Optimalkan Bonus Demografi, Jokowi Tak Ingin Pemuda Jadi Beban Negara
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyoroti struktur demografi Indonesia ke depan yang akan didominasi generasi muda. RI 1 menyebut, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai sekitar 280 juta jiwa pada 2023, di mana jumlah pemuda untuk usia 15-30 tahun di atas 66,3 juta jiwa.
Jokowi ingin bonus demografi tersebut bisa dimanfaatkan Indonesia untuk jadi negara maju. Bukan sebaliknya, di mana generasi muda justru jadi beban negara.
"Oleh sebab itu, ke depan yang namanya pemuda ini sangat-sangat penting sekali bagi negara kita. Karena bonus demografi yang kita dapatkan jangan sampai menjadi beban, tetapi mestinya jadi modal kita untuk melompat maju," ujarnya dalam Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang disiarkan virtual, Rabu (22/2).
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Siapa yang diprediksi akan menggantikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak? Dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 sebanyak 342 juta jiwa, maka posisi Indonesia bisa terancam digantikan oleh Nigeria dan Pakistan.
-
Kapan jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 324 juta jiwa? Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 324 juta jiwa di 2045 mendatang.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Siapa yang menilai perlu disiapkan generasi muda untuk Indonesia Emas 2045? Dirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing dan unggul.
"Kalau bonus demografi betul-betul tidak kita garap secara baik, ini akan menjadi beban kita semua. Oleh sebab itu, pembangunan SDM menjadi sesuatu yang sangat penting," tegas Jokowi.
Jokowi tak ingin Indonesia seperti kebanyakan negara Amerika Latin, yang terjebak sebagai negara berkembang sejak berpuluh-puluh tahun lalu. "Ada negara lain di Amerika Latin dari tahun 50-an, tahun 60an sudah jadi negara berkembang. Tapi sampai sekarang juga tetap jadi negara berkembang," ungkapnya.
Setelah dilihat sebabnya, sumber daya manusia (SDM) di sana terlalu nyaman dengan kekayaan alam miliknya, namun lupa untuk meningkatkan kompetensi. Hasilnya, mereka justru dimanfaatkan negara-negara Asia Timur seperti Korea Selatan dan Taiwan.
Sehingga, Jokowi tak ingin Indonesia terus terjebak dalam lingkaran negara berkembang, serta mau mencontoh apa yang dilakukan Korea Selatan dan Taiwan yang bisa menyulap bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau jadi.
"Kita tidak mau seperti itu. Kita sekarang negara berkembang, tapi keinginan jadi negara maju itu harus dengan cara apa pun, harus," desak Jokowi.
"Kenapa Taiwan dan Korea Selatan bisa melompat menjadi negara maju, karena memiliki produk yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Korea memiliki yang namanya digital component yang semua membutuhkan itu. Taiwan memproduksi chip yang semua negara besar membutuhkan, dan tergantung pada mereka," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menuturkan SDM disiapkan untuk memasuki pangsa kerja dengan produktif.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, bahwa Indonesia memiliki kesempatan emas untuk melompat menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia bakal menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia tengah bersiap menghadapi tantangan baru di tengah persaingan antarbangsa yang kian sengit.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pengusaha tak khawatir dengan pergantian kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaBesaran angka itu setara dengan 20 persen dsri postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan Indonesia adalah negara besar yang memiliki 17 ribu pulau.
Baca Selengkapnya