Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakai gas bumi sejak 2008, pabrik pupuk ini hemat Rp 15 miliar

Pakai gas bumi sejak 2008, pabrik pupuk ini hemat Rp 15 miliar Pabrik pupuk Agri Timur. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Produsen pupuk, PT Agri Timur Mas mengaku hemat Rp 15 miliar saat menggunakan gas bumi dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk sejak 2008. Awalnya, perusahaan pupuk ini menggunakan solar sebagai bahan bakar dalam memproduksi pupuk untuk para petani.

"Sudah delapan tahun kami pakai gas bumi sebagai bahan bakar untuk produksi pupuk NPK," ujar Maintenance Executive Agri Timur Mas, Indra Lesmana di Jakarta, Rabu (1/6).

Indra menegaskan perseroan sempat kesulitan lantaran harga solar yang tinggi mencapai Rp 10.000 per liter pada 2010 lalu. Dengan penggunaan gas bumi dalam 8 tahun terakhir ini, perusahaanya dapat menghemat sekitar Rp 15,12 miliar.

"Penggunaan gas kami rata-rata mencapai 280.000 m3. Dengan menggunakan gas bumi yang saat itu harganya hanya sekitar Rp 4.000 per meter kubik, lebih dari 50 persen penghematannya. Hitung-hitungan kami, selama pakai gas bumi dari PGN, kami bisa hemat Rp 15,12 miliar," kata dia.

Sementara, Kepala Divisi Komunikasi Korporat PGN, Irwan Andri Atmanto mengatakan, PGN akan terus menggenjot penyaluran gas bumi ke berbagai segmen pengguna gas. Saat ini, PGN menyalurkan gas bumi kepada sekitar 22 segmen pengguna gas bumi mulai dari segmen rumah tangga, industri, komersial, usaha kecil, pembangkit listrik, transportasi dan lainnya.

"PGN satu-satunya badan usaha di bidang gas yang menyalurkan gas bumi ke hampir seluruh segmen pengguna gas," kata Irwan.

Irwan menegaskan, PGN memiliki komitmen untuk terus memperluas infrastruktur jaringan gas bumi di Indonesia. Saat ini, panjang pipa gas bumi PGN lebih dari 7.000 km atau 76 persen pipa gas nasional. Adapun pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, sampai Papua.

Sampai saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga. Selain itu, 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.576 industri berskala besar dan pembangkit listrik.

Pada 2015, PGN menyalurkan gas bumi mencapai 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Dari penyaluran gas bumi PGN kepada pelanggan tersebut, menciptakan penghematan bagi nasional sebesar Rp 88,03 triliun per tahun.

"Produksi gas bumi nasional cukup besar, tidak diimpor atau dihasilkan dari perut bumi Indonesia, sangat sayang sekali bila kita tidak semaksimal mungkin memanfaatkannya," pungkas dia.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menengok Sejarah Program Konversi Kompor Minyak Tanah ke Gas LPG di Era SBY-JK
Menengok Sejarah Program Konversi Kompor Minyak Tanah ke Gas LPG di Era SBY-JK

Tujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.

Baca Selengkapnya
Lewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Lewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon

Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Penggunaan Energi Terbarukan untuk Irigasi Pertanian di Cilacap
FOTO: Melihat Penggunaan Energi Terbarukan untuk Irigasi Pertanian di Cilacap

Melalui pengelolaan integrated farming berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), petani kini lebih mudah mendapatkan pasokan air untuk irigasi sawah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Petani Konversi Pompa Air BBM ke Gas Elpiji untuk Aliri Sawah saat Fenomena El Nino
FOTO: Petani Konversi Pompa Air BBM ke Gas Elpiji untuk Aliri Sawah saat Fenomena El Nino

Nasim mengkonversi pompa air BBM menjadi berbahan bakar gas. Hasilnya, pompa air dengan gas elpiji 3 kg itu terasa jauh lebih hemat.

Baca Selengkapnya
Pabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Ternyata Sudah Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi
Pabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Ternyata Sudah Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi

Pabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi

Baca Selengkapnya
PT Pupuk Kujang Siap Bangun Pabrik Baru
PT Pupuk Kujang Siap Bangun Pabrik Baru

Rencana pembangunan pabrik baru PT Kujang akan dituangkan dalam rencana jangka panjang perusahaan.

Baca Selengkapnya
Sebanyak 280 Unit Motor Listrik Digunakan untuk Operasional Pupuk Indonesia Grup
Sebanyak 280 Unit Motor Listrik Digunakan untuk Operasional Pupuk Indonesia Grup

Kementerian ESDM akan melakukan konversi 1.000 unit motor BBM menjadi motor listrik secara gratis.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Strategi Petromikia Gresik Bisa Kurangi Emisi Karbon 1,2 Juta Ton dalam Setahun
Terungkap, Begini Strategi Petromikia Gresik Bisa Kurangi Emisi Karbon 1,2 Juta Ton dalam Setahun

Petrokimia Gresik juga akan membangun pabrik soda ash, yang merupakan pabrik soda ash pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Abu Batu Bara PLTU Tenyata Bisa Diubah Jadi Pupuk, Begini Caranya
Abu Batu Bara PLTU Tenyata Bisa Diubah Jadi Pupuk, Begini Caranya

Abu bata baru yang dimanfaatkan sebagai pupuk silika berasal dari PLTU Ombilin, di Kota Sawahlunto Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya
PGN Pasok Gas Alam ke Pabrik Mayora, Minimal 8.000 MMBTU/Bulan
PGN Pasok Gas Alam ke Pabrik Mayora, Minimal 8.000 MMBTU/Bulan

Besaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 8.050 MMBTU/Bulan dan maksimal 10.465 MMBTU/Bulan.

Baca Selengkapnya
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Pertama di Indonesia, Subholding Gas Pertamina Manfaatkan Bio-CNG untuk Pelanggan Ritel
Pertama di Indonesia, Subholding Gas Pertamina Manfaatkan Bio-CNG untuk Pelanggan Ritel

PGN melibatkan anak perusahaan, PT Gagas Energi Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama pemanfaatan Bio-CNG dengan KIS.

Baca Selengkapnya