Pakai gas bumi PGN, pengusaha ini hemat Rp 4,2 juta per bulan
Merdeka.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus menyalurkan gas bumi di Indonesia, salah satunya untuk Usaha Kecil Menengah (UKM). Selama ini, penggunaan gas bumi memberikan penghematan yang signifikan bagi penggunanya.
Seperti yang dirasakan Taviv Rahmadi Nasution, pemilik warung ayam penyet Akbari, di Jalan Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Setiap bulannya, Taviv mampu menghemat sekitar Rp 4,2 juta dengan menggunakan gas bumi dari PGN.
"Saya sejak 2009 menggunakan gas bumi dari PGN untuk memasak di warung, jadi sudah sekitar 7 tahun lamanya pakai gas bumi, dan alhamdulillah sampai sekarang lancar-lancar saja," ujar Taviv dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (18/2).
-
Bagaimana Muzdalifah mendapatkan penghasilan Rp7 miliar per tahun? Dilansir dari sumber yang sama, saking luasnya lahan yang dimiliki, salah satu perusahaan telekomunikasi menyewa lahannya untuk dijadikan lokasi tower. Biaya sewanya mencapai Rp7 miliar per tahun, pantesan tajir ya!
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Bagaimana Pertamina mencapai efisiensi biaya? Sepanjang tahun 2023 sebanyak 301 program Cost Optimization dijalankan mulai dari strategi finansial maupun operasional.
-
Apa yang membuat gas LPG cepat habis? Gas LPG menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di seluruh kalangan. Meski sudah ada kompor listrik, nyatanya kompor gas masih jadi pilihan utama masyarakat.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
Selain aman dan bersih, kata dia, penggunaan gas bumi dari PGN memberikannya banyak keuntungan, salah satunya dapat menghemat sekitar Rp 4,2 juta setiap bulan. Penghematan ini dapat dilihat dari sebelumnya yang menggunakan gas elpiji ukuran 12 kg.
"Sebelumnya saya pakai LPG 12 kg. Pemakaian rata-rata 1,5 tabung per hari, jika hari Sabtu-Minggu kami memakai 2,5 tabung. Harganya mencapai Rp 150.000 per tabung, permakaian kami per bulan bisa sampai 50 tabung, kira-kira biaya yang dikeluarkan untuk LPG Rp 7 juta setiap bulan," kata dia.
Namun, apabila menggunakan gas bumi dari PGN, ia hanya memakai gas sekitar 1.000 meter kubik, dan biaya yang harus dibayar hanya Rp 2,8 juta per bulan. Sehingga dengan beralih menggunakan gas bumi, dirinya dapat menghemat Rp 4,2 juta setiap bulannya.
"Kalau dihitung kasar, setiap bulan saya hemat Rp 4,2 juta dikali 12 bulan artinya setahun saya bisa hemat Rp 50,4 juta, sampai sekarang sudah 7 tahun jadi pelanggan PGN, artinya Rp 50,4 juta dikali 7 saya bisa hemat Rp 352,8 juta," kata dia.
Sementara itu, Kepala Area PGN Medan Sabaruddin mengatakan, usaha ayam penyet Akbari merupakan contoh dari sekian banyaknya pengusaha kecil di Medan, yang merasakan manfaat dari aliran gas bumi PGN.
"Saat ini jumlah pelanggan komersil baik itu hotel, restoran, rumah makan, dan UKM di Medan mencapai 494 pelanggan, kami juga menyalurkan gas bumi ke 47 industri, dan sekitar 20.000 pelanggan rumah tangga. Panjang pipa gas di Medan untuk menyalurkan gas bumi ke pelanggan mencapai 657 kilometer (km). Kami terus berkomitmen untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat," kata Sabaruddin.
Hingga saat ini, pelanggan PGN terus bertambah. Untuk rumah tangga lebih dari 107.690 pelanggan, untuk usaha komersial dan usaha kecil sudah lebih dari 1.857 pelanggan, dan untuk industri serta pembangkit listrik sudah lebih dari 1.529 pelanggan.
Sedangkan dari sisi infrastruktur, panjang pipa gas bumi PGN termasuk pipa transmisi open access dan distribusi total sekitar 6.971 km. Panjang pipa ini merepresentasikan 76 persen dari panjang pipa gas hilir yang ada di Indonesia.
Tahun lalu secara nasional PGN menyalurkan gas bumi sebanyak 1.586 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Ini setera dengan penggunaan 286.000 barel minyak per hari. Dengan penyaluran gas sebanyak 1.586 MMSCFD ini, memberikan penghematan kepada pelanggan sebesar Rp 88,03 triliun. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasim mengkonversi pompa air BBM menjadi berbahan bakar gas. Hasilnya, pompa air dengan gas elpiji 3 kg itu terasa jauh lebih hemat.
Baca SelengkapnyaPGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKinerja operasi PGN mencatatkan kinerja volume penjualan niaga gas bumi 854 BBTUD, 57 BBTUD niaga LNG.
Baca SelengkapnyaSubsidi energi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaTujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.
Baca SelengkapnyaMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan kerugian negara akibat impor gas lLPG yang terlalu banyak.
Baca SelengkapnyaDiharapkan membantu mengatasi kebutuhan domestik dan mengurangi impor produk baja.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM melakukan uji coba untuk membandingkan efisiensi motor berbahan bakar minyak atau listrik.
Baca SelengkapnyaHotel Gumaya merupakan salah satu pelanggan komersial yang kini menggunakan gas pipa PGN.
Baca SelengkapnyaModus yang digunakan pelaku yakni dengan memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12
Baca SelengkapnyaEnergi yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan dapat menjadi penggerak produksi pelanggan dan penurunan penggunaan BBM maupun gas tabung bersubsidi.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.
Baca Selengkapnya