Ombudsman Minta Impor 1 Juta Ton Beras Ditunda Hingga Mei 2021
Merdeka.com - Ombudsman RI menilai stok beras nasional Indonesia saat ini masih relatif aman. Pihaknya menilai tidak perlu melakukan impor 1 juta ton beras dalam waktu dekat. Seperti yang dicanangkan pemerintah.
"Maka dengan ini Ombudsman menyatakan, meminta Kementerian Perekonomian melaksanakan rakortas, menunda keputusan impor, hingga menunggu perkembangan panen dan pengadaan Bulog, paling tidak sampai awal Mei 2021," ujar Anggota Ombudsman, Yeka Hendra Fatika, dalam sesi teleconference, Rabu (24/3).
Yeka mengatakan, saran Ombudsman itu didapat setelah menarik kesimpulan dari penelusuran data stok pangan dan potensi produksi beras nasional sepanjang 2021. Beberapa waktu lalu, pihaknya telah mendatangi Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta informasi terkait beras, yang katanya dikhawatirkan minim distribusi.
-
Siapa yang menegaskan produksi beras di tahun 2023 aman? Komisi IV DPR RI dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kompak menegaskan produksi dan ketersediaan beras di tahun 2023 ini aman yakni mampu mencukupi kebutuhan nasional.
-
Siapa yang jamin stok beras aman? Jokowi mengatakan pemerintah akan menyiapkan stok beras di pasar agar tak mengalami kelangkaan. 'Ya semua stok siapkan. Setiap tahun udah rutinitas yang selalu kita jaga terus,' kata Jokowi di GOR Basket Bekasi Jawa Barat, Jumat (16/2).
-
Kenapa Kementan yakin produksi beras tahun 2023 aman? 'Jadi saya sangat yakin dengan angka produksi ini bahkan kita tidak perlu impor. Kenapa? Karena angka konsumsi beras kita hanya 25,45 juta ton yang artinya kita masih punya surplus 2,43 juta ton,' sambungnya.
-
Kapan Kementan memastikan stok beras aman? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk stabilisasi beras? 'Pemerintah telah melakukan langkah dengan pengadaan beras luar negeri melalui impor dan juga melakukan stabilisasi melalui intervensi dari distribusi harga pangan, terutama beras.' ungkap Sri Mulyani.
-
Bagaimana Jokowi pastikan beras aman? Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat. 'Bapak, Ibu sudah terima semuanya yang 10 kilo? Saya tadi mendapatkan catatan, ada yang sudah tiga kali, tapi ada juga yang baru sekali, betul?' tanya Presiden dalam dialognya dengan masyarakat penerima manfaat seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (3/4).
"Stok beras yang dimiliki Perum Bulog berdaarkan kemendag pertengahan Maret 2021 capai angka sekitar 883.585 ribu ton. Dengan rincian 859.877 ribu ton stok cadangan beras pemerintah (CBP), 23,7 ribu ton stok beras komersil," terang Yeka.
Dari jumlah CBP yang sekitar 859.000 ton, terdapat stok beras potensi turun mutu sekitar 400.000 ton. Sehingga stok beras yang layak konsumsi di sana kurang dari 500.000 ton, atau sekitar 20 persen dari kebutuhan rata-rata beras nasional tiap bulan yang sekitar 2,5 juta ton.
Selanjutnya
Namun, Yeka mengingatkan, stok beras tak hanya disimpan di gudang milik Perum Bulog saja. Menurut informasi Kemendag per Februari 2021, dia menyebutkan, stok beras di lumbung pangan masyarakat tersedia 6,3 ribu ton.
Lalu di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sekitar 30,6 ribu ton, hotel restoran dan kafe (horeka) 260,2 ribu ton, dan di rumah tangga 3,2 juta ton. Jika dijumlahkan, stok beras nasional total hampir mencapai 6 juta ton.
Jumlah itu bakal bertambah karena petani akan segera menghadapi musim panen raya. Sehingga stok beras nasional hingga April 2021 diperkirakan bakal mencapai 14,54 juta ton.
"Merujuk angka BPS 2021, luas panen padi Januari-April 2021 mencapai 4,8 juta ha. Tafsiran produksi sekitar 25,3 juta ton gabah kering, diperkirakan selama Januari-April hasilkan 14,54 juta ton beras. Atau naik 26,8 persen sekitar 3 juta ton beras dibanding tahun sebelumnya," papar Yeka.
"Jadi selain data stok beras 6 juta kurang, masih ada juga beras yang mau dipanen. Sampai April aja ada sekitar 14,54 juta ton," dia menegaskan.
Selain itu, Yeka mengungkapkan, Ombudsman juga mendapat temuan dari data perdagangan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang jadi barometer nasional melihat indikasi kelangkaan beras. Menurut dia, output normal beras yang ada di sana per harinya sekitar 3.000 ton.
Yeka mewajari beras terindikasi langka jika jumlah yang masuk hanya sekitar 1.000-2.000 ton. Namun saat ini PIBC bisa menyimpan stok beras per harinya hingga lebih dari 3.000 ton.
"Saat ini stok beras di PIBC cenderung masih normal dan lebih, yaitu sekitar 3.300 ton per hari. Jadi sebetulnya itu merupakan indikasi panen raya dan tidak ada kelangkaan," pungkas Yeka.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan mengkaji berbagai langkah untuk meminimalkan impor.
Baca SelengkapnyaVolume beras impor asal India relatif kecil dan terbatas untuk jenis basmati.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan mengalami defisit neraca produksi-konsumsi beras pada Januari-Februari 2025.
Baca SelengkapnyaVolume impor beras Indonesia sepanjang Januari hingga November 2022 mencapai 326.5 ribu ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 157,97 ribu ton berasal dari India.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaBulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaBapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan cuaca baik yang bakal mendongkrak tingkat produksi pertanian.
Baca Selengkapnya