Pakai jet pribadi bukan gratifikasi, Sudirman Said tak lapor KPK
Merdeka.com - Untuk kesekian kalinya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kembali membantah tuduhan menerima gratifikasi karena menggunakan jet pribadi atau pesawat carter saat kunjungan kerja ke anak usaha PT Pertamina yaitu PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) di Singapura dan meninjau proyek Blok Arun di Lhokseumawe di Aceh. Kali ini Sudirman Said menjelaskan persoalan itu di hadapan anggota DPR.
"Banyak orang tidak percaya bahwa dua orang waras yang bekerja tanpa dukungan pengusaha. Sehingga ketika ada kejadian tertentu, imajinasinya kotor. Dan saya harus mengatakan, saya bukan tipe seperti itu. Saya adalah orang yang selalu memberikan hak kepada orang lain daripada mengambil hak," jelas Sudirman Said di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/6).
Dia menceritakan, saat itu tengah melakukan kunjungan ke Singapura selama dua hari. Sekitar pukul 22.00, dia ditelepon protokoler istana, diminta menemani Presiden Joko Widodo meninjau Blok Arun di Lhokseumawe.
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Siapa yang cocok disindir dengan kata-kata? Jika Ia tak kunjung memperbaiki diri, maka bicaralah dengannya baik-baik bahwa kamu tak nyaman dengan sikapnya yang belagu.
-
Siapa yang mengkritik pernyataan Kartika Putri? Pernyataan kontroversialnya tentang mengaji menyebabkan dia menjadi sasaran cibiran netizen.
-
Bagaimana sindiran disampaikan? Biasanya sindiran disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat sinis atau penuh ironi, tanpa secara eksplisit menyatakan kritiknya.
-
Siapa yang mengkritik Kartika Putri? Kartika dan Habib Usman langsung mendapat kritik pedas dari netizen yang menyatakan mereka terlalu banyak mengeluarkan komentar tidak pantas saat sedang beribadah.
-
Apa yang dimaksud dengan kata sindiran kena mental? Kata-kata sindiran kena mental bisa disampaikan secara langsung atau melalui tulisan untuk mengungkapkan rasa kesal atau ketidaksukaan terhadap tingkah laku seseorang.
"Jadi saya bertanya ke Pertamina, bagaimana saya bisa sampai ke sana sementara sekarang jam 10 malam. Ya tidak ada jalan lain, carter pesawat. Jadi ini fungsional saja," jelasnya.
Menurut logikanya, wajar jika seorang menteri datang ke undangan penting dan difasilitasi transportasi. Menurutnya, itu masih dalam batas kepatutan. Kecuali jika dia membawa istri, anak masuk ke dalam pesawat itu.
"Seluruh perjalanan saya dari Singapura ke Medan, terus ke Lhokseumawe kemudian balik ke Singapura sampai kembali ke Jakarta itu perjalanan pekerjaan tugas negara. Jadi saya agak tidak bisa menerima kalau itu dikatakan gratifikasi," tegasnya.
Mantan Dirut PT Pindad itu tidak bisa menerima jika dituding menerima gratifikasi. "Gratifikasi itu hal yang sifatnya sampai kenikmatan pribadi. Karena itu saya merasa tidak perlu lapor ke KPK," tegasnya.
Dia menuturkan, tidak ada satu pengusaha pun yang memberi bantuan. Dia mempersilakan Pertamina menyewakan jet pribadi karena BUMN bagian dari pemerintah.
"Jadi mudah-mudahan clear. Jadi menurut saya, hal-hal seperti ini tidak usah diperpanjang. Banyak urusan besar yang mesti disampaikan di forum ini," tutupnya.
Sebelumnya, Sudirman Said disebut-sebut menyewa pesawat khusus Gulfstream G-550 Singapura-Medan-Singapura dengan biaya USD 35.750 atau setara Rp 471.900.000. Biaya penyewaan pesawat dibebankan ke Petral, dan dia dinilai menerima gratifikasi. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menegaskan bahwa KPK tidak ada pembatalan mengenai klarifikasi atas dugaan gratifikasi.
Baca SelengkapnyaPengusutan di Direktorat PLPM juga dilakukan terhadap Bobby dan sudah tidak lagi ditangani oleh Direktorat Gratifikasi.
Baca SelengkapnyaHal tersebut berbeda dengan perkara mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo dan putranya, Mario Dandy.
Baca Selengkapnya"Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi," kata Jubir KPK, Tessa
Baca SelengkapnyaDebat Pilkada Sumatera Utara (Sumut) berlangsung panas.
Baca SelengkapnyaDiketahui pesawat jet tersebut merupakan jenis Challenger 605 dengan nomor register T7 IDR.
Baca SelengkapnyaKPK berdalih pernah tiga kali menerima laporan gratifikasi oleh pihak yang bukan penyelenggara negara dan semuanya tidak ditindaklanjuti,
Baca SelengkapnyaLaporan juga dilimpahkan ke Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK, bukan pada Direktorat Gratifikasi.
Baca SelengkapnyaKPK menegaskan tidak ada tekanan sehingga batal memeriksa Kaesang untuk mengklarifikasi penggunaan jet pribadi tersebut.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan tersebut telah dilakukan di Gedung Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Selasa (17/9).
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, alasan Kaesang naik jet priabdi karena istrinya Erina Gudono sedang hamil besar
Baca SelengkapnyaKetum Projo Budi Arie Setiadi mengungkapkan, pemakaian jet pribadi oleh anak bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep bukan bentuk gratifikasi.
Baca Selengkapnya