Orang terkaya Indonesia ini janji perbanyak jumlah rumah sakit di RI
Merdeka.com - Salah satu orang terkaya di Indonesia yang juga Chairman Lippo Group, Mochtar Riady, prihatin dengan kondisi rumah sakit di Tanah Air. Menurutnya, banyak rumah sakit di Indonesia layanannya masih buruk.
Mochtar menceritakan pengalamannya saat membangun rumah sakit di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dia menilai rumah sakit di daerah Kupang banyak yang belum memenuhi standar.
"Rumah sakit umum di Kupang sampai di situ begitu kumuhnya, kotornya. Fasilitas pelayanan kedokteran ini juga sangat terpusat di Jakarta dan 4 ibukota provinsi. Selain itu, RS umum tidak memiliki alat-alat yang canggih dan dokter yang baik. Jadi saya pikir kalau saya diberi kesempatan sama yang di atas, saya ingin bangun RS lebih banyak" kata dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (26/1).
-
Mengapa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan? Posisi Indonesia yang berada di peringkat 39 masih menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih maju seperti Taiwan dan Korea Selatan.
-
Di mana akses terhadap layanan kesehatan tidak merata? Namun, sayangnya tidak semua daerah mendapatkan akses yang memadai terhadap layanan tersebut. Masalah infrastruktur dan jangkauan ke fasilitas kesehatan menjadi kendala, sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Selain itu, dia menilai saat ini Indonesia memiliki 2 kesenjangan yang terjadi di Indonesia yakni terkait angka kelahiran dan jumlah dokter. Dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta dan angka kelahiran yang menyentuh 3 juta per tahun, namun, tidak diimbangi dengan jumlah ketersediaan dokter yang mumpuni.
"Setiap tahun lulusan fakultas kedokteran hanya 7.000 dokter. Maka perbandingan jumlah dokter dan penduduk tidak ada keseimbangan. Khususnya dalam spesialis yang sangat kurang," ujar Mochtar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya, ada empat alasan masyarakat asing, termasuk Indonesia untuk berobat ke Singapura.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pembangunan RS Kemenkes ini sangat penting agar masyarakat tak berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan gedung Rumah Sakit Kementerian Kesehatan seperti hotel bintang 5 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/9). Berapa biaya yang dihabiskan?
Baca SelengkapnyaAda tiga rumah sakit yang kerap menjadi langganan orang kaya Indonesia dan para pejabat negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan alasan pemerintah membangun rumah sakit (RS) dengan fasilitas seperti hotel bintang lima di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku senang, investasi senilai Rp2 triliun akan menjadi kamar-kamar rumah sakit sebanyak 400 pintu.
Baca SelengkapnyaPesan itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Tower Rumah Sakit (RS) Islam Surabaya A. Yani, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10).
Baca SelengkapnyaPemerintah membangun 12 rumah sakit di seluruh Indonesia yang standarnya seperti Gedung Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Sardjito.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat tak perlu repot membawa anak berobat atau program bayi tabung ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan RS ini akan berkategori sub spesialis.\
Baca SelengkapnyaKurangnya dokter spesialis di Indonesia, Jokowi meminta agar problem tersebut segera dicarikan solusinya.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca Selengkapnya