Pabrik aluminium terbesar sejagat milik Rusia ingin bangun smelter di Indonesia
Merdeka.com - Rusal, pabrik aluminium terbesar di dunia asal Rusia, berniat untuk melakukan investasi di bidang smelter di Kalimantan Barat. Saat ini, Rusal sedang melakukan negosiasi dengan PT Inalum dan Antam.
Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, berkesempatan mengunjungi salah satu pabrik aluminium terbesar di dunia tersebut dan pusat pembangkit tenaga air yang mampu memproduksi sekitar 6,6 giga watt listrik.
Dikutip dari Antara, Selasa (17/4), Di Rusal, Wahid diterima Direktur Keuangan Rusal Krasnoyarsk Alumunium Industry, Anderi Matveeva dan meninjau langsung pabrik aluminium terbesar di Rusia tersebut.
-
Apa saja investasi yang ditawarkan Sulut ke investor Rusia? “Untuk itu kami menawarkan kesempatan kerjasama investasi di bidang infrastruktur dan kepariwisataan di Sulawesi Utara,“ tandasnya. Adapun beberapa proyek pembangunan infrastruktur dan kepariwisataan yang direncanakan antara lain Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang, Kawasan Industri Mongondow, Bitung International Hub Port, Jembatan Bitung-Lembeh, Jalan Tol Manado-Amurang, Jalur Kereta Api Manado-Bitung, Manado Outer Ringroad III, dan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik.
-
Siapa yang berinvestasi di Sulut? Dalam kurun waktu 2019 hingga 2022 hampir empat miliar US dolar penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing yang masuk ke Sulawesi utara diantaranya di Sektor Pertambangan, Real Estate, Telekomunikasi, Listrik, Hotel, Konstruksi, Industri Makanan dan Industri mineral non logam.
-
Kenapa Rusli ingin kembangkan usahanya? Ketika ditanya mengenai akan dimanfaatkan untuk apa sertipikat yang diterimanya, Rusli menceritakan rencananya memanfaatkan sertipikat sebagai penambahan modal melaut.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Dimana Alman Mulyana berbisnis? Alman sendiri kini telah memiliki beberapa bisnis yang sukses. Alman memilih untuk berinvestasi properti sekaligus mengembangkan bisnis sarang walet di tempat asalnya.
-
Siapa yang memimpin pembangunan Smelter? Pemimpin diskusi itu adalah Yoga Amaliasari, perempuan tangguh di balik pembangunan Smelter Manyar PT Freeport Indonesia di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
Dalam KEF yang berlangsung tanggal 12 sampai 14 April lalu. Dubes Wahid yang menjadi panelis menyampaikan besarnya peluang kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi antara kedua negara dan diharapkan dalam kunjungan Presiden Putin ke Indonesia tahun ini akan ditandatangani perjanjian "Strategic Partnership".
Saat berkunjung ke Provinsi Krasnoyarsk, Dubes Wahid ditemani Minister Counsellor Ekonomi Edi Suharto, Atase Perdagangan Faird Amir dan Direktur Eksekutif Russia Indonesia Business Council (RIBC) Maria Avdeeva.
Krasnoyarsk adalah salah satu propinsi yang kaya tambang di wilayah Siberia Tengah, sekitar 4 jam naik pesawat dari Moskow. Luas propinsi ini adalah 3,48 juta km2 atau sekitar 18 kali dari Pulau Jawa.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan smelter ini merupakan usaha pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara industri.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini mengutip temuan dari hasil studi Atlantic Council.
Baca SelengkapnyaProgram hilirisasi ini merupakan kebijakan strategis jangka panjang yang pemerintah Indonesia telah lakukan.
Baca SelengkapnyaIni menandakan berakhirnya ketergantungan Indonesia pada ekspor konsentrat yang selama ini belum bisa memanen mineral secara maksimal.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaOutput dari smelter tembaga tersebut sekitar 650.000 ton katoda tembaga.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya mengungkapkan pekerjaan berat dan melelahkan selama 10 tahun menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaKarena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.
Baca SelengkapnyaKunjungan Menteri Rosan ke perusahaan-perusahaan ini dilaksanakan dalam rangka mengawal investasinya yang telah berjalan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, semua produk bahan mentah harus bisa diproduksi di Indonesia
Baca SelengkapnyaProyek-proyek ini menunjukkan kecepatan dan ambisi Vale Base Metals di bawah kepemimpinan CEO Deshnee Naidoo dan Chairman Mark Cutifani.
Baca Selengkapnya