Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OPEC pangkas produksi, Pertamina prediksi harga BBM RI tak berubah

OPEC pangkas produksi, Pertamina prediksi harga BBM RI tak berubah SPBU Abdul Muis. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Indonesia memutuskan untuk membekukan sementara (temporary suspend) keanggotaan di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) usai permintaan untuk memangkas produksi minyak negara anggota. Keputusan tersebut diambil dalam Sidang ke-171 OPEC di Wina, Austria.

Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah kebijakan ini akan membuat harga bahan bakar minyak (BBM) Indonesia melonjak. Mengingat, harga minyak dunia belum bisa dipastikan meningkat meski OPEC memutuskan untuk memotong produksinya.

"Pertama, jika memang keputusan inj berlaku pada 1 Januari 2017, apakah negara OPEC itu komitmen untuk memotong produksinya sesuai janji," imbuhnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (7/12).

Selain itu, negara produsen minyak di luar OPEC masih banyak. Dia menilai, negara-negara tersebut pastinya akan meningkatkan produksinya agar bisa menutup kebutuhan minyak dunia, sehingga kebijakan OPEC tidak akan berpengaruh apa pun ke harga minyak dunia.

"Dengan begitu, harga minyak dunia tidak bisa naik lagi. Karena kalau sudah menyentuh USD 60 per barel, shell oil akan produksi lagi dan minyak akan jatuh lagi. Terlebih lagi sekarang dunia tengah mengembangkan energi baru terbarukan," jelas Ahmad.

Ahmad menambahkan pihaknya meyakini Indonesia juga diuntungkan dengan bisa memproduksi minyak sesuai target lifting dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 820.000 barel per hari (bph).

"Karena kita sudah mundur dari OPEC maka kita harus produksi sesuai APBN. Masih bisa. Diusahakan tidak mengurangi," kata Bambang.

Sebelumnya, negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan pada Rabu (30/11) untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari menjadi 32,5 juta barel untuk semester pertama 2017, yang segera mendorong hiruk-pikuk perdagangan di pasar. Kesepakatan tersebut merupakan yang pertama kali sejak 2008.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP