Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Oktober, Arab Saudi pangkas alokasi minyak mentah untuk pelanggan seluruh dunia

Oktober, Arab Saudi pangkas alokasi minyak mentah untuk pelanggan seluruh dunia Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Arab Saudi akan mengurangi alokasi minyak mentah ke pelanggannya di seluruh dunia pada Oktober mendatang sebesar 350.000 barel per hari (bph).

Sumber industri yang akrab dengan kebijakan minyak Saudi mengatakan, pengurangan alokasi tersebut sejalan dengan komitmen Arab Saudi terhadap keputusan pengurangan pasokan yang dipimpin oleh OPEC, di mana negara-negara pengekspor minyak utama diharuskan memotong 486.000 barel per hari.

"Meskipun permintaan penyulingan lebih tinggi, keputusan dibuat untuk mempertahankan pemotongan," kata sumber tersebut kepada reuters.

Meskipun permintaan dan margin penyulingan 'sehat dan meningkat' di Asia, raksasa minyak milik negara Saudi Aramco akan memangkas pasokan ke wilayah konsumen minyak terbesar di dunia sebesar 1,8 juta barel pada Oktober, dengan pengurangan sebagian besar berdampak pada konsumen di Jepang. Demikian kata sumber tersebut dikutip dari Antara.

Pemotongan terdalam pada Oktober dilakukan pada perusahaan-perusahaan minyak utama, di mana pasokan dikurangi 225.000 barel per hari, sementara alokasi untuk pelanggan di Eropa turun 70.000 barel per hari. Indikasi awal menunjukkan bahwa ekspor ke Amerika Serikat pada Oktober akan lebih rendah dari 600.000 barel per hari.

Persediaan minyak di Amerika Serikat menurun dan mendekati rata-rata lima tahun mereka. Hal ini membawa persediaan minyak global turun ke rata-rata lima tahun mereka merupakan penanda penting OPEC dalam mengukur keberhasilan inisiatif tersebut.

OPEC bersama dengan Rusia dan negara-negara non-OPEC lainnya sepakat untuk memangkas produksi sekitar 1,8 juta barel per hari dari 1 Januari sampai Maret 2018.

Kesepakatan untuk mengekang produksi mendorong harga minyak mentah di atas USD 58 dolar per barel pada Januari, namun sejak saat itu telah tergelincir kembali ke kisaran USD 50 sampai USD 54 karena usaha untuk menguras persediaan global telah memakan waktu lebih lama dari perkiraan.

Produksi yang meningkat dari produsen serpih AS telah mengimbangi dampak hambatan produksi, seperti halnya peningkatan produksi dari Libya dan Nigeria.

Arab Saudi memotong alokasi minyak mentah pada September setidaknya 520.000 barel per hari. Penurunan yang lebih rendah pada Oktober dibandingkan dengan bulan sebelumnya, karena berkurangnya permintaan minyak mentah dalam negeri yang membebaskan lebih banyak minyak untuk ekspor.

Para eksportir minyak utama akan menggunakan minyak mentah yang berkurang untuk dikonsumsi pada Oktober, namun tetap berkomitmen terhadap target produksi OPEC. Arab Saudi mengkonsumsi rata-rata 700.000 barel per hari selama bulan-bulan musim panas di pembangkit listriknya saat cuaca mencapai 50 derajat celcius.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Minyak Turun, Arab Saudi Kencangkan Ikat Pinggang Sampai Kurangi Investasi Luar Negeri
Pendapatan Minyak Turun, Arab Saudi Kencangkan Ikat Pinggang Sampai Kurangi Investasi Luar Negeri

Sejumlah departemen di Kerajaan Arab Saudi harus ikat pinggang demi poryek-proyek ambisius.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari, Blok Migas RI Butuh Bantuan Asing
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari, Blok Migas RI Butuh Bantuan Asing

Selain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

PHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Menteri Bahlil Pangkas Kuota Solar Subsidi untuk Tahun 2025
Siap-Siap, Menteri Bahlil Pangkas Kuota Solar Subsidi untuk Tahun 2025

Bahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun

Pemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).

Baca Selengkapnya
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Baca Selengkapnya
Kebijakan Harga Gas Murah Diperpanjang, Pengusaha: Hilirisasi Bakal Tumbuh dan Beri Tambahan Devisa ke Negara
Kebijakan Harga Gas Murah Diperpanjang, Pengusaha: Hilirisasi Bakal Tumbuh dan Beri Tambahan Devisa ke Negara

Sejak Kebijakan HGBT dijalankan pada 2020, terjadi kenaikan volume ekspor oleokimia sebanyak 3,87 juta ton pada 2020, lalu 4,19 juta ton pada 2021.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Was-Was, Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM
Pemerintah Was-Was, Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM

Mengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya