Ombudsman Soroti Data Penerima Pupuk Subsidi
Merdeka.com - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) tengah melakukan kajian terhadap kebijakan pupuk subsidi. Kajian ini akan dilakukan hingga Oktober 2021 dengan tujuan agar penyalurannya tepat sasaran dan terbukti meningkatkan kesejahteraan petani.
Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika menegaskan bahwa pihaknya perlu melakukan kajian. Sebab saat ini kepemilikan luas lahan pertanian terus mengalami penurunan. Hal tersebut dinilai sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan petani.
"Berdasarkan BPS, tahun 1960-an luas lahan yang dikuasai petani 1,1 ha. Di tahun 2000-an luas lahan menurun menjadi 0,8 ha. Di 2018 survei BPS luas lahan rata-rata sekitar 0,5 ha, dan 60 persen dari petani Indonesia ternyata ada di penguasaan lahan 0,1 ha," paparnya dalam sesi bincang virtual, Jumat (24/9).
-
Siapa yang meminta anggaran pertanian dinaikkan? Anggota Komisi IV DPR, Alimin Abdullah meminta pemerintah menaikan anggaran sektor pertanian.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Kenapa Kemnaker minta anggaran pertanian dinaikkan? 'Kuncinya cuma satu Pak dan tidak bisa ditawar-tawar yaitu anggaran. Bapak harus Ingatkan semua pihak bahwa bapak punya posisi tawar untuk menambah anggaran agar lebih baik. Negara tidak ada salahnya menambah anggaran pertanian. Mohon maaf Pak, kita sampai 50 tahun lagi pindah ibukota enggak apa-apa, tetapi kalau kelaparan 2 tahun saja bisa bubar kita pak,' ujar Alimin, Rabu (8/11).
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Bagaimana Menteri Pertanian memberikan dukungan kepada petani? Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pertanian juga memberikan motivasi pada para petani untuk beradaptasi dengan inovasi yang ada.
Kepala Keasistenan Analisis Pencegahan Maladministrasi Ombudsman RI, Cut Silviana menyatakan, kajian yang akan dilakukan akan terfokus pada pendataan, pengadaan, penyaluran, dan pengawasan pupuk bersubsidi.
Kajian ini akan melibatkan pihak terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, hingga PT Pupuk Indonesia (Persero). "Pendataan itu karena banyak kelompok tani yang tidak terdaftar di eRDKK. Pengadaan itu dikarenakan adanya informasi perbedaan standar bahan baku pupuk, penyaluran karena tidak sesuai prinsip 6T," ungkap Silviana.
Sementara itu, Kabid PSP Dinas TPH Tolitoli Nizmah Assegaf turut meminta kepada Ombudsman RI untuk melakukan kajian khususnya pada permasalahan data kelompok tani, yang nantinya masuk dalam eRDKK.
Pendataan kelompok tani yang terintegrasi dengan NIK akan menentukan ketepatan sasaran pengalokasian dan penyaluran pupuk subsidi.
"Saya tekanan Ombudsman, pendataan kelopol di Simluhtan. Karena kebanyakan petani tidak mampu menunjukkan luas lahan, ini data yang masih blank. Harusnya ini yang dikawal, kalau luas lahan sudah jelas, Insya Allah pupuk ini tepat sasaran, kalau mau dicabut kasihan petani," tegasnya.
Harus Tetap Dijalankan
Selanjutnya, Rismauli Nadeak, salah satu distributor pupuk di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan, kebijakan pupuk subsidi harus tetap dijalankan oleh pemerintah. Menurut dia, masalah kelangkaan pupuk yang terjadi ini karena alokasi yang ditetapkan tidak sesuai dengan rekomendasi.
"Memang petani kita masih sangat membutuhkan pupuk bersubsidi. Saya ikuti dari awal, masalah kelangkaan pupuk itu terjadi bukan pupuk itu terbang kemana, tapi karena alokasi itu lebih kecil dari rekomendasi yang diberikan, itu yang menyebabkan kelangkaan," kata Rismauli.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan pupuk merupakan variabel penting pertanian.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
Baca SelengkapnyaKontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menyampaikan dukungannya pada pembenahan subsidi pupuk
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.
Baca SelengkapnyaJumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaTim terdiri dari Hotman Tambunan Ketua Tim, Herbert Nababan Wakil Ketua Tim, anggota Yudi Purnomo Harahap, Yulia Anastasia Fuada, Waldy Gagantika dan Erfina.
Baca SelengkapnyaDirjen Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan menyebut bahwa outcome Reforma Agraria bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
Baca SelengkapnyaPupuk bersubsidi ini hanya bisa disalurkan kepada petani yang memenuhi syarat atau kriteria yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaMentan Amran mengungkapkan penyebab banyak petani tak dapat pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaOmbudsman membeberkan penyebab mahalnya harga beras di Indonesia.
Baca SelengkapnyaYeka menambahkan pentingnya pembuatan irigasi sebagai akses utama bagi pemenuhan air untuk lahan pertanian.
Baca Selengkapnya