Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panasonic mulai bangun pabrik lithium ke-4 di Cibitung, nilainya USD 23 juta

Panasonic mulai bangun pabrik lithium ke-4 di Cibitung, nilainya USD 23 juta Panasonic mulai bangun pabrik. Istimewa ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI) secara resmi melakukan perluasan pabrik baterai koin lithium yang ditandai dengan ground breaking pembangunan fasilitas pabrik keempat pada Jumat (20/7), di Kawasan Industri Gobel, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Perluasan industri ini merupakan langkah strategis PECGI dalam mengantisipasi pesatnya pertumbuhan pasar global, dan ke depan diharapkan menjadi satu-satunya produsen baterai koin lithium merek Panasonic di dunia.

Acara peletakan batu pertama pembangunan perluasan pabrik dengan investasi senilai USD 23 juta dihadiri Dirjen ILMATE Kemenperin Harjanto mewakili Menteri Perindustrian, Direktur Energi Panasonic Corporation Jepang Tadanobu Kazuo, Utusan Khusus Presiden RI untuk Jepang Rachmat Gobel dan Presdir PECGI Kenichi Kudara.

Direktur Energi Panasonic Corporation Jepang, Tadanobu Kazuo mengatakan, hingga 2017 PECGI telah memproduksi 30 miliar pcs baterai, yang terdiri dari 20 miliar pcs baterai kering manganese dan 10 miliar pcs baterai koin lithium, yang berorientasi ekspor (92 persen ekspor) dengan tujuan 70 negara, serta menyerap 2.500 tenaga kerja (TKA hanya 29 orang), dengan pabrik menempati lahan seluas 125.000 m2 dan luas bangunan 75.000 m2.

Menurutnya, kontinuitas produksi baterai koin lithium Panasonic selama ini menjadikan PECGI pabrik terbesar, bahkan dibandingkan yang berada di Jepang. Kondisi ini juga tidak terlepas dari iklim investasi dan lingkungan industri yang kondusif di Indonesia. Sejak 1997 PECGI telah memproduksi baterai koin Lithium untuk mengisi pasar ekspor, dan sebelumnya sejak 1987 memproduksi baterai kering Manganese dengan merek National.

Seiring perkembangan zaman, permintaan baterai lithium terus meningkat terutama di bidang internetisasi dan juga otomotif. Kondisi ini membuat Panasonic perlu memperluas bisnis ini. "Dengan membangun perluasan pabrik ini bisa menempatkan baterai lithium Panasonic memiliki 30 persen market share di dunia," kata Tadanobu.

Sementara itu, Presdir PECGI, Kenichi Kudara mengatakan, Panasonic memilih Indonesia sebagai basis produksi baterai koin lithium karena mendapatkan keunggulan komparatif dan kompetitif dalam mengembangkan industri. Iklim usaha yang kondusif, di antaranya melalui hadirnya berbagai insentif dan regulasi kawasan industri berorientasi ekspor, sangat penting bagi perkembangan industri PECGI.

"Iklim investasi di Indonesia kondusif dan stabil, selain tersedianya mata rantai pasokan bahan baku memadai, serta keunggulan dalam kemampuan SDM dan kompetitif," ujarnya.

Diakui terbinanya hubungan kerja sama yang baik dan harmonis dengan Gobel Group sebagai mitra usaha di Indonesia sangat sangat berperan penting dalam mendukung berkembangnya industri PECGI, yang telah berlangsung hingga 30 tahun lebih.

Rachmat Gobel mengatakan, dalam berinvestasi di Indonesia, Panasonic tidak hanya bertindak sebagai pemodal semata untuk meningkatkan FDI (foreign direct investment) dan penyerapan tenaga kerja, namun juga telah melakukan transformasi teknologi dan membangun SDM Indonesia.

"Panasonic-Gobel sebagai pioneer industri elektronika, dimulai dari Pabrik Radio Cawang pada 1954, bantuan teknik pembuatan televisi untuk menyukseskan Asian Games IV/1962, pendirian Joint Venture Company PT. NATIONAL GOBEL pada 1970, hingga berkembang sampai saat ini - tetap konsisten untuk berkontribusi membangun negara melalui industri," kata Rachmat.

Rachmat menambahkan, terbinanya hubungan kemitraan usaha yang harmonis dan kerja sama baik antara Gobel Group dengan Panasonic Jepang, membuktikan industri dapat berkembang dengan baik dan terjalin dalam waktu yang panjang. Sehingga seiring berjalannya industri, telah terbangun pula sinergi dan keharmonisan yang kuat, hubungan antara karyawan dan pengusaha untuk mencapai tujuan kemakmuran bersama.

Selain itu Rachmat Gobel juga mengapresiasi dukungan penuh dari Panasonic HQ yang telah mengembangkan produk unggulan yang kompetitif di Indonesia dengan sistem manajemen yang baik, sehingga mampu menghasilkan produk yang aman dan berkualitas tinggi, yang berdampak pada terpeliharanya kepercayaan pelanggan.

PECGI merupakan salah satu dari pabrik terbesar di luar Jepang yang memproduksi baterai primer. PECGI termasuk dalam klasifikasi green company, berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Produk yang dihasilkan PECGI Bebas Kandungan Bahan Berbahaya, Diproses Aman bagi Lingkungan dan Memberikan Rasa Aman bagi Konsumen, terutama dari sisi Kesehatan (Memenuhi RoHS – Free dan ISO 14.000). (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya

Permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Indonesia Bisa Kalahkan China Produksi Anoda Baterai Litium
Menko Luhut: Indonesia Bisa Kalahkan China Produksi Anoda Baterai Litium

Luhut memprediksi Indonesia bisa mengalahkan China dalam produksi anoda baterai litium.

Baca Selengkapnya
Luhut: Indonesia Bisa Kalahkan China dalam Produksi Anoda Baterai Litium
Luhut: Indonesia Bisa Kalahkan China dalam Produksi Anoda Baterai Litium

Total produksi anoda baterai litium di Indonesia akan mencapai 160 ribu ton per tahun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Semringah, Pabrik Anoda Baterai Litium di KEK Kendal Dibangun Cuma 10 Bulan
Jokowi Semringah, Pabrik Anoda Baterai Litium di KEK Kendal Dibangun Cuma 10 Bulan

Proses pembangunan pabrik dalam waktu 10 bulan pascapenandatanganan perjanjian kerja sama di Beijing, China, Oktober 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Tom Lembong Sebut Pabrikan Kendaraan Listrik Beralih ke Lithium Ferro Phosphate, Begini Fakta Diungkap BKPM
Tom Lembong Sebut Pabrikan Kendaraan Listrik Beralih ke Lithium Ferro Phosphate, Begini Fakta Diungkap BKPM

Indonesia sebenarnya punya potensi untuk mengembangkan nikel dan LFP di industri hilir.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Bertolak ke Jateng: Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium
Presiden Jokowi Bertolak ke Jateng: Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium

BTR telah merampungkan pabrik tahap pertama di KEK Kendal dalam waktu 10 bulan dan saat ini menjadi pabrik anoda terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
70.000 Unit Motor Listrik Sudah Beredar di Indonesia Sejak 2018
70.000 Unit Motor Listrik Sudah Beredar di Indonesia Sejak 2018

Peningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.

Baca Selengkapnya
Ini Kecanggihan Baterai Litium yang Pabriknya Diresmikan Jokowi
Ini Kecanggihan Baterai Litium yang Pabriknya Diresmikan Jokowi

Jokowi mengapresiasi peresmian pabrik tersebut sebagai langkah penting dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik

Baca Selengkapnya
Bos Hyundai Ramal Indonesia Jadi Raja Industri Kendaraan Listrik
Bos Hyundai Ramal Indonesia Jadi Raja Industri Kendaraan Listrik

Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Ini Sebenarnya Kunggulan Indonesia yang Berpotensi Jadi Pemain Kunci Ekosistem Baterai Global
Ini Sebenarnya Kunggulan Indonesia yang Berpotensi Jadi Pemain Kunci Ekosistem Baterai Global

Indonesia tercatat memiliki 6,2 juta pengguna kendaraan listrik roda dua dan 1 juta pengguna kendaraan listrik roda empat, menambah keunggulan kompetitif.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Jadi Penguasa Kendaraan Listrik, Jokowi: Nikel dan Bauksit Ada di Sini
Indonesia Bakal Jadi Penguasa Kendaraan Listrik, Jokowi: Nikel dan Bauksit Ada di Sini

Indonesia sudah mulai menapaki jejak sebagai pemain global dalam rantai pasok EV dunia,

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang: Kita Jadi Pemain Global
Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang: Kita Jadi Pemain Global

Jokowi menilai hal ini sebagai komitmen Indonesia agar bisa bersaing di kancah global.

Baca Selengkapnya