Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandemi Belum Berakhir, Kadin & Puluhan Pengusaha Bangun Rumah Oksigen Gotong Royong

Pandemi Belum Berakhir, Kadin & Puluhan Pengusaha Bangun Rumah Oksigen Gotong Royong Arsjad Rasjid. ©2021 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Puluhan perusahaan dan pengusaha di Indonesia berinisiatif mendirikan Rumah Oksigen Gotong Royong (ROGR) untuk membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19. ROGR ini merupakan fasilitas isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, pendirian fasilitas ini merupakan inisiatif dan komitmen dari pelaku usaha untuk membantu pemerintah dalam memerangi pandemi yang sudah melanda negeri ini sejak tahun lalu.

Arsjad berharap, keberadaan ROGR bisa membantu mengurangi bed occupancy rate (BOR) rumah sakit dan masyarakat tidak perlu bingung mencari fasilitas isolasi mandiri yang dilengkapi dengan akses oksigen dengan pantauan langsung dari tenaga kesehatan.

Orang lain juga bertanya?

"Pandemi belum berakhir, kita harus tetap waspada meski jumlah kasus menunjukkan tren penurunan. Menyediakan ROGR sebagai fasilitas isolasi terpusat ibarat ‘sedia payung sebelum hujan’," ujar Arsjad dikutip dari Antara, Kamis (2/9).

Selain Kadin Indonesia, ROGR ini juga diinisiasi oleh GoTo Group, PT Aneka Gas Industri Tbk (Samator Group), Master Steel, Tripatra Engineers and Constructors, Halodoc beserta Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB).

Selain itu, juga ada lebih dari 30 perusahaan turut memberikan dukungan terhadap ROGR, yaitu Accenture, Adaro, Alfamart, Astra International, Bank Aladin, Bank Jago, Bank Sinar Mas, BIBIT, Djarum Foundation, East Ventures, GIC, Google.org, Harum Energy Group, IDS Medical, Jarvis Asset Management, Kalbe Farma, Kearney, KKR, Lippo Group, Mandiri Sekuritas, Northstar Foundation, Novell Pharmaceutical, PLN, Protelindo Telekomunikasi Indonesia, Provident, PT Triputra Agro Persada Tbk, Relawan Anak Bangsa (RAB), Tanoto Foundation, Telkomsel, dan VISA.

Chief Executive Officer (CEO) GoTo, Andre Soelistyo mengatakan, keberadaan ROGR diharapkan dapat mendukung upaya bangsa Indonesia untuk bangkit bersama dari pandemi. Menurutnya, pasien akan mendapatkan perawatan sesuai dengan panduan Kementerian Kesehatan dan dipantau 24 jam oleh tenaga kesehatan dan dokter profesional.

"Dengan isolasi di ROGR, bisa meringankan kekhawatiran keluarga pasien dan mencegah penularan ke anggota keluarga lain yang serumah," kata dia.

Fasilitas

Adapun fasilitas ini dikelola oleh tenaga kesehatan berpengalaman dari Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet yang merupakan kolaborasi dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Ikatan Dokter Imdonesia.(IDI), dan relawan Kementerian Kesehatan.

Adapun kapasitas ROGR yang ada saat ini dapat menampung hingga 500 pasien. Bagi yang ingin mendapatkan layanan dari ROGR cukup melakukan pendaftaran melalui aplikasi HaloDoc dengan mengikuti alur pendaftaran. ROGR terletak di kawasan Pulogadung Jakarta Timur dan memiliki akses oksigen langsung melalui pipanisasi dari Pabrik PT Aneka Gas Industri Tbk.

"Kami sangat bangga sekaligus bersyukur atas antusiasme dan semangat gotong royong dari puluhan perusahaan yang mendukung pembangunan dan operasional ROGR," kata Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa,Monica Oudang.

Dia berharap dengan dukungan dan komitmen ini, semakin banyak masyarakat yang bisa terbantu dalam melakukan isolasi mandiri terpusat sehingga bisa menekan jumlah penyebaran Covid-19.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPJS Kesehatan KRIS: Satu Ruangan 4 Bed, Kamar Mandi Dalam, Ada AC, Pria dan Wanita Dipisah
BPJS Kesehatan KRIS: Satu Ruangan 4 Bed, Kamar Mandi Dalam, Ada AC, Pria dan Wanita Dipisah

Sejumlah peningkatan pelayanan setelah sistem kelas BPJS Kesehatan dihapus

Baca Selengkapnya
Menkes Jelaskan Perubahan KRIS: Meningkatkan Standar Minimum Layanan
Menkes Jelaskan Perubahan KRIS: Meningkatkan Standar Minimum Layanan

KRIS bertujuan untuk meningkatkan standard minimal pelayanan rawat inap di seluruh rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Targetkan 3.057 Rumah Sakit Terapkan Layanan KRIS Pada Juni 2025
Kemenkes Targetkan 3.057 Rumah Sakit Terapkan Layanan KRIS Pada Juni 2025

Saat ini sudah ribuan rumah sakit berproses menerapkan KRIS.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Jemaah Kelelahan Usai Puncak Haji, Kemenag Siapkan Klinik Kesehatan Sektor di Madinah
Antisipasi Jemaah Kelelahan Usai Puncak Haji, Kemenag Siapkan Klinik Kesehatan Sektor di Madinah

Ide awal pendirian klinik karena melihat jemaah haji memerlukan perawatan di masing-masing sektor.

Baca Selengkapnya
Mengintip Fasilitas Keren Mes yang Bikin Pekerja Proyek IKN Nyaman
Mengintip Fasilitas Keren Mes yang Bikin Pekerja Proyek IKN Nyaman

Lebih kurang 16.000 pekerja konstruksi diperkerjakan di komplek Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Ini Kata Kemenkes soal Kekhawatiran RS Alami Penurunan Tempat Tidur Karena KRIS
Ini Kata Kemenkes soal Kekhawatiran RS Alami Penurunan Tempat Tidur Karena KRIS

Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur, namun tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi 3 Capres: Pelayanan Kesehatan Tanpa Diskriminasi, Siapa yang Terbaik?
Adu Solusi 3 Capres: Pelayanan Kesehatan Tanpa Diskriminasi, Siapa yang Terbaik?

Para Capres memiliki solusi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi bagi seluruh lapisan masyarakat

Baca Selengkapnya
RS Hasan Sadikin Bandung Berbenah, 23 PKL Direlokasi
RS Hasan Sadikin Bandung Berbenah, 23 PKL Direlokasi

Relokasi ini diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi pedagang dan masyarakat, tetapi juga menciptakan kondisi lalu lintas.

Baca Selengkapnya
Baksos di Sumba Timur, Mensos Risma Libatkan 47 Tenaga Medis untuk Urus ODGJ
Baksos di Sumba Timur, Mensos Risma Libatkan 47 Tenaga Medis untuk Urus ODGJ

Mensos Risma menceritakan, ia mengunjungi Sumba Timur karena merespon kisah seorang anak yang sakit dan nenek yang merawatnya meninggal.

Baca Selengkapnya
Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet
Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet

Sementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.

Baca Selengkapnya