Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakai aplikasi SIPINDO, hasil panen petani meningkat 20 persen

Pakai aplikasi SIPINDO, hasil panen petani meningkat 20 persen Ilustrasi menggunakan ponsel. Shutterstock/PureSolution

Merdeka.com - Kemajuan teknologi kini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat kota. Melalui aplikasi Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SIPINDO), para petani hortikultura di wilayah pedesaan juga bisa merasakan manfaat teknologi dalam pengelolaan lahan pertanian.

‎Ketua Yayasan Bina Tani Sejahtera Edwin Saragih mengatakan, dengan memanfaatkan aplikasi SIPINDO, para petani mampu meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya produksinya. Ini telah dirasakan oleh para petani cabai, tomat dan timun di wilayah Jawa Timur.

"Dari 10 demplot (demonstration plot) di wilayah Jawa Timur, itu ada petani yang hasil panennya meningkat 5 persen, 10 persen, 20 persen. Ada yang (hasil panennya) sama tapi ada penghematan biaya di pupuk," ujar dia di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (12/10).

Dia mengatakan, peningkatan ini karena petani bisa menyiapkan secara lebih akurat kebutuhan benih dan pupuk melalui pemanfaatan aplikasi SIPINDO. Sebab, aplikasi ini menyajikan informasi yang dibutuhkan petani seperti mengetahui tingkat kesuburan tanah agar lebih hemat dalam menggunakan pupuk, serta mendapat informasi mengenai perkiraan cuaca hingga harga dan tren permintaan komoditas di pasaran.

‎"Ini meningkat produksinya karena pemberian pupuknya lebih berimbang. Selama ini petani kan hanya berdasarkan perkiraan, padahal lahannya butuh pupuk jenis tertentu agar memberikan hasil panennya bisa lebih besar," kata dia.

Sejak diperkenalkan pada tahun lalu, aplikasi ini telah dimanfaatkan lebih dari 14.000 petani di berbagai wilayah. Diharapkan pada akhir 2019, aplikasi ini dapat membantu sekitar 100.000 petani Indonesia.

"14.000 itu masih terbilang kecil, mungkin di bawah 5 persen dari total petani, yang jumlahnya jutaan orang di seluruh Indonesia. Jadi potensinya masih sangat besar," ‎ungkap dia.

Sebagai informasi, menurut data Kementerian Pertanian (Kementan), Produk Domestik Bruto (PDB) subsektor hortikultura pada 2025 diproyeksikan mencapai Rp 142,46 triliun atau meningkat 159 persen dibanding PDB di 2010.

Sementara di sisi penyerapan tenaga kerja, pada 2025 secara on farm subsektor hortikultura diproyeksikan akan menyerap 6,4 juta tenaga kerja dengan penyerapan terbesar dari usaha sayuran sebesar 68,5 persen. Apabila diperhitungkan kegiatan industri agribisnis hortikultura secara keseluruhan maka penyerapan tenaga kerja dari subsektor ini akan mencapai 19,7 juta jiwa atau meningkat 170 persen dibanding 2014.

Reporter: Septian Deny

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mentan Amran Salurkan Bantuan Pompa hingga Alsintan, Produksi Padi di Bangkalan Meningkat Signifikan
Mentan Amran Salurkan Bantuan Pompa hingga Alsintan, Produksi Padi di Bangkalan Meningkat Signifikan

Dukungan pemerintah pusat kepada daerah telah membuahkan hasil nyata.

Baca Selengkapnya
Petani di Merauke Senang Pemerintah Beri Bantuan Sarana Produksi, Kini Bisa Tanam 3 Kali
Petani di Merauke Senang Pemerintah Beri Bantuan Sarana Produksi, Kini Bisa Tanam 3 Kali

Potensi pertanian di Kabupaten Merauke sangatlah bagus terutama apabila didukung iklim yang dan sistem produksi pertanian serta alat mesin pertanian.

Baca Selengkapnya
PTPN IV PalmCo Target 2,1 Juta Bibit Unggul Kelapa Sawit Bakal Diserap Petani
PTPN IV PalmCo Target 2,1 Juta Bibit Unggul Kelapa Sawit Bakal Diserap Petani

Sejak pertama diluncurkan hingga akhir triwulan III-2024, ada 1,6 juta bibit sawit telah diserap para petani di dua provinsi yakni Jambi dan Riau.

Baca Selengkapnya
Tanam Cabai, Kelompok Petani Ini Raup Omzet Jutaan Rupiah Tiap Kali Panen
Tanam Cabai, Kelompok Petani Ini Raup Omzet Jutaan Rupiah Tiap Kali Panen

Awalnya, petani setempat pesimis dapat menghasilkan cabai yang bagus meski mereka mengikuti caranya bertanam.

Baca Selengkapnya
Terima Kasih Petani Jatim Sambut Tambahan Pupuk Subsidi Rp28 Triliun
Terima Kasih Petani Jatim Sambut Tambahan Pupuk Subsidi Rp28 Triliun

Selain pupuk pemerintah juga menyiapkan benih gratis bagi petani yang mau mempercepat tanam.

Baca Selengkapnya
Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur
Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur

Setelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton

Baca Selengkapnya
Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektare Hasil Optimasi Lahan Kementan
Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektare Hasil Optimasi Lahan Kementan

Panen dan tanam padi secara serentak ini menjadi bukti nyata dari upaya berkelanjutan Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya
Petani Bunga Malam Untung Rp12,9 Juta Lewat Program Ini
Petani Bunga Malam Untung Rp12,9 Juta Lewat Program Ini

Program ini mendorong petani untuk tidak ketergantungan terhadap pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya
Kuota Pupuk Bersubsidi NTT Bertambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat
Kuota Pupuk Bersubsidi NTT Bertambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Petani di NTT bisa mendapat pupuk bersubsidi dengan lebih baik dari sisi jumlah, murah dan cepat

Baca Selengkapnya
Kementan Sebut Manfaat Program Pompanisasi dan PAT Dirasakan Petani Jawa Tengah
Kementan Sebut Manfaat Program Pompanisasi dan PAT Dirasakan Petani Jawa Tengah

Bantuan pompa air dan irigasi perpompaan untuk Jateng mencapai 6.405 unit untuk 35 kabupaten/kota.

Baca Selengkapnya
Pemprov Kaltim Pacu Produksi Pisang untuk Pasar Internasional
Pemprov Kaltim Pacu Produksi Pisang untuk Pasar Internasional

Pemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.

Baca Selengkapnya
Sering Dipandang Sebelah Mata, 4 Petani Ini Hidup Sukses dengan Omzet Ratusan Juta
Sering Dipandang Sebelah Mata, 4 Petani Ini Hidup Sukses dengan Omzet Ratusan Juta

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.

Baca Selengkapnya