Pagi ini, Rupiah menguat dan sentuh level Rp 12.000-an per USD
Merdeka.com - Laju nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih terus melanjutkan penguatan di perdagangan hari ini, Senin (7/3). Rupiah bahkan sempat menyentuh di level Rp 12.000-an per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah dibuka di level Rp 13.032 atau menguat dibanding penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.131 per USD. Setelah lima menit perdagangan dibuka, Rupiah langsung menguat ke level Rp 12.998 per USD.
Perdagangan akhir pekan lalu, Rupiah sempat menyentuh titik terkuatnya di Rp 13.090 per USD. Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju Rupiah terus mempertahankan tren kenaikannya dengan bergerak positif untuk melanjutkan penguatannya sejak 9 bulan terakhir.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura tercatat pada 11.762,02 Rupiah? Menurut data dari Google Finance pada 25 September 2024 pukul 03.10 UTC, nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah tercatat pada 1 SGD = 11.762,02 IDR.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
Pergerakan Rupiah masih terimbas sentimen sebelumnya di mana didukung oleh beberapa faktor seperti kondisi makro ekonomi Indonesia yang dianggap akan membaik, porsi dana asing di Surat Utang Negara (SUN) domestik yang kembali meningkat.
Lalu, sentimen dari eksternal berupa aksi PboC yang menurunkan GWM sehingga membuat para investor kembali tenang terhadap sentimen devaluasi Yuan. Pelaku pasar juga menantikan rilis data ketenagakerjaan AS di bulan Februari, di mana diperkirakan masih kurang baik sehingga memberikan tekanan pada laju USD.
"Tren penguatan Rupiah diharapkan dapat kembali terjadi seiring masih adanya imbas sentimen-sentimen positif tersebut," ujarnya dalam riset harian akhir pekan lalu. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnya