Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Omzet Penampung Uang Rusak di Lebak Naik Saat Pandemi Corona

Omzet Penampung Uang Rusak di Lebak Naik Saat Pandemi Corona uang rusak. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Omzet pendapatan penampung uang rusak di Kabupaten Lebak, Banten meningkat di tengah pandemi covid-19, sehingga mampu menyumbangkan ekonomi keluarga. Seorang penampung uang rusak, Saripudin mengatakan, penghasilannya bisa meningkat 2 kali lipat mencapai Rp225.000 dari sebelumnya sebesar Rp75.000 per hari.

"Kami sejak pandemi covid-19 bisa menghasilkan dua kali lipat dibandingkan biasanya," kata Saripudin dikutip Antara, Kamis (22/10).

Dia menjelaskan, untuk mendapatkan uang rusak itu dengan berkeliling masuk kampung keluar kampung hingga 20 kilometer berjalan kaki tiap hari. Selama berkeliling itu dengan menawarkan pada warga yang memiliki uang rusak, seperti sobek, hilang warna, dan lusuh, sehingga bisa dibelinya.

Orang lain juga bertanya?

"Kami hari ini menampung uang rusak sebesar Rp750 ribu dengan meraup keuntungan sekitar 30 persen atau Rp220 ribu," imbuhnya.

Menurut dia, penampungan penjualan uang rusak rata-rata keuntungannya mencapai 30 persen dari nilai total uang rusak. Apabila, menampung uang rusak sebesar Rp1 juta, maka dijual ke bandar di Kota Serang bisa menghasilkan Rp300 ribu.

Selama ini, penampungan uang rusak dari warga cukup banyak, mulai uang kisaran pecahan Rp2.000 sampai Rp100 ribu. Pekerjaan yang digeluti 10 tahun itu, kerap menerima uang palsu karena tidak memiliki alat deteksi keaslian uang tersebut.

"Kami sekarang penuh hati-hati jika menampung uang rusak itu, karena khawatir tertipu," jelasnya.

Uang dalam Kondisi Lusuh Hingga Sobek

Begitu juga Sam'un, seorang penampung uang rusak mengaku bahwa dirinya kini bisa menghasilkan dua kali lipat keuntungan selama masa pandemi covid-19. Kebanyakan uang yang ditampung itu dalam kondisi rusak dan lusuh, bahkan uang sobek dengan setengah kertas.

"Kami membeli uang rusak pecahan Rp100 ribu ditampung harga Rp70 ribu," katanya menegaskan.

Dia mengatakan, bandar penerima uang rusak itu berada di Pasar Lama, Kota Serang dan mereka setiap hari membelinya dari penampung keliling. Penampung uang rusak keliling tersebar di Provinsi Banten dan bandar yang menerima uang rusak kembali dijual ke Bank Indonesia.

"Kami sebagai penampung uang rusak keliling sudah 15 tahun dan bisa menyekolahkan anak," kata warga Serang sambil berkeliling di Rangkasbitung.

Udin, seorang warga Sentral Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya merasa terbantu adanya penampung uang rusak yang datang ke rumah, sehingga bisa membeli bahan pokok. "Kami menjual uang pecahan Rp100 ribu dengan nominal Rp200 ribu dan kondisi sobek ditampung seharga Rp140 ribu," katanya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Legit, Bisnis Durian Bisa Raup Untung Rp20 Juta Satu Pekan
Legit, Bisnis Durian Bisa Raup Untung Rp20 Juta Satu Pekan

Panen durian khas petani Badui sangat menguntungkan para pedagang, sehingga bisa menopang ekonomi keluarga.

Baca Selengkapnya
FOTO: Berkah Lebaran, Permintaan Layanan Laundry Melonjak 2 Kali Lipat
FOTO: Berkah Lebaran, Permintaan Layanan Laundry Melonjak 2 Kali Lipat

Jasa laundry banyak dimanfaatkan warga yang ditinggal mudik oleh asisten rumah tangganya ketika masa libur Lebaran.

Baca Selengkapnya
Cerita Pedagang Bunga TPU Pondok Rangon, Penghasilan Naik Dua Kali Lipat saat Lebaran
Cerita Pedagang Bunga TPU Pondok Rangon, Penghasilan Naik Dua Kali Lipat saat Lebaran

Pedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.

Baca Selengkapnya
Di PHK Saat Pandemi, Kini Indah Sukses Rintis Usaha Katering Beromzet Puluhan Juta Rupiah
Di PHK Saat Pandemi, Kini Indah Sukses Rintis Usaha Katering Beromzet Puluhan Juta Rupiah

Berkat dukungan PENA, usaha katering semakin berkembang hingga pendapatan berkali-kali lipat yang sebelumnya tidak terbayang.

Baca Selengkapnya
Status Pandemi Dicabut, Pemprov DKI Sesuaikan Biaya Sewa Rusun
Status Pandemi Dicabut, Pemprov DKI Sesuaikan Biaya Sewa Rusun

Pemprov DKI Jakarta meyakini kembalinya tarif sewa rusun adalah langkah tepat.

Baca Selengkapnya
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih

Kemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Koperasi Pemulung yang Sukses Memperdayakan Puluhan Pemulung di Tangerang Selatan, Omset per Bulan Rp1,5 Miliar
FOTO: Melihat Koperasi Pemulung yang Sukses Memperdayakan Puluhan Pemulung di Tangerang Selatan, Omset per Bulan Rp1,5 Miliar

Koperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.

Baca Selengkapnya
Rumah Kontrakan Dekat IKN: Dulu Rp5 Juta Per Tahun, Kini Naik Jadi Rp125 Juta Per Tahun
Rumah Kontrakan Dekat IKN: Dulu Rp5 Juta Per Tahun, Kini Naik Jadi Rp125 Juta Per Tahun

Rata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara

Baca Selengkapnya
Desa di Banyumas Raup Omzet Rp140 Juta dari Kelola Sampah, Ini 5 Faktanya
Desa di Banyumas Raup Omzet Rp140 Juta dari Kelola Sampah, Ini 5 Faktanya

Dalam sehari, mereka bisa mengolah sekitar 15 ton sampah.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Modal Rp200 Ribu, Mantan Pengemudi Ojol Buka Usaha hingga Raup Omzet Rp400 Juta Per Bulan
Berawal dari Modal Rp200 Ribu, Mantan Pengemudi Ojol Buka Usaha hingga Raup Omzet Rp400 Juta Per Bulan

Produksi abon miliknya saat ini mencapai 2 ton per hari.

Baca Selengkapnya
Raup Rezeki Jadi Penyortir dan Pelipat Kertas Suara Pemilu 2024
Raup Rezeki Jadi Penyortir dan Pelipat Kertas Suara Pemilu 2024

Proses sortir dan pelipatan surat suara Pemilu 2024 dimanfaatkan warga untuk meraup rezeki

Baca Selengkapnya