Operasi pasar gagal, harga daging sapi segar bertahan Rp 120.000/kg
Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan berbagai cara untuk menurunkan harga daging sapi hingga Rp 80.000 per kg. Namun, hingga kini di pasaran harga daging sapi segar masih bertahan di Rp 120.000 per kg.
Dengan begitu, upaya pemerintah untuk melakukan operasi pasar dinilai gagal. Sebab, harga daging sapi tidak beranjak turun hingga saat ini. Padahal, pemerintah sudah membuka keran impor daging sapi untuk operasi pasar.
Dari pantauan merdeka.com di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, harga daging sapi segar masih dijual dengan harga Rp 120.000 per kg. Harga ini tetap stabil dan tinggi sejak awal Ramadan.
-
Kapan harga kambing kurban mulai naik? Kini banyak penjual hewan kurban yang mulai menaikkan harga seperti penjual kambing di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Seluruh pedagang di Pasar Lenteng Agung enggan menjual daging sapi beku dengan dalih tidak ingin mengecewakan pelanggan.
"Daging sapi beku itu tidak enak, nanti yang beli kecewa. Terus kalau dagingnya sudah cair jadi Rp 100.000, jadi ya sama saja," ujar salah satu pedagang, Haji Rawin di Pasar Lenteng Agung, Selasa (28/6).
Kendati demikian, pembeli mengeluhkan mahalnya harga daging sapi segar yang dijual di pasaran. Di sisi lain, jika harus memilih mereka tetap mau mengonsumsi daging segar dibandingkan daging beku.
"Ya kesal (harga tinggi), tapi mau gimana lagi. Kalau milih juga saya maunya daging segar yang asli Indonesia, kalau daging beku itu kan impor, tidak mau saya," kata pembeli, Ina.
Laporan: Linda Juliawanti
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim stok dan harga sembako jelang Iduladha 1445 Hijriah masih relatif aman atau stabil.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaSepanjang melakukan rangkaian peninjauan harga di sejumlah pasar berada di kondisi stabil.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca Selengkapnya