Operasional PLTU Batang dipastikan molor hingga 2019
Merdeka.com - Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bertenaga 2 X 1.000 Mega Watt (MW) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dipastikan molor. Dari target 2017 sudah beroperasi, pemerintah akhirnya menyerah, dan mengumumkan fasilitas listrik ini kemungkinan baru berfungsi 2018-2019.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, sebetulnya lahan yang perlu dibebaskan tinggal menyisakan 29 hektare. Dia masih optimis sebelum Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II berakhir, megaproyek yang digarap lewat skema kerja sama publik-swasta (KPS) itu sudah terfinalisasi dari segi keuangan.
"Kita optimis dengan pelbagai pendekatan menyelesaikan itu. Target kita tetap Oktober (2014) Batang financial closing, ya tidak boleh tidak, harus kerja keras," ujarnya selepas memimpin rapat koordinasi di Kantornya, Jakarta, Jumat (25/4).
-
Di mana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Kenapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Kapan PLTU Batang dibangun? 'Karena teknologi untuk bikin 1 unit 1.000 itu harus dilakukan reviewing kemudian berdasarkan pengalaman di lapangan baru timbul 1 unit 1.000. Dan itu disebut Ultra Super Critical. Selama ini yang paling tinggi yang pernah dibangun adalah Super Critical ini,'
-
Apa teknologi utama yang digunakan PLTU Batang? PLTU Batang menggunakan teknologi mutakhir terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini, yaitu Ultra Super Critical, yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi PLTU sebelumnya.
-
Kenapa PLTA Gunungtua dibangun? Mulai majunya perkebunan tersebut, pihaknya bersama kalangan terkait lantas membangun PLTA Gunungtua sebagai pilar pemenuhan listrik di sana.
-
Kenapa pesawat Batik Air mengalami gangguan listrik? 'Setelah pesawat mendarat dan diparkir di tempatnya, pemasokan tenaga listrik dari peralatan darat (ground power unit) mengalami gangguan yang tidak terduga.'
Seharusnya proyek ini bahkan sudah mulai dibangun pada 2010. Alhasil, hingga tahun politik ini, PLTU Batang sudah terlambat dibangun empat tahun. Molornya pembangunan PLTU Batang bahkan telah dikeluhkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada Presiden SBY ketika bertemu di sela-sela KTT APEC, Nusa Dua Bali tahun lalu.
Hatta mengatakan risiko bila PLTU Batang tidak terbangun adalah defisit pasokan listrik di Pulau Jawa. Kepercayaan investor asing terhadap skema KPS juga dipertaruhkan.
Sebab, kucuran Rp 40 triliun yang sebagian besar didanai dengan utang dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC), tidak bisa dicairkan. Jepang turut menyumbangkan mesin pembangkit teknologi terbaru, agar batu bara yang jadi sumber listrik lebih rendah kadar emisinya.
"Ini satu-satunya proyek dengan pola KPS yang sangat besar, dan baru pertama kali 2 X 1.000 MW dalam teknologi tinggi. Jadi tidak boleh gagal karena dia memasok 30 persen Jawa, kalau tidak terpasok, pada 2017 akan terjadi defisit listrik di Jawa," ungkap Hatta.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku pembebasan 29 hektar lahan itu cukup berat. Warga masih bertahan untuk tidak menjual tanah mereka bagi kawasan PLTU, kecuali ditawari harga tinggi.
Tim dari Pemprov Jateng dan Pemkab Batang sampai saat ini terus mencoba melakukan pendekatan pada masyarakat. Hasilnya, permintaan warga cenderung berubah-ubah.
"Jika semula mereka bertahan dengan alasan pencemaran lingkungan dan hilangnya pekerjaan, kini yang berkembang soal harga ganti rugi yang selangit. Kita coba mau memfasilitasi apa maunya dan kayaknya berujung pada posisi regane piro? (harganya berapa)," kata Ganjar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaSikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.
Baca SelengkapnyaPenggunaan PLTS atap disinyalir bakan bikin PLN merugi.
Baca SelengkapnyaArifin tak menampikan, operasional PLTU Suralaya berdampak pada polusi udara hingga ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah waspadai dampak el nino pengaruhi suplai listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus didesak menghentikan PLTU batubara untuk mengurangi emisi karbon.
Baca Selengkapnyaprogram pensiun dini PLTU batubara ini juga membutuhkan biaya, seperti yang sudah ditawarkan JETP.
Baca SelengkapnyaSikap tergesa-gesa pemerintah melakukan pensiun dini operasional PLTU Cirebon-1 berpotensi menimbulkan malapetaka bagi masyarakat kelas menengah bawah.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaPLTU Batu Bara berdampak pada kesehatan masyarakat. Sehingga tanpa PLTU, dapat menekan biaya kesehatan.
Baca Selengkapnya