Oktober penggabungan tiket dan airport tax diputuskan
Merdeka.com - Masa depan sistem harga tiket sudah mencakup pajak bandara (Passenger Service Charge/PSC) akan dibahas tuntas setiap pemangku kepentingan pekan kedua Oktober. Kementerian Perhubungan mendorong dua pihak agar mencari jalan terbaik supaya penggabungan ini bisa dijalankan.
Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyatakan pihaknya lebih mendukung penggabungan tiket dengan airport tax. “Sekarang time table ke arah (penggabungan) sedang dibuat dengan operator bandara dan semua maskapai,” ujarnya di Jakarta, Jumat (3/10).
Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub sudah mengeluarkan peraturan teknis nomor 447 tahun 2014, berisi rekomendasi penggabungan pajak bandara dengan tiket.
-
Kenapa Kemenparekraf bermitra dengan tiket.com? Pencapaian pariwisata yang telah kami capai bersama, ditopang oleh data-data yang diberikan tiket.com, mendorong kami untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan perkembangan tren wisata yang ada.
-
Siapa yang memimpin kemitraan tiket.com dengan Kemenparekraf? CEO tiket.com, George Hendrata, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam membaca dan memetakan tren pariwisata guna mendukung kebijakan yang lebih efektif.
-
Kenapa harga tiket pesawat bisa murah? Melansir laman Traveloka, seorang ahli travel sekaligus editor di Map Happy, Erica Ho mengatakan membayar dengan mata uang lokal untuk membeli tiket pesawat bisa membuatmu lebih berhemat.
-
Dimana bisa dapat tiket pesawat murah? Memilih mendarat di bandara alternatif bisa membuatmu menemukan harga tiket pesawat yang lebih murah.
-
Dimana taksi terbang akan beroperasi? Joby Aviation merupakan perusahaan pengembang taksi terbang asal AS. Mengutip KhaleejTimes, Jumat (26/4), dengan menggunakan taksi terbang, akan memangkas waktu perjalanan antara Abu Dhabi dan Dubai.
-
Bagaimana cara hemat pesan tiket pesawat? Menurutnya, bulan Januari adalah waktu terbaik untuk mencari tiket penerbangan yang terjangkau, terutama setelah musim liburan Natal dan Tahun Baru. Pada periode tersebut, banyak maskapai penerbangan menawarkan penawaran menarik karena penurunan jumlah penumpang.
Maskapai menuding operator bandara, dalam hal ini PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II yang tidak pernah siap menjalankan ketentuan tersebut. Garuda Indonesia jadi korban tidak sinkronnya sistem pendataan penumpang, sehingga mereka membatalkan program penggabungan PSC dan tiket yang berjalan dua tahun terakhir. Maskapai pelat merah itu rugi hingga Rp 52,8 miliar.
Sebaliknya, dari laporan Menteri Perhubungan EE Mangindaan yang mundur awal bulan ini, beberapa maskapai menolak penggabungan itu. Alasannya, memantau data penumpang agar sesuai dengan pajak bandara butuh investasi IT. Sementara mereka belum siap, tanpa dirinci mana saja maskapai yang dimaksud. "Memang ada beberapa yang keberatan. Jadi keputusannya masih belum bulat," kata Mangindaan.
Bambang menyatakan pihaknya tidak akan mengurusi aspek bisnis. Itu semua diserahkan pada hasil pembicaraan maskapai dan BUMN pengelola bandara. Diharapkan bulan ini sudah ada keputusan bersama soal nasib PSC masuk dalam tiket.
"Minggu depan diharapkan disepakati time table-nya, sistem cara mengintegrasikan, apa bandara mulai, kemudian airlines mengikuti. Atau sebaliknya," ungkapnya.
Cuma Indonesia dan Brunei di kawasan Asia Pasifik yang masih membedakan pajak bandara dan tiket. Sistem yang tidak lazim itu membuat banyak penumpang asal Eropa dan Amerika Serikat kesulitan ketika berurusan dengan birokrasi bandara, terutama sewaktu transit. Sebab, mereka merasa sudah membayar pajak bandara di tiket yang mereka bayar.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekomendasi jangka pendek lebih banyak terkait dengan komponen yang dapat dikendalikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dirancang sebagai upaya untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaMenhub mengaku bahwa dirinya tidak bisa menjamin apakah jelang angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 harga tiket akan turun atau pun tidak.
Baca SelengkapnyaMenhub sepakat jika harga tiket angkutan udara wajib terus dipantau agar tidak melebihi ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) yang ditetapkan Kemenhub.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra meminta Kemenhub meninjau ulang TBA tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaSaat ini moda transportasi pesawat sudah tidak lagi menjadi kebutuhan tersier bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaAHY akan melanjutkan upaya menurunkan harga tiket pesawat domestik.
Baca SelengkapnyaTidak hanya dari tiket pesawat, sumber tourism fund masih memiliki banyak opsi.
Baca SelengkapnyaSigit menyampaikan bahwa kajian itu masih dilakukan seiring dengan usulan dari maskapai penerbangan melalui Indonesia National Air Carrier Association (INACA).
Baca SelengkapnyaBukan karena Kartel, Dirut Garuda Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Baca SelengkapnyaRencana pungutan iuran melalui tiket pesawat tersebut masih dalam proses kajian.
Baca SelengkapnyaPemindahan trafik dari Bandara Husein Sastranegara Bandung juga akan ikut meningkatkan jumlah penumpang per hari di Bandara Kertajati.
Baca Selengkapnya