Optimalkan manajemen aset negara, pemerintah resmikan LMAN

Merdeka.com - Kementerian Keuangan telah meresmikan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk mendukung optimalisasi manajemen aset negara, guna meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial sekaligus menggali potensi return on asets dan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Barang Milik Negara.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Sonny Loho mengatakan pembentukan LMAN didasarkan pada PMK nomor 112 tahun 2015 tentang penerapan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, berdasarkan KMK nomor 919 tahun 2015. Diharapkan, lembaga ini bisa memberi layanan kepada masyarakat didasarkan pada prinsip efisiensi dan efektivitas tanpa utamakan pencapaian keuntungan

"Dengan efektivitas pemanfaatan aset negara dari aset yang sudah dinaikan status fungsi ekonominya, ke depan diharapkan bisa bantu pengelolaan fiskal tanpa membebani APBN," kata Sonny di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/12).

Badan Layanan Umum (BLU) ini akan bertugas mengelola aset negara, mempertimbangkan permasalahan mengenai kebutuhan dana pembebasan lahan yang tinggi. Selain itu, LMAN juga melakukan perencanaan pendanaan dan pendayagunaan lahan landbank serta pembayaran ganti rugi pengadaan tanah.

Dengan tugas tersebut, LMAN mempunyai fungsi tidak hanya sebagai treasurer atau financing provider, tetapi juga sebagai special landbank yang dituangkan dalam Peraturan Presiden no.102 tahun 2016 tentang pendanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dalam rangka pelaksanaan proyek strategis nasional.

"Kami siapkan berbagai perangkat hukum sistem dana prosedur SDM dan pengembangan organisasi dan segala sesuatu untuk mendukung tata kelola yang baik," imbuhnya.

Nantinya, LMAN akan mendapat alokasi pembiayaan investasi pada APBN-P 2016 sebesar Rp 16 triliun untuk mendukung pendanaan lahan dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol. Sedangkan pada APBN 2017 telah dialokasikan dana pembebasan lahan untuk 50 proyek lainnya, baik jalan tol, transportasi, maupun bendungan.