Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK sebut suku bunga BI baru bisa gairahkan pasar modal

OJK sebut suku bunga BI baru bisa gairahkan pasar modal Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan bakal menggunakan Bank Indonesia Seven Days Reverse Repo Rate sebagai suku bunga kebijakan menggantikan BI rate mulai 19 Agustus 2016. Hal ini sebagai penguatan operasi moneter, yang sudah melalui kajian mendalam selama tiga tahun terakhir serta sejalan dengan praktik terbaik di berbagai bank sentral di dunia.

Suku bunga acuan yang baru ini diyakini akan mendorong perekonomian nasional yang lebih efisien. Selain itu, aturan baru ini juga akan menggairahkan pasar modal dalam negeri.

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida mengatakan, pemilik dana secara langsung maupun tidak langsung akan terpengaruh karena ada penurunan dari sisi bunga atau imbal hasil (return) yang bisa diperolehnya di perbankan. Sehingga, para orang kaya tersebut akan mencari instrumen investasi lain yang bisa memberikan return yang lebih tinggi. Menurut Nurhaida, arah suku bunga yang turun ini akan membuka peluang bagi pasar modal.

Orang lain juga bertanya?

"Memberikan sinyal yang positif. Masyarakat atau investor akan melihat lagi, akan masuk ke tempat yang memberikan keuntungan lebih bagus sesuai dengan target atau sasaran investasi mereka," ucap Nurhaida dalam acara diskusi di Bandung, Minggu (17/4)

Imbal hasil yang ditawarkan pasar saham memang lebih tinggi dibanding deposito perbankan, namun sesuai dengan rule of thumb 'high risk high return'. "Jadi investor akan melihat bisa masuk obligasi, atau switch ke saham yang return-nya lebih tinggi," tandas Nurhaida.

Bank Indonesia sendiri telah mengubah acuan suku bunga dari BI rate yang sebelumnya adalah acuan bunga 9 bulanan menjadi semingguan melalui penerapan acuan baru lewat BI 7-day repo rate.

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengatakan pergantian suku bunga ini lantaran BI Rate tidak mengacu pada instrumen manapun di pasar keuangan.

"Sementara BI Seven Days Reverse Repo Rate mengacu pada instrumen operasi moneter yang aktif ditransaksikan antara BI dan perbankan setiap hari (transaksional). Dipilihya Repo juga untuk mendukung pendalaman pasar keuangan," ujar Mirza.

Dia menambahkan penggantian suku bunga ini merupakan langkah yang tepat, mengingat komponen subsidi sudah kecil hanya 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Faktor inflasi yang datang dari administriced price juga menjadi lebih terkontrol.

Dengan adanya perubahan suku bunga kebijakan ini, dia meyakini akan mencerminkan kondisi reality overnight sebesar 4,8-4,9 persen. Di mana koridor suku bunga yang simetris dan lebih sempit, yaitu batas bawah koridor (deposit facility rate/DF rate) dan batas atas koridor (lending facility rate/LF rate) berada masing-masing 75 bps di bawah dan di atas BI Seven Days Reverse Repo Rate.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya

Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ini Diyakini Bikin Rupiah Menguat di Tahun 2025
Kondisi Ini Diyakini Bikin Rupiah Menguat di Tahun 2025

Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya
OJK Dukung Program Pemerintah Baru, Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Kredit Perbankan
OJK Dukung Program Pemerintah Baru, Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Kredit Perbankan

Secara prinsip, OJK mendukung sepenuhnya setiap upaya pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sinyal Suku Bunga Pinjol Bakal Turun
OJK Beri Sinyal Suku Bunga Pinjol Bakal Turun

Ini sebagai respons terhadap aksi Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang kembali memangkas suku bunga Fed Fund Rate.

Baca Selengkapnya
Pasar Obligasi di Tanah Air Dipercaya Bakal Lanjutkan Tren Positif, Ini Faktor Pemicunya
Pasar Obligasi di Tanah Air Dipercaya Bakal Lanjutkan Tren Positif, Ini Faktor Pemicunya

Pasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.

Baca Selengkapnya
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat

Selain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya
Bak Angin Segar, Penurunan Suku Bunga Dipercaya Bisa Genjot Penyaluran Kredit Bank Digital
Bak Angin Segar, Penurunan Suku Bunga Dipercaya Bisa Genjot Penyaluran Kredit Bank Digital

Penurunan suku bunga acuan memberikan angin segar bagi dunia perbankan karena biaya pinjaman bagi perusahaan dan individu menjadi lebih murah.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024
Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024

Nilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya