4 persen.

Baca Selengkapnya