OPEC sepakat batasi produksi, harga minyak dunia kembali naik
Merdeka.com - Harga minyak dunia menguat pada Rabu (Kamis pagi WIB). Penguatan ini disebabkan kesepakatan negara-negara pengekspor minyak atau OPEC untuk membatasi produksinya.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November bertambah USD 2,38 menjadi menetap di USD 47,05 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik USD 2,72 menjadi ditutup pada USD 48,69 per barel di London ICE Futures Exchange.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Kapan program optimasi biaya Pertamina dimulai? Sepanjang tahun 2023 sebanyak 301 program Cost Optimization dijalankan mulai dari strategi finansial maupun operasional.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
OPEC sepakat untuk memangkas produksi minyak menjadi 32,5 juta barel per hari dari saat ini 33,24 juta barel per hari. Kelompok ini akan menyetujui tingkat produksi konkret dengan masing-masing negara pada pertemuan resmi berikutnya pada November di Wina, Austria.
Ketua OPEC Mohammed Bin Saleh Al-Sada mengatakan para anggota setuju untuk membatasi produksi minyaknya antara 32,5 juta hingga 33 juta barel per hari. Pejabat OPEC menjuluki pertemuan di Aljazair merupakan sejarah baru dalam dunia perminyakan.
Al-Sada mencatat 14 anggota setuju untuk mengurangi produksi minyaknya. Sebuah laporan harus disusun oleh komite, dan kemudian diajukan ke pertemuan OPEC berikutnya yang akan digelar di Wina pada November.
Komite tersebut juga dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kesepakatan bersama antara anggota kartel dalam upaya mempercepat proses re-balancing pasar minyak "Dengan berbagi beban menyesuaikan produksi antara produsen OPEC dan non-OPEC," katanya seperti dilansir Antara, Kamis (29/9).
Para analis mengatakan kebijakan ini adalah yang pertama kalinya dalam delapan tahun bagi OPEC mencapai kesepakatan pemotongan produksi, yang tentu saja 'bullish' bagi pasar.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaUtang konsolidasi tercatat sebesar USD 2,9 miliar turun sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya,
Baca SelengkapnyaSejak Kebijakan HGBT dijalankan pada 2020, terjadi kenaikan volume ekspor oleokimia sebanyak 3,87 juta ton pada 2020, lalu 4,19 juta ton pada 2021.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM, mengatakan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti cadangan gas bumi dan juga penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaImplementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.
Baca Selengkapnya