Optimalisasi Kilang, Pertamina Bidik Produksi D100 Tembus 100.000 Barel per Hari
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) berkomitmen memproduksi green diesel atau D100 hingga 100 ribu barel per hari untuk mendukung pemberlakuan program biodiesel 40 persen (B40), yang sebelumnya batal diterapkan tahun ini.
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya melakukan optimalisasi kilang yang sudah dibangun dalam memproduksi D100. Misalnya, Kilang Dumai tercatat sudah memproduksi D100 sebanyak 1.000 barel per hari.
"Dan tahun ini kita akan tambah di Cilacap, 3.000 barel per hari. Ini bukan baru tapi memang mengoptimalkan sumber yang ada," ujar Nicke dalam webinar, Senin (26/4).
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi melalui biodiesel? Selain itu, penjualan produk biodiesel B35 telah berhasil menurunkan emisi sekitar 28 juta ton COE per tahunnya.
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
Seperti diketahui, D100 menjadi salah satu bahan campuran biodiesel 40 persen (B40) dengan komposisi 10 persen, yang mana sama dengan kapasitas 100.000 barel per hari.
Adapun pada Juli mendatang, produksi D100 diproyeksi mencapai 4.000 barel per hari
"Kita punya target 100.000 barel per hari, ada tambahan investasi di (kilang) Plaju, Cilacap, Dumai dan Balikpapan," ujar Nicke.
Dalam pengembangan menuju penerapan B40, pasokan minyak sawit dipastikan harus berkelanjutan (sustainable). Hal tersebut harus segera direalisasikan, karena, menurut Nicke, saat ini pasokan turunan minyak sawit masih belum berkelanjutan.
"Contoh, tahun ini yang diberikan FAME lebih rendah dari tahun lalu. Jadi ini kesepakatan bersama, kalau ingin dorong bioenergi, maka pasokan jaminan di hulunya harus sustain," kata Nicke
Jaminan juga tidak hanya diberikan dari sisi volume, namun juga dari segi harga. "Karena harga bioenergi kan dipatok pemerintah sehingga bukan hanya jaminan volume yang diberikan tapi juga keekonomian," tuturnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPHE diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja positif sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaSeluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG)
Baca SelengkapnyaDirut Pertamina Nicke Widyawati berhasil meraih penghargaan tertinggi Green Leadership Utama dari KLHK.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Pertamina tak lepas dari hasil produksi lapangan minyak (wilayah kerja/WK) seperti Blok Rokan, Blok Mahakam, dan wilayah kerja lainnya.
Baca SelengkapnyaPertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060
Baca SelengkapnyaBanyaknya kapal tanker yang dioperasikan lantaran kebutuhan Indonesia per hari terhadap BBM mencapai 1,3 juta barrel dan terus meningkat.
Baca Selengkapnya