Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandemi Covid-19 Buat Bisnis Media Lesu Hingga Rumahkan Karyawan

Pandemi Covid-19 Buat Bisnis Media Lesu Hingga Rumahkan Karyawan Radio. ©blogspot.com

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 membuat kinerja perusahaan media ikut terdampak. Berdasarkan data Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), pendapatan media daring (online) selama pandemi Covid-19 turun hingga 80 persen.

"Revenue turun 25 persen sampai 80 persen,"kata Anggota Dewan Pers, Jamalul Insan dalam Webinar Percepatan Ekonomi Sosial: Apa yang Menjadi Prioritas?, Jakarta, Minggu, (7/2).

Tak hanya itu, 20 persen perusahaan media daring ini telah melakukan pemotongan gaji dan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR). Bahkan 15 persen perusahaan media sudah menunda pembayaran gaji dengan durasi yang bervariasi.

Orang lain juga bertanya?

"15 persen media online sudah menunda pembayaran gaji dengan durasi penundaan yang bervariatif," kata dia.

Daya tahan cash flow juga terganggu dan potensi penerimaan anggota hanya sampai November-Desember 2020. Kondisi yang sama juga dialami media berbasis radio.

Pendapatan media radio dalam kondisi normal berasal dari penjualan iklan sebanyak 60 persen dan dari kegiatan off air sebanyak 40 persen. Namun, pandemi ini membuat pendapatan dari kegiatan off air hilang.

"Revenue off air hilang total karena izin kegiatan atau mengumpulkan massa dilarang," tutur Jamalul.

Sementara itu, pendapatan dari iklan juga turun hingga 70 persen. Hal ini disebabkan banyak pengiklan di radio tutup sementara karena mereka merupakan bisnis yang bergerak di bidang jasa penerbangan, pariwisata, hiburan sampai transportasi.

Tak hanya itu, biaya pemasangan iklan yang jatuh tempo juga tidak bisa ditagih karena kanto klien tutup. "Biaya pemasangan iklan yang sudah jatuh tempo belum bisa ditagih karena kantor klien tutup," kata dia.

Akibatnya, hingga Juli 2020 lalu, 30 persen perusahaan radio telah melakukan pemotongan gaji kepada karyawan. Tidak sedikit juga mereka merumahkan karyawannya. Untuk melakukan penghematan mereka juga membatasi jam siaran dan mengurangi daya pancar.

"Mereka juga mengurangi daya pancar insentif dan lain-lain hingga makin banyak yang merumahkan karyawannya," kata dia.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hadiri Acara HPN di Monas, Menteri Teten Bicara soal Pendapatan Media Tergerus Platform Global
Hadiri Acara HPN di Monas, Menteri Teten Bicara soal Pendapatan Media Tergerus Platform Global

Menkop dan UKM Teten Masduki menghadiri launching Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (12/11).

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi

Masih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.

Baca Selengkapnya
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal

Sebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal

SKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.

Baca Selengkapnya
Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Turun dari 57,3 Juta Menjadi 47,8 Juta Orang, Turun Jadi Masyarakat Miskin?
Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Turun dari 57,3 Juta Menjadi 47,8 Juta Orang, Turun Jadi Masyarakat Miskin?

Jumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.

Baca Selengkapnya
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK

Dalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.

Baca Selengkapnya
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok dan Beban Utang Meroket di Tangan Elon Musk
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok dan Beban Utang Meroket di Tangan Elon Musk

Disebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.

Baca Selengkapnya
FOTO: Keluh Pedagang Meratapi Pasar Tanah Abang yang Kian Sepi Pengunjung Karena Toko Online
FOTO: Keluh Pedagang Meratapi Pasar Tanah Abang yang Kian Sepi Pengunjung Karena Toko Online

Sepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.

Baca Selengkapnya
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir

Aturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.

Baca Selengkapnya