Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Otoritas moneter Singapura terima sikap BI soal akuisisi Danamon

Otoritas moneter Singapura terima sikap BI soal akuisisi Danamon danamon. bdadesign.co.id

Merdeka.com - Pernyataan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution perihal izin akuisisi sahan PT Bank Danamon Indonesia Tbk oleh DBS Group Holding, menuai tanggapan dari Monetary Authority of Singapore (MAS) atau Otoritas Moneter Singapura.

Dalam situs resminya, MAS menyambut baik izin yang akan diberikan kepada DBS Group Holding untuk mengakuisisi sebesar 40 persen saham Bank Danamon. Kendati angka tersebut lebih kecil dari upaya akuisisi sebelumnya dengan porsi saham sebesar 67,37 persen.

"Mengingat kerja sama yang baik antara Singapura dan Indonesia, MAS dan BI mengeksplorasi akses lebih lanjut ke pasar masing-masing. Perihal perbankan Indonesia di Singapura, ini akan menjadi salah satu cara penyediaan akses jasa keuangan yang lebih luas, baik di wholesale banking, maupun misalnya untuk akses keuangan pelajar Indonesia atau pekerja resmi asal Indonesia di Singapura," tulis keterangan tersebut, dalam situs resmi MAS, Rabu (22/5).

Orang lain juga bertanya?

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan bahwa BI masih memperjuangkan aspek resiprokal dalam perizinan akuisisi PT Bank Danamon Indonesia Tbk oleh DBS Group Holding. Darmin bilang, BI masih menunggu kepastian MAS dalam memberikan komitmen tertulis, untuk memuluskan proses akuisisi tersebut.

Darmin menegaskan, bahwa untuk menyetujui 67,37 persen kepemilikan saham Bank Danamon oleh DBS Grup, BI meminta MAS untuk memberikan kelonggaran terhadap tiga bank BUMN dalam berbisnis di Singapura. Ketiga bank BUMN tersebut yaitu, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk.

Darmin mengatakan, MAS telah menyatakan bersedia memberikan komitmen untuk syarat yang diajukan BI. Namun, untuk memberikan izin akuisisi saham Bank Danamon hingga 67,37 persen, bank sentral masih menunggu sampai komitmen tersebut direalisasikan secara tertulis.

"Komitmen sudah mereka sampaikan, kami sedang menunggu komitmen tertulis dari MAS hari ini. Kita pegang kuncinya, batas maksimal 40 persen itu. Mereka mintanya kan 67 persen, tapi kita tidak akan berikan kalau komitmen belum dilaksanakan. Jadi dari ini kita belajar, bahwa resiprokal tidak bisa dilakukan kalau kita tidak punya apa-apa," kata Darmin di Komisi XI DPR RI.

(mdk/bmo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rosan Roeslani Bakal Terbang ke Singapura, Demi Dapat Investor Asing
Rosan Roeslani Bakal Terbang ke Singapura, Demi Dapat Investor Asing

Rosan masih membidik pemasukan investasi asing di lingkup Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Ditinggalkan Dua Bank, Erick Thohir Jadi Penentu Investor Baru untuk Perusahaan Ini
Ditinggalkan Dua Bank, Erick Thohir Jadi Penentu Investor Baru untuk Perusahaan Ini

Kementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.

Baca Selengkapnya
Heboh Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, OJK: Tidak Ada Isu Perlu Dikhawatirkan
Heboh Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, OJK: Tidak Ada Isu Perlu Dikhawatirkan

Terkait hubungan antara BSI dan Muhammadiyah, Dian mengatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan tugas manajemen dan pemegang saham pengendali.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Ungkap Alasan Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini
Muhammadiyah Ungkap Alasan Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini

Muhammadiyah dan BSI fokus meningkatkan literasi ekonomi syariah kepada masyarakat khususnya UMKM.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
OJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Sejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.

Baca Selengkapnya
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI

BTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.

Baca Selengkapnya
Bertemu PM Singapura, Rosan Harap Investasi Singapura Meningkat di Atas USD63,17 Miliar
Bertemu PM Singapura, Rosan Harap Investasi Singapura Meningkat di Atas USD63,17 Miliar

Angka ini didasarkan pada total investasi Singapura periode 2019-Juni 2024 yang mencapai USD63,17 miliar.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah Dalam Negeri, BSI Gandeng JMTO
Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah Dalam Negeri, BSI Gandeng JMTO

BSI dan JMO memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah kepada seluruh karyawan JMTO.

Baca Selengkapnya
Kementerian Investasi dan Bank Indonesia Sepakat Kerja Sama Atur Perizinan di Sektor Keuangan
Kementerian Investasi dan Bank Indonesia Sepakat Kerja Sama Atur Perizinan di Sektor Keuangan

Kementerian Investasi BKPM telah menjalin kerjasama yang baik dengan Bank Indonesia dalam bentuk kegiatan promosi bersama di dalam maupun luar negeri.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Muhammadiyah Tarik Dana Simpanan dari BSI
Terungkap Alasan Muhammadiyah Tarik Dana Simpanan dari BSI

Penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak yang berada di BSI.

Baca Selengkapnya
Awal Mei 2024, Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp22,8 Triliun
Awal Mei 2024, Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp22,8 Triliun

Ini membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.

Baca Selengkapnya
Rampungkan Spin Off Unit Syariah, BTN Bakal Akusisi Bank
Rampungkan Spin Off Unit Syariah, BTN Bakal Akusisi Bank

Strategi spin off ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Baca Selengkapnya