Oktober 2016, BPS catat inflasi capai 0,14 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,14 persen, menurun dari September 2016 yang mencapai 0,22 persen. Sementara inflasi pada tahun kalender (Januari-Oktober 2016) mencapai 2,11 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, inflasi dari tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) mencapai 3,31 persen. Untuk komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,1 persen di Oktober, dan komponen energi juga mengalami inflasi sebesar 0,93 persen.
"Inflasi pada Januari-Oktober 2016 ini jauh terkendali dari tahun Januari-Oktober di tahun 2015," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (1/11).
-
Bagaimana Banyuwangi kendalikan inflasi? Diketahui, pemerintah pusat tahun ini memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Insentif tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang berkinerja baik berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Kapan IPM di Indonesia meningkat? Pada tahun 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan laporan yang mengulas tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang merupakan salah satu indikator utama untuk menilai kualitas sumber daya manusia (SDM) di berbagai provinsi di Indonesia.
Dia menambahkan, dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) ada 48 kota yang mengalami inflasi, dan 34 kota deflasi. Di mana inflasi tertinggi di Sibolga sebesar 1,32 persen dan inflasi terendah di Depok sebesar 0,01 persen, sementara deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,1 persen.
Menurut kelompok pengeluaran mengalami inflasi, yakni makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,24 persen. Sedangkan kesehatan sebesar 0,29 persen, dan pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,1 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.
"Komoditas bahan makanan yang mengalami penurunan harga, yakni bawang merah, daging ayam ras, ikan segar, dan sebagainya. Meski deflasi, tapi yang harus diperhatikan adalah cabai merah yang harganya merangkak naik. Namun secara keseluruhan bahan makanan mengalami deflasi," imbuhnya.
Selain itu, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar juga mengalami deflasi sebesar 0,56 persen. Sedangkan sandang sebesar 0,31 persen serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kementerian/lembaga beserta kepala daerah terus berkolaborasi untuk menjaga level inflasi sesuai sasaran pemerintah.
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi capaian inflasi tahunan (Year-on-Year) pada bulan September 2024 mencapai 1,84 persen.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan inflasi Indonesia bisa turun di bawah 3 persen.
Baca SelengkapnyaSedangkan secara tahun kalender ataupun year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 0,74 persen.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan gaji ASN dan UMP hanya berkontribusi kecil terhadap inflasi.
Baca SelengkapnyaTomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.
Baca Selengkapnya