Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ombudsman: Manajemen logistik di Indonesia masih belum modern

Ombudsman: Manajemen logistik di Indonesia masih belum modern Aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta . merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Ombudsman Amad Alamsyah Saragih menilai manajemen logistik pangan di Indonesia masih tertinggal dari negara lain. Hal ini yang menyebabkan terjadinya gejolak pangan, salah satunya masih tingginya harga pangan di Tanah Air.

Berdasarkan penelusuran Ombudsman, penggunaan alat timbang masih konvensional. Ini mengakibatkan operasi rendah dan terbuka terjadinya penyimpangan.

"Kalau kita lihat di Thailand itu alat timbang sudah alat elektronik semua. Kalau kita masuk semua tertimbang secara akurat, bisa dilihat di komputer," kata Amad dalam FGD Evaluasi Pelaksanaan Pangan di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (22/9).

Dia menambahkan, pengerahan tenaga kontrak untuk pengawasan kualitas dengan upah di bawah UMR juga masih menjadi persoalan. Kemudian, laboratorium penguji kadar air juga masih kurang memadai dan sistem kerja manual membuka peluang untuk transaksi ilegal terjadi.

"Ini yang harus diperhatikan bagaimana agar semua sistem menjadi lebih modern," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan modernisasi alat produksi pangan sudah dijalankan meski belum mencapai jumlah yang ditargetkan. Sebab, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dibutuhkan dukungan infrastruktur.

"Infrastruktur ini yang kita coba perbaiki, sehingga mengarah ke tempat lebih baik," jelas Djarot.

Menurutnya, ada beberapa kendala yang memengaruhi modernisasi alat produksi. Pertama, masih ada perbedaan persepsi, misalnya apakah Bulog terjun langsung ke sana, atau diserahkan ke ekonomi pedesaan.

"Kedua, kendala keuangan. Keuangan tentu ada berbagai skala prioritas. Lalu kendala aturan, apakah itu bisa dilaksanakan atau tidak. Termasuk modernisasi sistem gudang. Karena jangan sampai keliru agar tak banyak keluar biaya yang tak sesuai," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik
Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik

Salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia
Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia

Prabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.

Baca Selengkapnya
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan

Daud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.

Baca Selengkapnya
Tiga Biang Kerok Harga Beras Mahal versi Ombudsman
Tiga Biang Kerok Harga Beras Mahal versi Ombudsman

Ombudsman membeberkan penyebab mahalnya harga beras di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Pengelolaan Pangan Zaman Pak Harto Sudah Baik tapi Dibongkar
Prabowo: Pengelolaan Pangan Zaman Pak Harto Sudah Baik tapi Dibongkar

Hal itu disampaikan Prabowo menjawab pertanyaan saat menghadiri acara dialog Capres

Baca Selengkapnya
Zulhas Ungkap Tantangan Swasembada Pangan: Birokrasi Berbelit
Zulhas Ungkap Tantangan Swasembada Pangan: Birokrasi Berbelit

Zulhas mengaku pening melihat bentroknya kewenangan aturan antara pusat dan daerah.

Baca Selengkapnya
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal

Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.

Baca Selengkapnya
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina

Dukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.

Baca Selengkapnya
Anies: Kita Masih Alami PR Besar, Ketimpangan Luar Biasa di Luar Pulau Jawa
Anies: Kita Masih Alami PR Besar, Ketimpangan Luar Biasa di Luar Pulau Jawa

Anies menyampaikan, contoh nyatanya dapat dilihat pada daerah yang berada di luar Jakarta dan wilayah sekitarnya yang menjadi pusat pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Penyumbang Sampah Makanan Terbesar se-ASEAN, Kerugian Ekonomi Capai Rp551 T
Indonesia Jadi Penyumbang Sampah Makanan Terbesar se-ASEAN, Kerugian Ekonomi Capai Rp551 T

Indonesia menjadi negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Mekanisme Impor Beras Bulog-Bappanas Dipertanyakan Buntut Dugaan Demurrage Rp294 Miliar
Mekanisme Impor Beras Bulog-Bappanas Dipertanyakan Buntut Dugaan Demurrage Rp294 Miliar

Agus mempertanyakan kurangnya koordinasi dan komunikasi antara Bapanas-Bulog hingga menyebabkan demurrage sebesar Rp294,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Terungkap Bisnis Logistik Indonesia Masih Kalah dari Malaysia, Thailand dan Singapura
Terungkap Bisnis Logistik Indonesia Masih Kalah dari Malaysia, Thailand dan Singapura

Kinerja sektor logistik Indonesia kalah dari negara tetangga, meski pemerintah sudah mendorong perluasan digitalisasi sektor ini secara menyeluruh.

Baca Selengkapnya