Pakai pukat harimau, Menko Rizal ancam kirim satgas ke Sibolga
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengancam akan mengirim tim Satuan Petugas (Satgas) pencurian ikan ilegal bentukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ke wilayah Sibolga, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Hal itu dilakukan setelah Rizal mendengarkan keluhan para nelayan Sibolga yang geram dengan penggunaan pukat harimau.
Dalam acara penyerahan seribu kartu Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) kepada nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Sibolga, Sumatera Utara, salah satu nelayan melontarkan pertanyaan ke Rizal Ramli.
"Bapak tolong sampaikan kepada bapak Presiden Jokowi dari semua kami di sini, kalau di sekitar laut Sibolga masih banyak nelayan yang memakai pukat harimau dengan perlindungan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sama anggota(TNI)," teriak salah satu nelayan berpakaian kaos itu kepada Rizal di acara di Sibolga, Sumatera Utara, Rabu (17/12).
-
Siapa yang ikut membantu KKP dalam mendorong ekonomi nelayan? Bersama Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI), KKP menggelar workshop PUG pada 30 Juli 2023 di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Mengapa KKP mendorong istri nelayan untuk mengolah ikan? “Pengarusutamaan gender ini sangat penting, terutama jika istri atau keluarga nelayan mengolah ikan, mereka jadi bisa memiliki tambahan sumber ekonomi keluarga,“ jelas Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo di Banyuwangi.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Mendengar pernyataan tersebut, Menko Rizal geram. Bahkan, sebelum beranjak pergi dari Sibolga, Menko Rizal menghubungi tim Satgas untuk mengirim anggotanya ke wilayah perairan Sibolga.
"Kita bisa menang kalau kuasai laut. Jadi mudah-mudahan sebelum terbang ke Jakarta, saya sudah bisa bicara ke Sekjen dan ke Satgas ilegal fishing," ujar Rizal.
Dari pantauan merdeka.com saat ditengah acara jumpa pers berlangsung Rizal berbicara melalui telepon secara langsung Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Asep Burhanudin.
Menko RIzal mengadukan keluhan para nelayan terkait alat tangkap pukat harimau yang dilindungi DPRD dan anggota TNI.
"Halo Pak Asep, saya habis melakukan diskusi bersama nelayan sibolga, saya dengarkan di sini masih banyak, nelayan-nelayan besar menangkap ikan memakai pukat harimau. Saya kira secepatnya kirim tim untuk awasi dan tangkap para pelanggar untuk ditindak lebih tegas, terima kasih pak," kata dia lewat sambungan telepon.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca Selengkapnyadipasangkan pada kapal-kapal yang difokuskan untuk menjaga kawasan Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi (Utara).
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KPK berencana melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam penyelundupan 5 ton ore nikel dari Indonesia ke Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSatgas tersebut dibentuk dengan tujuan untuk mengatasi masalah impor ilegal di Indonesia.
Baca Selengkapnya