Ombudsman Ingatkan Bulog Soal Ekspor Beras Jangan Sampai Korbankan Stok Dalam Negeri
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso, mengatakan pihaknya memiliki rencana mengekspor beras ke sejumlah negara tetangga pada pertengahan tahun ini. Ombudsman RI menilai rencana tersebut perlu dikaji lebih cermat dan penuh kehati-hatian.
Anggota Ombudsman RI, Alamsyah Saragih, mengatakan ekspor beras mungkin bukan hal yang bijak untuk dilakukan. Sebab, dikhawatirkan stok beras yang tersisa kualitasnya rendah dan tidak disukai masyarakat.
"Stok tidak berkualitas nanti tak bisa menekan harga untuk turun saat operasi pasar. Jangan sampai beras bagus di ekspor tapi beras yang ada di stok turun kualitasnya," kata dia saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (4/2).
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Dimana Bulog bongkar beras impor? 'Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
Dia mengungkapkan, harus berkaca pada tahun-tahun sebelumnya di mana harga beras cenderung melonjak naik seperti pada 2015. Kemudian sebagai antisipasi, pemerintah kemudian mengimpor beras sebanyak 861.000 ton. Stok bulog saat itu menjadi 1,3 juta ton.
"Lalu, pada 2016 pemerintah melakukan stabilisasi harga. Di sini kita lihat mengapa ini terjadi. Karena 2016 1,28 juta ton kemudian diprediksi cukup," ujarnya.
Akan tetapi, lanjutnya, pada 2017 stabilisasi harga hanya mampu bertahan sampai pertengahan tahun saja. Dilanjutkan dengan upaya pemberantasan mafia beras.
"Tapi hanya sedikit harga turun, lalu naik sampai awal Januari 2018. Mengapa ini terjadi karena memang supply dari dalam negeri berkurang, stok Bulog 958 ribu ton. Perkembangan 2018 harga beras naik sedikit. Sementara stok Bulog 2,1 ton karena memang pada 2018 juga pemerintah menerapkan BPNT yang meluas. Sehingga stok di Bulog tidak terdistribusi meski ada impor 2,25 juta ton," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut Bulog belum mengambil keputusan apakah nantinya akan mengambil beras impor dari China.
Baca SelengkapnyaSonya mengatakan, Bulog belum mendapat arahan lebih lanjut dari kepemimpinan direktur utama yang baru yakni Wahyu Suparyono.
Baca SelengkapnyaTeguran ini terjadi di tengah skandal demurrage atau denda impor beras sebesar Rp294,5 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaJangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi tengah berkunjung ke India untuk menjajaki kerja sama impor beras.
Baca SelengkapnyaOmbudsman mengusulkan tujuh alternatif jangka pendek untuk menangani kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaUchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.
Baca SelengkapnyaBulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.
Baca Selengkapnya