Paket kebijakan penyelamatan ekonomi diakui bersifat responsif
Merdeka.com - Pemerintah berencana mengeluarkan paket lanjutan kebijakan penyelamatan ekonomi yang sebelumnya sudah dikeluarkan. Kebijakan ini keluar menyusul kritik yang menyebutkan bahwa kebijakan penyelamatan ekonomi yang bertumpu pada kebijakan moneter, pada akhirnya hanya mengganggu pertumbuhan ekonomi.
"Bagian dari kebijakan itu diupayakan bulan Oktober sudah keluar karena ingin menunjukkan ke siapapun bahwa pemerintah tidak tinggal diam akan jalan terus dengan reformasi yang dilakukan," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Bambang Brodjonegoro saat di Ruang Sidang Banggar DPR, Jakarta, Senin (30/9).
Diakuinya, empat paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pada Agustus 2012, hanya bersifat responsif. Dengan begitu perlu ada kebijakan lanjutan untuk melengkapi paket yang sudah ada.
-
Kapan Redenominasi Rupiah direncanakan? Indonesia telah mencanangkan agenda redenominasi rupiah sejak tahun 2010, dan wacananya masih berlanjut hingga saat ini.
-
Kapan Redenominasi Rupiah akan diterapkan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
"Antisipatif pada saat itu. Yang kedua ini tidak hanya responsif, tapi harus masuk ke struktural, lebih fundamental lah," jelasnya.
Bambang menegaskan, pemerintah berupaya membuat neraca pembayaran seimbang melalui keseimbangan kebijakan moneter dan fiskal.
"Kita ingin menunjukkan bahwa jangan sampai upaya kita kurangi current account deficit hanya dengan kebijakan moneter yang ujung-ujungnya ganggu pertumbuhan. Kalau terlalu ekstrem, maka kita ciptakan keseimbangan antara kebijakan moneter dan fiskal, maupun sektor riil sehingga kalo seimbang diharapkan bisa kurangi defisit itu. Kedua, walau ada pelambatan, tidak terlalu dalam. Itu yang kita jaga," ungkap dia.
Dia mengklaim, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bertujuan untuk mengurangi defisit neraca pembayaran, terutama untuk mengendalikan laju impor sekaligus meningkatkan ekspor.
"Itu yang kami jaga supaya industri manufaktur tetap jalan, tapi impor kita jaga, seperti impor migas," ujarnya.
Sebelumnya, pada Agustus lalu pemerintah sudah mengeluarkan beberapa paket kebijakan penyelamatan ekonomi.
Pertama, perbaikan neraca transaksi berjalan dan menjaga nilai tukar rupiah:
1. Pemerintah akan melakukan langkah mendorong ekspor dengan memberikan deduction tax pada sektor ekspor minimal 30 persen dari produksi.
2. Penurunan impor migas.
Dengan meningkatkan porsi penggunaan biodiesel dalam porsi solar sehingga akan mengurangi konsumsi solar yang berasal dari impor. Kebijakan ini akan menurunkan impor migas secara signifikan.
3. Menetapkan pengenaan pajak Bea Masuk yang berasal dari barang impor seperti mobil CBU, barang bermerek yang sekarang 75 persen akan menjadi 125-150 persen.
4. Langkah memperbaiki ekspor mineral dengan memberikan relaksasi prosedur terkait kuota.
Kedua, menjaga pertumbuhan ekonomi dan masyarakat. Caranya berupa:
1. Tax deduction pada industri padat karya
2. Relaksasi fasilitas kawasan berikat
3. Penghapusan PPN Buku
4. Penghapusan PPN dasar yang sudah tak tergolong barang mewah.
5. Menjaga UMP untuk mencegah terjadi PHK dengan skema kenaikan UMP yang mengacu pada KHL produktifitas dan pertumbuhan ekonomi. Dengan membedakan kenaikan upah minimum industri, UMK, industri padat karya, dan industri padat modal.
6. Insentif dalam jangka menengah addition deduction untuk litbang.
7. Mengoptimalkan penggunaan tax allowance untuk insentif investasi
Ketiga, menjaga daya beli masyarakat dan inflasi. Pemerintah berkoordinasi dengan BI.
Keempat, terkait dengan mempercepat investasi. Pemerintah akan mengambil langkah:
1. Menyederhanakan perizinan dengan mengefektifkan fungsi pelayanan satu pintu dan menyederhanakan jenis perizinan yang menyangkut kegiatan investasi. Sebagai contoh saat ini sudah ada perizinan investasi hulu migas dari 69 jenis menjadi hanya 8 perizinan.
2. Mempercepat dan saat ini sudah dirampungkan adalah revisi PP tentang DNI (Daftar Negatif Investasi) yang lebih ramah bagi investor.
3. Percepatan program investasi berbasis agro, CPO, kakao, rotan, mineral, logam, bauksit, nikel dan tembaga dengan memberikan insentif berupa tax holiday dan tax allowance serta percepatan renegosiasi kontrak karya dan PKP2B. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, cukai plastik dan cukai minuman berpemanis baru akan diberlakukan di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaNamun dia mengatakan penerapan PPN 12 persen masih sekadar rencana yang perlu dibahas lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaMengenai besarannya baik untuk THR dan gaji ke-13, Kementerian Keuangan masih menunggu pengumuman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung.
Baca SelengkapnyaRencana kenaikan PPN 12 persen sebelumnya telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani menjelaskan penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta restrukturisasi kredit terdampak pandemi kembali diperpanjang sampai tahun 2025.
Baca SelengkapnyaDasco juga mengonfirmasikan jika setoran pajak tahun 2025 telah menghitung kenaikan PPN sebesar 12 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembiayaan utang mengalami pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni sebesar 36,6 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca Selengkapnya